***
"Loh, kok kita kesini?" Tanya Raina.
Mobil Jaemin berbelok ke area pusat perbelanjaan yang cukup terkenal dengan 'highclass' mereka. Merk barang yang di jual disana pun bukan sembarangan. Hampir lima puluh persen merk terkenal di dunia seperti Gucci, Prada, Channel, Burberry, Ralph Lauren dan masih banyak lagi.
Sudah pasti tidak salah jika Jaemin datang ke tempat seperti ini. Dilihat dari mobilnya saja orang-orang akan tau kalau Jaemin bukan berasal dari keluarga biasa-biasa saja.
"Jalan-jalan dulu bentar. Sekalian bantu gue cari hadiah."
Raina mengangguk pelan, "buat Junhwa? Dia ulang tahun?"
Jaemin menggeleng pelan, "iya, hadiah biasa sih ulang tahunnya masih lama. Tapi bukan cuman buat dia." Raina mengernyit.
"Terus?"
"Buat Ibu gue. Besok dia ulang tahun."
"Boleh gak gue ikut ngerayain ulang tahun ibu lo?" Tanya Raina. Jaemin sempat terkejut, tapi sejurus kemudian dia tersenyum lalu mengangguk membolehkan.
Jaemin dan Raina masuk ke dalam mall itu, sesekali melirik ke etalase toko yang berjejer rapih. Kira-kira apa yang Junhwa sukai? Baju? Tas? Atau perhiasan?
Kalau mampu beli semua kenapa harus memilih?
Jaemin masuk ke dalam toko tas, diikuti Raina dari belakang. Sementara Raina melihat-lihat sekitaran toko, Jaemin mulai memilih warna apa yang sekiranya cocok untuk Junhwa.
Junhwa bukan sosok perempuan feminim seperti Sunhwa, tapi tidak tomboy juga. Burgundy sepertinya cocok untuk menggambarkan karakter kekasihnya itu.
"Tolong bungkus yang itu," titah Jaemin pada pelayan toko setelah menunjuk tas berwarna burgundy. Jaemin juga mengeluarkan kartu berwarna hitamnya dengan sangat ringan.
Sambil menunggu proses pembayarannya selesai, Jaemin menghampiri Raina yang tengah melihat sebuah tas berwarna biru langit.
"Lo suka?" Tanya Jaemin. Raina mengangguk. "Beli aja," titah pria itu.
Raina membeliak, "gila, uang jajan gue satu tahun juga kayaknya gak bakalan cukup buat beli tas itu."
"Maksudnya beli aja, gue yang bayar."
Raina semakin membeliak, "Jaem, gak usah. Gue gak mau ngerepotin lo." Jaemin tidak peduli, ia memanggil pelayan untuk membungkus tas itu sekalian.
Selesai dari toko tas, Jaemin dan Raina memasuki toko perhiasan. Mencari sebuah cincin untuk kekasihnya, Jaemin benar-benar ingin diingat sebagai pria yang sangat cocok untuk dijadikan kekasih oleh siapapun.
"Selamat datang Tuan, bisa saya bantu?"
Jaemin menatap ke etalase toko. Berbagai jenis dan bentuk perhiasan berjejer rapih. Mampu mencuci mata siapapun yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Acquisitive
Fiksi Penggemar[COMPLETE] #2 - Kun (26/05/21) This story have mature content🔞 "He is a psycho, little psycho."-Unknow