Tired

3.3K 322 13
                                    

Lisa
Yong bisa gak nanti temuin aku di| taman jam delapan malam
Read

Lisa menatap ponselnya nanar. Pesan teks yang dikirimnya dua jam yang lalu sampai sekarang belum juga dapat balasan.

Dia masih juga menunggu balasan dari sang penerima namun belum kunjung juga di balas.

"Taeyong sibuk ya?" Lisa menggenggam ponselnya dan mengecek siapa tau ada nontifikasi dari pacarnya.

Karena terlalu berekspektasi tinggi mendapat balasan dari sang pacar membuat Lisa lelah juga menunggu. Akhirnya gadis cantik itu meletakkan ponselnya di nakas.

Taeyong❤️
|Sorry Lis baru bales, tadi aku abis nemenin Jennie dirumah sakit

|Dia masuk rumah sakit lagi

Lisa membaca pesan dari Taeyong yang barusan saja di kirim.

"Bukan itu yang aku tanya, kayanya kamu susah banget buat ketemu sama aku"

Lisa
Tapi kamu bisa kan temuin aku| ditaman? Ada yang mau aku omongin sama kamu

Taeyong❤️
|Bisa kok nanti aku jemput kamu

Lisa
Gak usah nanti aku pigi sendiri aja| kamu gak usah jemput aku

Taeyong❤️
|Lho kenapa?

Lisa
Gapapa|
Read

Lisa meletakkan kembali handphone ke atas nakas. Masih ada waktu satu jam lagi buat siap-siap.

***

Lisa duduk disalah satu bangku taman. Dirinya masih menunggu kehadiran seseorang.

Mata gadis itu menatap lurus kedepan. Dia sudah menunggu setengah jam namun Taeyong belum datang juga.

Jadwal pertemuan yang Lisa buat seperti dilewatkan Taeyong. Buktinya saja cowok itu belum juga menunjukkan tanda-tanda kedatangannya. Bahkan mengirim pesan saja tidak ada.

Lisa

|Yong kamu jadi dateng kan?
Read

Pesan yang dikirim Lisa lima belas menit yang lalu belum juga mendapat balasan.

Akhirnya Lisa memutus untuk menelepon Taeyong.

Tut...Tut nomor yang anda tuju sedang sibuk

"Sibuk? Kamu sibuk apa si Yong buat ngangkat telepon dari aku aja susah banget"

Malam semakin larut, padahal Lisa janjian sama Taeyong jam delapan dan sekarang sudah jam sepuluh. Selama dua jam Lisa menunggu kehadiran cowok itu.

"Apa aku pulang aja ya? Lagian Taeyong juga pasti gak akan datang"

Lisa berdiri dan sudah siap-siap untuk pulang. Namun suara yang terdengar familiar ditelinganya membuat Lisa menolehkan kepalanya kebelakang.

"Lisa!"

"Maaf lama Lis, aku tadi habis nemenin Jennie dirumah sakit, asma Jennie kambuh lagi aku gak tega ninggalin dia sendirian"

Dada Lisa nyeri seketika mendengar penuturan dari Taeyong.

"Terus aku gimana? Kamu mikirin aku gak? Aku nunggu kamu selama dua jam Yong"

Taeyong menatap Lisa menyesal.

"Maaf Lis... Jennie itu sahabat aku. Aku gak mungkin ninggalin dia sendirian disaat dia butuh orang untuk bersandar"

Lisa tertawa hambar. "Terus aku? Aku juga butuh kamu disaat aku lagi butuh tempat sandaran, dan kamu gak pernah ada disamping aku kamu selalu sibuk dengan Jennie, kamu selalu sibuk mikirin dia sedangkan aku? Disaat mama aku meninggal kamu dimana Yong? Dimana? Disaat aku butuh kamu bahkan semua pikiran kamu tertuju hanya untuk Jennie. Seakan-akan Jennie itu segalanya bagi kamu. Aku capek Yong bahkan waktu itu kamu lebih milih nganterin Jennie pulang dibandingkan aku padahal aku lagi sakit tapi kamu tetap nganterin Jennie pulang. Kamu bisa gak luangin waktu kamu buat aku? Sehari aja? Gak bisa kan" nafas Lisa terengah-engah setelah menyampaikan unek-uneknya yang ia tahan selama ini.

"Kalau kamu gak cinta sama aku mending hubungan kita berakhir aja disini" Lisa menghapus air matanya yang terus-menerus mengalir. "Aku capek sama kamu"

Lisa berlalu dari hadapan Taeyong yang masih diam membatu.

"Lisa!" Taeyong tersadar dan dengan cepat meraih tangan Lisa membawanya kedalam pelukannya. "Pliss...kasih aku kesempatan, aku bakal perbaikin waktu yang udah aku lewatin sama kamu"

"Aku gak bisa kasih kamu kesempatan lagi, aku terlalu capek sama semua sikap kamu. Lepasin aku Yong aku mau pulang" Lisa berusaha mendorong dada Taeyong.

Taeyong menggeleng kuat-kuat. "Aku mohon Lis..."

"Kamu gak butuh aku" Lisa melepaskan pelukan Taeyong. "Kamu cuma butuh Jennie, untuk apa kehadiran aku dihidup kamu sedangkan ada Jennie yang selalu ada buat kamu"

Perkataan Lisa sukses buat Taeyong terdiam. "Kenapa diam? Benar kan apa yang aku bilang kamu nganggap Jennie lebih dari sekedar sahabat. Cara kamu natap dia itu beda Yong aku bisa liat dari mata kamu. Inget gak waktu Jennie pingsan kamu khawatir banget sama dia padahal aku juga lagi sakit tapi kamu biasa aja. Sedangkan Jennie? Dia pingsan aja kamu udah panik banget padahal aku itu pacar kamu tapi aku rasa aku cuma dijadikan tempat pelampiasan kamu doang" Lisa terkekeh diakhiri kalimatnya.

"Bahkan waktu Jennie pulang bareng cowok lain kamu marah-marah dan narik Jennie pulang, padahal ada aku disitu tapi kamu gak mikirin perasaan aku" Lisa menarik nafasnya dalam.

"AKU CEMBURU YONG!" teriak Lisa didepan wajah Taeyong, bahu gadis itu bergetar menahan tangis. Selama ini dia selalu menepis rasa cemburu itu mengingat Jennie adalah sahabat Taeyong.

Sedangkan Taeyong terpaku melihat Lisa. Gadis itu menangis sesenggukan dihadapannya. Jadi selama ini Lisa selalu menepis rasa cemburunya demi dirinya. Entah kenapa dada Taeyong nyeri melihat Lisa menangis, selama ini Lisa selalu memendamnya.

"Maaf Lis" Taeyong berusaha memegang bahu Lisa namun gadis itu menepisnya.

"Aku udah muak denger kata maaf terus dari kamu, selama ini yang cuma kamu bisa lakuin maaf, maaf dan maaf. Seakan-akan kata maaf itu gampang keluar dari mulut kamu dan kamu selalu mengulangi itu lagi"

Nafas Lisa tersengal. "Aku mau putus! Aku capek"

"Aku bener-bener minta maaf Lis"

"Stop bilang maaf lagi aku udah terlalu muak denger kata maaf dari mulut kamu"

Lisa pergi meninggalkan Taeyong yang masih terdiam.

"Maaf Lis aku bener-bener cinta sama kamu, tapi aku juga cinta sama Jennie. Aku bingung harus milih salah satu diantara kalian" Taeyong menunduk dan menyesali perbuatannya yang mencintai kedua perempuan sekaligus.



Lalisa X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang