***
"Sehat lo bro?" Tanya Taeyong setelah memasuki apartement milik Johnny.
Lebih tepatnya, apartement yang Johnny beli secara diam-diam. Kalau ditanya soal pekerjaan orang tuanya, memang cukup bahkan untuk membeli seratus apartement sekaligus. Tapi Johnny tidak memakai uang orang tuanya sedikit pun. Ia memiliki pekerjaan sendiri yang ia lakukan secara diam-diam.
"Tinggal Winwin yah, eh si Yuta juga belum dateng." Ucap Doyoung, setelah mengabsen orang yang hadir dalam pertemuan hari itu.
"Paling Yuta motornya mogok," tebak Jeno.
"Lagian itu motor udah tua masih aja dipake. Ya, bagus sih antik gitu. Tapi repot!" Ujar Doyoung jadi kesal sendiri.
"Si Winwin baru otw, habis dari rumah sakit dia," seru Taeyong setelah membuka ponselnya.
"Hah, siapa yang sakit?" Tanya Johnny yang datang sambil membawa dua botol jus apel dan jus jeruk.
"Adeknya, katanya sih demam."
Xiaojun mengernyit, "demam doang dibawa ke rumah sakit?"
"Bego, yakali mau nunggu sekarat dulu baru dibawa ke rumah sakit," balas Jeno.
Semua orang duduk melingkar, sambil sesekali memakan cemilan yang sudah di siapkan sang tuan rumah.
"Jae, lo ngomong apa aja ke Sunhwa?" Tanya Kun.
Setelah sekian lama, pria itu akhirnya membuka suara. Bukan Kun tidak peduli soal kasus kematian Helena. Baginya, kasus asmaranya lebih sulit dan rumit untuk di selesaikan.
Jaehyun mengedikkan bahunya, "cuman bilang kalo Jam yang dia temuin punya Winwin,"
"Ukhuk— demi apa? Jadi yang bunuh Helena?" Tebak Xiaojun.
Jaemin menggeleng pelan, "gak, bukan Winwin."
Jaemin mengambil sebatang rokok kemudian mengapitnya diantara bibir ranumnya. Mematik korek api kemudian menghembuskan asap.
"Tumben," tanya Jeno.
Semua orang disana hampir terkejut karena Jaemin merokok. Iya, merokok. Terakhir kali pria itu merokok adalah saat hari kematian Ibunya. Setelahnya, mereka hanya melihat Jaemin meminum wine sebagai pelampiasannya.
"Gak ada diantara kita yang jadi pelakunya. Gue udah ngasih jebakan supaya Sunhwa sama Junhwa makin ruwet dan akhirnya nyerah."
Semua memperhatikan Jaehyun, tidak ada yang membuka suara. "Tapi sorry aja nih, gue tumbalin Jeno sama Taeyong."
"KOK JADI GUE?!" Protes Jeno dan Taeyong bersamaan.
"Cie barengan, cie katanya kalo sama jodoh, cie—"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Acquisitive
Fanfiction[COMPLETE] #2 - Kun (26/05/21) This story have mature content🔞 "He is a psycho, little psycho."-Unknow