20. Another Sibling

1.5K 208 32
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Oh jadi lo pelakunya?"

Junhwa menoleh, menatap Sunhwa yang tengah asik menonton serial drama di televisi. Ya ampun, perang dunia akan dimulai beberapa jam lagi.

"Lo tau gak sih?" Tanya Sunhwa. Junhwa terdiam, bahkan dirinya masih berada di ambang pintu.

Sunhwa nampak berdiri dari tempat duduknya kemudian berjalan mendekati Junhwa dengan tatapan cukup, menyeramkan(?) Entah seperti apa Junhwa harus mendeskripsikannya. Tapi ia sudah lama tidak melihat Sunhwa dengan tatapan seperti ini.

Tersenyum namun seperti sedang membunuh jiwanya secara perlahan.

Sunhwa meletakkan tangan kanannya di atas bahu kiri Junhwa. Masih dengan tersenyum, gadis itu menepuk pelan bahu Junhwa sampai akhirnya Johnny datang menabrak Junhwa dan Sunhwa yang berdiri di ambang pintu. Sambil dipapah oleh Jaemin.

"Kakak lo tuh, mabok sama lonte." Ucap Junhwa.

Sunhwa membantu Jaemin memapah Johnny sampai ke kamarnya. Sedangkan Junhwa mengambil minuman untuk Jaemin, Sunhwa serta dirinya.

"Kok bisa mabok?" Tanya Sunhwa setelah keluar dari kamar Johnny.

Junhwa meletakkan tiga gelas es lemon. Jaemin datang dengan nafas tersendat dan penuh keringat. "Gila, kakak lo gede banget. Berat cuy!"

"Gue belum selesai sama lo, Junhwa."

Ah, masalah ini lagi. Jaemin memperhatikan dua gadis dengan wajah serupa itu. "Oh, soal Helena. Gue pikir udah tau. Lo keberatan?" Tanya Jaemin.

Sunhwa memutar bola matanya, "iyalah! Gila aja lo. Tau gitu kan mending gue jalan aja sama Kak Jaehyun daripada ngabisin waktu buat nyari pelaku yang bunuh Helena. Eh taunya malah saudara gue sendiri. Lawak banget hidup lo, Jun."

Junhwa tertawa ringan, "ya kali gue gak nyusahin lo."

Sunhwa kemudian memperlihatkan wajah sedikit cemas, "eh tapi, polisi gak bakalan nyeret lo ke penjara kan?"

Jaemin dan Junhwa menggeleng bersamaan. "Apa sih yang gak bisa dilakuin Na Jaemin?" Tanya Jaemin penuh percaya diri.

"Najis."

"Tapi kalo misal Helena bener kayak gitu, selama ini Junhwa dibohongin dong? I mean, dia udah baik sama Helena tapi orang gak waras itu malah mau nyelakain saudara gue," ucap Sunhwa. Masih tidak habis pikir dengan kenyataan bahwa Helena lebih gila dari pada Junhwa.

"Iya gitu. Lebih bagus gue tau lebih awal. Pas kejadian juga dia yang bikin rencana buat bunuh gue. Dari pada gue mati konyol buat menuhi ego dia, lebih baik gue bunuh ego sekaligus tubuh dia." Jelas Junhwa.

Sunhwa merebahkan diri di atas sofa, "ada gak sih orang waras di dunia ini?" Tanya Sunhwa.

"Ada. Gue." Jawab Jaemin.

"Mimpi lo ketinggian bos!" Ujar Junhwa.

Jaemin beranjak dari atas sofa guna pamit kepada kekasih dan calon iparnya. Jaemin harus segera pergi ke bar karena ada sedikit masalah disana. Stok wanita menipis. Begitu kata salah satu pegawai disana.

Haruskah Jaemin kembali mencari wanita diluar sana? Atau Jaemin harus berhenti dan mulai mengubah bar menjadi cafe? Tidak. Tidak asik. Pelanggan tetapnya sudah banyak. Terlebih pelanggannya bukan dari kalangan orang biasa.

"Kemana aja sih lo? Di tunggu di basecamp gak nongol-nongol," tanya Xiaojun saat Jaemin masuk ke dalam bar.

"Biasa, ngurus dulu ipar mabok," jawab Jaemin.

"Si Sunhwa mabok? Yang bener aja lo?!" Tanya Kun dengan nada marah bercampur khawatir.

