[✓] Acquisitive

16. Gran Estafador

***

BENTAR GUA BENGEK DULU LIAT FOTONYA.

HAHAHHAHAHAHAHHA

HAPPY READING GUYS.

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA BAGI KALIAN YANG MENJALANKANNYA.

***

"NANA! CAPE!"

Jaemin menghentikan kayuhan pada sepedanya. Ia berbalik dan menemukan Junhwa tengah terdiam di atas sepedanya sambil terengah-engah.

Memang benar apa kata Johnny, membawa Junhwa bersepeda adalah hal yang salah. Benar-benar salah.

"Dikit lagi ayo, di depan ada minimarket. Kita istirahat disana."

Tapi Junhwa benar-benar sudah tidak tahan. Ini pertama kali ia bersepeda jarak jauh. Siapa yang tidak akan lelah? Berbeda dengan Jaemin yang sudah sering melakukannya bersama Jeno.

Jaemin memutar sepedanya dan mengayuhnya menuju Junhwa yang sudah terduduk manis di atas aspal. Dengan nafas yang tersendat tentunya.

Pria itu memarkirkan sepedanya di samping sepeda Junhwa kemudian ikut duduk di samping gadis yang sedang mengipas diri sendiri menggunakan telapak tangannya.

"Cape?"

"IYALAH! Pake nanya."

Jaemin terkekeh, "dasar. Pms lo?"

"Na, masih jauh emang minimarketnya?" Tanya Junhwa.

Jaemin menggeleng pelan, "enggak. Ayo, dikit lagi kok. Atau mau gue gendong?"

"Gak usah. Gue mau jalan aja deh sepedanya gak gue naikin."

Jaemin menghela nafas kemudian berjongkok di hadapan Junhwa. Junhwa mengernyit melihat sikap Jaemin yang tiba-tiba.

"Cepet naik. Katanya cape, ayo gue gendong."

Junhwa masih terdiam, sampai akhirnya Jaemin menoleh ke belakang kemudian menarik lengan Junhwa untuk segera menaiki punggungnya. Dengan ragu, Junhwa naik ke punggung Jaemin yang bidang.

"Na, gue keringetan loh. Gak enak baunya pasti kecium," ucap Junhwa.

Jaemin berdiri, kemudian membenarkan posisi Junhwa. "Gue juga keringetan kok. Lo gak bau, sumpah."

Ya, dan Jaemin tidak berdusta soal itu. Junhwa pun merasa demikian. Meskipun berkeringat, tubuh Jaemin tetap harum. Malah Junhwa menyukai saat pria ini berkeringat. Terlihat lebih, sexy?

"Na, nanti sepedanya gimana?" Tanya Junhwa saat Jaemin mulai berjalan dan meninggalkan sepedanya begitu saja.

"Nanti gue balik lagi bawa sepedanya. Udah lo gak usah banyak mikir, kasian otak lo kalo dibawa mikir."