29. Cum Quibus?

1.6K 189 37
                                    

Guys, pertama-tama gua mau bilang sesuatu sama kalian. Kalian tau kan skrg lgi rame bawa bawa nama tokoh cerita ke real life si org yg dijadiin visualisasinya. Kalian pasti paham maksud gua apa.

Dan gua harap banget readers gua gak sampe kayak gitu ya. Meskipun namanya sama tapi beda. Nana disini sama Nana di real life beda.

Ayo bersikap dewasa yah:(

Masalahnya tulisan gua gak ada ahlak semua:(

***

"Yakin lo mau masuk? Emang udah sembuh bener?"

Junhwa mengepalkan tangannya berkali-kali, menahan emosi saat kembarannya bertanya hal yang sama secara berulang. Ya memang sih, Junhwa masih merasa nyeri di bagian bekas operasinya. Tapi dia juga tidak mau terlalu lama di rumah.

"Dianter jemput sama Jaemin kan?" Tanya Mama. Junhwa menggeleng pelan, sebenarnya Junhwa juga inginnya seperti itu. Tapi ada yang lebih protektif dari pada Jaemin.

"Loh, Kakak ngapain siap-siap? Bukannya gak ada kelas?" Tanya Papa saat melihat Johnny keluar dari kamarnya dengan pakaian rapih.

"Nganter babu," jawab Johnny asal. Pria itu mengambil roti tawar dari atas meja kemudian menyambar kunci mobil. Bukan mobil yang sama saat Junhwa kecelakaan tentunya.

Papanya baru saja membelikan Johnny mobil baru. Bahkan lebih mewah dari pada yang sebelumnya. Bersyukurlah ia atas hikmah dibalik kecelakaan Junhwa. Kalau tidak mana bisa dia punya mobil baru. Jahat sih memang, tapi kalau tidak jahat bukan Johnny namanya.

"Babu mana ada sih cantik begini," ujar Sunhwa kesal. "Ya udah kita berangkat dulu Ma, Pa."

"Hati-hati, Junhwa kalo kerasa nyeri pulang aja." Junhwa mengacungkan jempol kanannya kemudian pergi menyusul Johnny dan Sunhwa masuk ke dalam mobil.

"Semalem Kak Yerim chat gue, nanyain lo," ujar Sunhwa tiba-tiba.

Johnny melirik Sunhwa sekilas kemudian berdeham pelan. Johnny bersikap seolah dia tidak peduli padahal hatinya porak-poranda. Yang di chat Sunhwa tapi yang berbunga-bunga Johnny. Ya, bucin memang tidak pernah masuk ke dalam logika.

"Bilang apa dia? Minta rujuk?" Tanya Junhwa sambil asik mengabari Jaemin menggunakan ponselnya.

Sunhwa menata rambutnya, tidak menjawab pertanyaan Junhwa. Dan itu membuat Johnny kesal bukan main, dia kemudian sengaja menaikkan kecepatan mobilnya kemudian menginjak rem mendadak.

"Woy! Yang bener elah, nyawa gua cuman satu! Baru kemaren kecelakaan masa mau ada reka adegan. Kalo gue metong gimana? Belum kawin sama Jaemin nih!" Protes Junhwa.

Johnny menoleh ke belakang, tempat Junhwa duduk. "Lah bukannya udah kawin yah? Ponakan gua udah jadi duluan tapi perginya cepet amat."

"Ya bagus sih, kasian dia dapet emak sama bapak biadab macam Junhwa sama Jaemin," ujar Sunhwa ikut mengompori.

Ya sudahlah, mau bagaimana lagi. Di lawan pun tidak akan menyelesaikan masalah, Junhwa pasti tidak akan menang melawan kedua saudaranya itu.

"Semalem sih ada yang chat gue bilang rindu gitu." Ujar Sunhwa, melanjutkan obrolan yang sempat tertunda tadi.

"Terus, terus?" Tanya Johnny.

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang