Lisa menghela nafasnya geram. Banyak sekali teman-teman sekelasnya yang belum bayar uang kas dan berakhir dengan Lisa yang membayar uang kas mereka.Kesel! Tapi mau gimana lagi, inilah tanggung jawab bendahara kelas. Kalau ada satu orang yang belum bayar pasti bendahara yang selalu kena marah.
"June uang kas lo anjir satu minggu belom bayar lo!" Lisa mengebrak meja cowok itu yang lagi asyik main game di ponselnya.
"Ah elah cuma seminggu doang aja berisik banget lo" June mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang dua puluh ribu ke Lisa. "Gak usah kayak orang susah deh, gue nunggak seminggu aja lo udah marah-marah"
"Gue yang kena marah sama guru bodoh! Lo sih enak aja ngomongnya"
"Tuh lo liat tuh" June memutar tubuh Lisa kearah pojok kelas. Yang dimana terdapat salah satu cowok yang tidur dengan earphone terpasang ditelinganya dengan kaki yang diletakkan diatas meja. "Dia nunggak tiga bulan, gak ada tuh lo nguber-nguber dia. Giliran gue aja lo gercep"
Lisa yang melihat itu langsung mendatangi meja cowok itu.
"Woy! Bayar uang kas" Lisa mengetuk-ngetuk jarinya di meja cowok itu. Namun cowok itu hanya diam tanpa memperdulikan Lisa. Karena gak ada balasan akhirnya Lisa narik salah satu earphone yang terpasang ditelinga cowok itu.
Dan benar saja setelah Lisa menarik earphone-nya mata cowok itu terbuka dengan salah satu alis yang diangkat.
"Apa?"
"Bayar uang kas, lo udah nunggak tiga bulan"
Cowok itu berdiri. "Kalo gue gak mau gimana?" cowok itu berjalan keluar kelas.
"Woy! Bayar uangng kas lo" Lisa mengejar cowok itu yang terus berjalan dengan kaki panjangnya yang otomatis lebih cepat daripada Lisa. "YIBO! Bayar uang kas lo!"
Lisa terus meneriaki cowok itu yang terus berjalan sampai ke halaman belakang sekolah.
"Kenapa sih uang kas gak pernah dibayar-bayar? Gue capek tau kena marah terus sama wali kelas gara-gara elo!"
Cowok itu balik badan dan natap cewek didepannya yang masang ekspresi sangarnya.
"Lo tau gak alasan gue kenapa gak bayar-bayar uang kas?" tanyanya balik.
Alis Lisa mengerut. "Apa?"
"Biar dikejar-kejar sama lo terus" jawabnya enteng.
"Gila lo!" tangan Lisa ditarik sama Yibo, dan kepala Lisa nabrak dada cowok itu.
"Lo denger detak jantung gue" Yibo mendekatkan kepala Lisa pas di dadanya sehingga Lisa dapat mendengar detak jantung cowok itu yang berdetak sangat kencang.
"Ya berdetak"
"Jantung gue berdetak lebih kencang kan?"
Lisa ngangguk. "Terus apa urusannya detak jantung lo yang berdetak kencang sama gue yang harus dengerin detak jantung lo?"
Yibo menghela nafasnya, sebenarnya Lisa ini manusia jenis spesies apa sih? Antara bodoh sama gak peka.
"Bukan itu maksud gue" Lisa menjauhkan kepalanya dari dada Yibo. "Itu artinya apa?" tanya Yibo berusaha agar tidak memukul kepala Lisa yang isi otaknya itu apa.
"Ya lo hidup"
"ITU ARTINYA GUE SUKA SAMA LO, PEKA DONG O'ON!" Yibo menekan semua kata demi kata yang dia ucapkan.
"Hah?!"
"Gue udah suka lo dari jaman kita MOS dulu, bahkan gue selalu narik perhatian lo cuma lo gak pernah ngelirik gue. Jadi ya makanya gue selalu nunggak uang kas itu supaya lo memperhatikan gue walaupun gue tau nanti lo bakal marah sama gue"
Lisa terus memperhatikan Yibo yang menjelaskan kepadanya, kenapa cowok itu bisa suka padanya. Padahal dirinya tidak ada menarik-nariknya sedikitpun kenapa Yibo yang notabene-nya cowok keren incaran adkel ini bisa suka padanya.
"Kenapa lo bisa suka sama gue? Masih banyak cewek diluar sana yang jauh lebih cantik dari gue. Bahkan kalo dibandingkan dengan cewek diluar sana gue gak ada menarik-nariknya sedikitpun kenapa lo bisa suka gue?"
"Lo apa adanya, lo beda dari perempuan diluar sana. Lo gak pernah berusaha terlihat cantik didepan orang. Tapi lo tau caranya jadi diri lo sendiri" jelas Yibo panjang lebar. "Lo mau gak jadi pacar gue?"
"Eum...nanti aja deh gue jawabnya" Lisa mau kabur namun tangannya terlebih dahulu ditarik Yibo.
"Jangan menghindar" Yibo menggenggam tangan Lisa. "Jawab ya atau gak aja cuma itu pilihannya"
"Y-ya"
Yibo natap Lisa yang menunduk. "Apa? Gue gak denger"
"Iya gue mau jadi pacar lo, tapi lo harus lunasin dulu uang kas lo yang nunggak tiga bulan itu"
"Oke gue bakal bayar sekarang" Yibo mengeluarkan uang lembar tiga ratus ribu dan memberikan ke Lisa. "Sekarang lo pacar gue kan?"
"I-iya" Yibo menggenggam tangan Lisa. Dan keduanya berjalan beriringan menuju kelas.