"Wihh, santai dong. Cewek gue loh itu," peringat Jaehyun pada Kun. Drama memperebutkan Sunhwa masih berlangsung rupanya.

"Bang Johnny, mana sama lonte. Gak tau gue dia nemunya dimana. Bukan anak buah gue," ucap Jaemin.

"Na, cewek yang ngasih lo kotak bekal bukan sih?" Tanya Jeno pada seorang gadis yang baru saja memasuki bar. Niat awal datang ke bar untuk menyelesaikan masalah, malah menambah masalah lain. Bagaimana jiga salah satu temannya mengadu pada Junhwa? Bisa habis terbakar bar miliknya.

"Si Jaemin ada yang ngasih kotak bekal? Kayak di drama aja, jijik." Ujar Yuta.

"Bilang aja lo sirik, bule Jepang!" Ucap Xiaojun.

"Bang, emang orang Jepang masih bisa dipanggil bule yah?" Tanya Jeno sambil berbisik lada Jaehyun. Jaehyun hanya tertawa menanggapinya.

Jaemin tidak memperdulikan ucapan teman-temannya. Ia pergi menghampiri gadis itu kemudian menyapanya. Orang yang disapa bahkan terkejut karena kedatangan Jaemin. Ya meskipun memang tidak seharusnya merasa asing kalau Jaemin berada di tempat seperti ini.

"Lo yang tadi di parkiran kantin kan?" Tanya Jaemin. Gadis itu mengangguk.

"Gue, Raina Kim. Gue juga harusnya minta maaf sama cewek lo. Sorry, gue gak tau kalo lo udah punya cewek."

Raina Kim. Rasanya tidak asing.

Jaemin tersenyum, "it's okay. Mau join sama temen gue? Baik kok mereka, udah jinak. Gak bakalan gigit."

Raina terkekeh pelan. "Boleh."

Jaemin membawa Raina memasuki area tempat duduk teman-temannya. Mereka juga saling berkenalan satu sama lain.

"Btw, lo kuliah jurusan apa?" Tanya Yuta.

"Kedokteran. Aneh yah?" Jawab Raina.

"Anak kedokteran main nya ke bar. Gila, keren banget sumpah!" Ucap Xiaojun sambil bertepuk tangan heboh.

"Duduk, gak usah malu-maluin," titah Kun.

"Na, kalo lo berantem sama Junhwa gue gak bakalan ikut campur loh," bisik Jeno pada Jaemin.

"Iya, gue tau. Gue ngecewain Junhwa sama aja kayak bunuh diri. Lo tau sendiri Bang Johnny kayak gimana?" Ucap Jaemin.

"Bagus deh kalo lo masih inget batasan."

Jaemin menatap layar ponselnya sambil sesekali menegak wine. Tidak lupa membalas pesan demi pesan yang dikirim oleh kekasihnya. Jaemin sedang dalam mode bucin on.

"What's up bro!" Sapa Taeyong dan Winwin yang baru saja bergabung.

"Eh, ada cewek. Baru Na?" Tanya Taeyong dengan tatapan seolah bertanya 'pekerja baru?'.

"Kenalan baru kita-kita. Kenalin Raina Kim," ujar Jaemin. Taeyong dan Winwin memperkenalkan diri satu sama lain.

"Anak FK toh, main nya jauh juga," ucap Taeyong.

Mereka terlibat beberapa perbincangan kecil. Sampai di orang terakhir datang. Kim Doyoung. Dengan raut wajah terkejut saat melihat kehadiran Riana diantara teman-temannya.

"Kok lo ada disini!" Tanya Doyoung penuh emosi.

Raina membeliak, takut, cemas, dan terkejut bercampur jadi satu.

"Kok lo juga disini? Kok kenal sama temen-temennya Jaemin?" Tanya Raina. Sementara orang-orang bingung sendiri. Terutama Xiaojun dan Jaehyun yang hanya terdiam tak berkata satu huruf pun.

Mode ngebug on.

"Lo kenal, Doy?" Tanya Yuta.

"ADEK GUE BANGSAT!"

***

Nih yah. Doyan banget sih mereka nyembunyiin adek wkwkw. Habis Johnny terbitlah Doyoung. Cuman Winwin doang sama Jaehyun kayaknya yang terbuka punya adek.

Sungchan, i miss uuuuuu.

Btw, Jaemin bakalan oleng gak nih sama Raina?

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang