***
Jaemin tiba bertepatan dengan Junhwa yang baru saja keluar dari ruang operasi. Dokter bilang, tulang rusuk gadis itu patah. Lihatlah bagaimana Jaemin terpaku menatap suster membawa Junhwa ke ruang ICU.
"Lo liat kan?!" Teriak Johnny setelah mendekati Jaemin.
"Jo, udah. Ini rumah sakit," sebisa mungkin Taeyong menahan pria itu untuk tidak meledak di tempat seperti ini.
"Gue gak terima, Yong! Adek gue kecelakaan gara-gara dia! Dan lo bilang gue harus tahan emosi? Gila ya lo?!"
"Bukan gitu, ini rumah sakit. Jangan cari masalah lain, habis dari sini lo seret Jaemin terus lo habisin dia sekalian juga gak masalah. Tapi jangan disini," ucap Doyoung sambil memegang bahu Johnny.
Johnny menepis lengan Doyoung dari bahunya, merasa jijik begitu ia melihat pria itu. "Urus adek lo yang bener!"
Johnny menatap Jaemin lagi-lagi dengan emosi yang begitu besar. Lengannya mengepal bahkan rahangnya mengeras. Satu pukulan sepertinya tidak akan menjadi masalah. Lantas, Jaemin mendapat satu pukulan hebat di rahang kirinya.
Tapi itu bukan dari Johnny. Semua orang bahkan terpaku menatap kerasnya Sunhwa menonjok rahang Jaemin.
"Aduh sorry, tangan gue gatel." Ucap Sunhwa. Masih membuat semua orang terdiam. Untuk ukuran wanita feminim seperti Sunhwa rasanya akan sulit bahkan untuk mencubit sekalipun.
"Ayo Kak, jangan buang-buang waktu disini." Ajak Sunhwa sambil menuntun Johnny pergi dari tempat itu.
"Keluar, percuma lo disini. Johnny sama yang lain lagi emosi," ucap Jaehyun pada Jaemin. Jeno dan Xiaojun membantu Jaemin untuk keluar meninggalkan tempat itu. Bisa-bisa rahangnya patah karena ulah Sunhwa.
"Dan buat lo," Jaehyun menoleh pada Doyoung. "Jangan ajarin adek lo jadi lonte."
Jeno dan Xiaojun membawa Jaemin pergi ke taman rumah sakit. Jaemin bersikeras untuk tidak pulang sebelum ia berhasil melihat Junhwa terbangun.
"Lo sih, pake ninggalin gue di kampus. Kena batunya kan?" Ujar Xiaojun. Sejujurnya pria itu masih marah pada Jaemin, tapi masalah yang menimpa Junhwa lebih penting dari pada masalahnya.
"Lo bilang bakalan tau batasan, tapi kenapa malah jalan sama Raina sampe beliin dia barang juga?" Tanya Jeno.
Jaemin menunduk, rasa kesal dan kecewa terhadap dirinya sendiri begitu besar. "Gue cuman mau nganterin dia pulang, sekalian aja gue ajak dia beli hadiah buat Junhwa."
"Nih yah, kalo pun lo mau nyari hadiah buat Junhwa mending lo ajak Xiaojun dari pada cewek itu," ujar Jeno.
Xiaojun mengangguk, "betul itu!"
"Lo kan tau sendiri, Junhwa orangnya nekat. Lo gak inget gimana nasib Helena di tangan Junhwa?" Iya Jaemin sangat tau, gadis itu meninggal.
"Gue tinggal dulu bentar, mules anjir gak kuat pengen berak!" Ucap Xiaojun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Acquisitive
Fanfiction[COMPLETE] #2 - Kun (26/05/21) This story have mature content🔞 "He is a psycho, little psycho."-Unknow