Fiance

3.3K 307 3
                                    


Byungchan mengedarkan pandangannya ke arah bangku penonton untuk mencari seseorang yang ditunggunya.

Sialan dia gak dateng

Byungchan berusaha untuk fokus kearah bola dan meninggalkan sejenak fikirannya tentang gadis yang ditunggunya.

Hap!

Shoot!

Byungchan berhasil memasukkan bola basket itu ke dalam ring. Namun pandangan cowok itu gak lepas dari bangku penonton untuk mencari seseorang yang ditunggunya.

Satu...

Dua...

Tiga...

Empat...

Lima...

Bahkan hitungan kelima pun orang yang ditunggunya gak dateng juga. Byungchan mengepalkan tangannya, dan berjalan meninggalkan lapangan dengan raut wajah penuh emosi.

"Sialan!" Byungchan menendang tong sampah didepannya yang tidak bersalah itu.

"BYUNGCHAN!"

"S..orry gue telat hosh...hosh!" Lisa memegangi dadanya dan mengatur nafasnya.

"Lo--

"Macet woy! Marah-marah mulu lo. Lo gak tau apa gue kesini naik gojek panas lagi, jadi tolong kalo lo mau marah di pending dulu" Lisa jongkok sambil mengipas-ngipasi wajahnya yang keringetan.

"Ikut gue!" Byungchan narik tangan Lisa agar gadis itu berdiri.

"Mau kemana? Gue baru aja sampai. Belom mulaikan pertandingannya?"

"Udah selesai!" tajamnya.

"Lho kok cepet? Bukannya baru mulai ya?" Lisa mengedarkan pandangannya kearah lapangan yang dimana para penonton di tribun mulai keluar. Sekarang Lisa tau kenapa cowok ini marah, bisa-bisa sifat maungnya keluar lagi. "Hehehe... Sorry" Lisa membentuk jarinya jadi huruf V.

"Ikut gue!" Byungchan narik tangan Lisa sampai keparkiran. "Masuk!" titahnya membuka pintu mobil dan memaksa gadis itu untuk masuk.

"Gue mau dibawa kemana woy!" panik Lisa saat mobil Byungchan bukan berbelok kearah rumahnya. "Rumah gue bukan arah sini"

"Diem!" Lisa langsung menciut kala Byungchan membentaknya.

***
"Turun!"

Mata Lisa seketika membola dan menatap Byungchan yang memasang ekspresi flat. Gadis itu menelan ludahnya gugup. Kenapa Byungchan membawanya ke hotel? Dirinya mau diapain?

"L..lo ngapain bawa gue ke h..hotel?" gugup Lisa, fikirannya jadi memikirkan yang iya-iya kan.

"Turun gak" Byungchan narik tangan gadis itu agar keluar dari mobilnya.

"Gak mau" Lisa berusaha melepaskan cekalan tangan Byungchan. "Lo mau ngapain gue"

"Lo tuh" karena geram gadis ini tak kunjung turun dari mobilnya. Byungchan langsung memaksa menggendong tubuh Lisa kaya karung beras.

"Aaa...bangsat turunin gue" Lisa terus berontak dalam gendongan Byungchan. Sampai petugas hotelpun memandang mereka bingung.

"Mbak...mas... tolong saya mau diculik" Lisa memohon kepada salah satu petugas hotel. Namun petugas hotel itu satupun gak ada yang berani menolong gadis itu.

Pasalnya mereka tau kalau hotel ini punya keluarga Choi. Iya keluarga Byungchan yang mempunyai hotel ini. Bahkan Byungchan yang akan menjadi ahli waris pemilik hotel ini.

"Bisa diem gak!" Byungchan membuka pintu salah satu hotel yang akan ditempatinya ini.

"Turunin gue bangsat! Lo budek apa? Gue dari tadi minta tu--"

Puk!

Pantat Lisa mendarat mulus di tempat tidur. "Kira-kira lo kalo mau nurunin gue!"

Byungchan mengabaikan Lisa yang ngomel-ngomel. Cowok itu membuka bajunya dan melemparnya ke sembarang tempat.

"Eh...eh lo mau apa? Gila lo, gue bilangin nyokap gue ya kalo lo berani macem-macem sama gue" ancam Lisa sambil mengangkat ponselnya namun belum sempat ia menelepon, ponsel yang ada ditangannya direbut paksa Byungchan. "Byungchan bangsat! Jauh-jauh lo dari gue" Lisa mundur saat Byungchan mendekatinya.

Kaki Lisa yang tadinya ditekuk langsung ditarik Byungchan agar lurus. "Byungchan sumpah gue janji gak akan telat lagi kalo punya janji sama lo, tapi pliss lo jangan apa-apain gue"

Wajah Byungchan makin mendekat kearah Lisa. Lisa memejamkan matanya.

"Bantuin gue Sit Up" bisiknya ditelinga Lisa.

Lisa yang tadi merem matanya langsung terbuka. "H..hah?!"

"Lo jangan mikirin yang iya-iya, siapa juga yang mau macem-macem sama lo" Byungchan nyentil kening Lisa pelan dan menjauhkan tubuhnya dari Lisa yang masih terbengong, mencerna perkataan Byungchan.

Anjir minta bantuin Sit Up aja pake segala ke hotel lagi, aduh mana tadi gue mikirin yang enggak-enggak lagi

"Buruan!"

"Eh..iya" Lisa turun dari ranjang dan jongkok dihadapan Byungchan dengan tangan yang memegang kedua kaki cowok itu.

Wajah Byungchan mendekat saat melakukan Sit Up dan Lisa langsung menjauhkan wajahnya dari Byungchan.

"Lo mau Sit Up aja mesti ke hotel, padahal ditempat lo nge-gym kan bisa.

Byungchan berhenti dan memposisikan badannya untuk duduk. "Terus lo mau ngelakuin hal lain selain ini?" tanya Byungchan sambil smirk.

"Gak gitu maksud gue, k...kenapa harus gue sih?"

"Oh jadi lo gak ikhlas? Atau lo mau gue sebarin ke anak-anak sekolah kalo kita ini udah tunangan?"

"Jangan dong anjirr, gue kan udah sepakat bakal nurutin semua kemauan lo"

Tangan Byungchan nepuk-nepuk kepala Lisa pelan. "Makanya nurut kalo gak mau disebarin"

Lisa menjauhkan tangan Byungchan yang menepuk kepalanya. "Sialan lo! Beraninya ngancem doang"

Byungchan narik kepala Lisa agar mendekat kearahnya. "Lo jangan ngomong kasar ataupun ngumpat didepan gue. Kalo lo berani ngomong kaya gitu lagi gue gak jamin bakal jaga rahasia kita"

"Iya-iya gak usah sok serius omongan lo" Lisa menjauhkan wajahnya dari Byungchan namun tangan cowok itu menahannya. "Apasih anjirr, lepas gak!"

Cupp!

Byungchan mengecup bibir Lisa yang memaki dirinya. "Oh iya satu lagi, kalo lo ngomong gitu lagi. Gue bakal cium bibir lo"

First kiss gue!




Lalisa X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang