08. Habitación

2.4K 245 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Ranjang milik sendiri adalah tempat paling nyaman di seluruh dunia. Junhwa contoh orang penganut hal tersebut. Sudah berapa lama ia membiarkan ranjangnya kosong dan dingin?

"Gue siapin makan malam dulu yah, lo istirahat dulu aja. Kak Jo juga pulangnya masih lama."

Junhwa mengangguk mengiyakan perintah kembarannya. Ia menutup pintu kamar dan segera merebahkan diri di atas kasur. Seperti berbaring di surga, mungkin begitu Junhwa mendeskripsikan rasanya.

Tapi pikirannya kembali bertuju pada Jaemin. Apa yang dilakukan pria itu saat tidak ada dirinya di samping Jaemin. Apakah pria itu akan kembali ke apartement atau malah dia tidur di bar.

Hal terburuk yang tiba-tiba menyergap isi kepalanya adalah Jaemin yang tidur dengan wanita lain jika pria itu memang memilih tidur di bar. Jaemin adalah pria normal yang tidak mungkin menyia-nyiakan hal seperti itu.

"Kenapa juga gue harus mikirin dia. Emang gue siapa dia sih," gumam Junhwa.

Daripada Junhwa larut dalam pikiran yang tidak jelas, gadis itu memilih beranjak dari kamarnya untuk membantu Sunhwa menyiapkan makan malam.

Bertepatan dengan dia menjejakkan kaki di area dapur, Johnny masuk dengan wajah lesu dan nampak tengah menenteng helm yang selalu ia kenakan saat balapan.

"Kirain pulang telat ngurus skripsi loh, Kak. Ternyata balapan lagi," protes Sunhwa.

Johnny menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Ia menggeletakkan helmnya begitu saja di tengah ruangan. Diatas lantai yang dingin.

"Dek, minta minum dong."

Sunhwa yang hendak mengambil minum langsung ditahan oleh Junhwa. Kembarannya itu sedang sibuk memasak, jadi Junhwa yang akan mengambilkan minum untuk Johnny.

"Makasih," ucap Johnny setelah Junhwa meletakkan segelas air dingin ke atas meja.

Johnny meneguknya dengan sekali teguk, "gue bersyukur lo balik ke rumah."

"Gue juga seneng, Kak."

"Junhwa, gue gak tau lo deket Jaemin itu bakalan bikin lo baik-baik aja atau enggak."

Junhwa terdiam, "bukannya Kak Jo percaya sama Jaemin?"

Johnny nampak resah, "gue emang gitu awalnya. Tapi setelah gue tau suatu hal, gue jadi ragu. Tapi semoga itu cuman kecemasan gue aja. Dan presepsi gue ke Jaemin akhir-akhir ini salah."

Junhwa jadi semakin tidak paham dengan ucapan Johnny. Satu menit mereka terdiam, saling beradu pandang dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Lo harus bisa jaga diri. Jangan terlalu deket tapi jangan terlalu menjauh begitu aja sama Jaemin."

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang