28. Stil En Vredig

1.3K 159 26
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sayangnya gelengan kepala Doyoung membuat Johnny menghela nafas lemas.

"Udahlah, lagian itu kan urusan orang lain kenapa mesti lo yang repot?" Tanya Doyoung.

"Doy, Jaemin itu temen gue. Temen kita. Udah gue anggap keluarga sendiri, mana dia juga pacaran sama adek gue. Kalo dia kenapa-kenapa yang kena kan adek gue juga."

"Udahlah, balik yuk. Mending lo beresin skripsi lo dari pada mikirin masalah orang lain."

Doyoung menepuk bahu Johnny sebelum beranjak dari tempat itu. Langit mulai menguning, dan sebentar lagi akan menggelap. Hari ini Doyoung tidak membawa kendaraan apapun, jadi dia pulang menggunakan bus.

Ia melewati gedung Fakultas Kedokteran. Yang entah kenapa Doyoung melewatinya. Mungkin untuk memastikan keberadaan Raina? Setelah Johnny memberinya beberapa petuah, pikirannya semakin terbuka.

Benar apa kata pria itu. Satu-satunya jawaban adalah memaafkan kesalahan orang lain dan berdamai dengan masa lalu. Doyoung akan mencoba saran temannya itu. Tapi yang menjadi pertanyaannya, apakah Doyoung mampu?

"Rain, Kakak lo tuh," sayup-sayup Doyoung mendengar percakapan beberapa mahasiswi dari jurusan yang sama dengan adiknya.

Doyoung menoleh, mendapati Raina yang kelihatannya masih enggan bahkan takut bertemu dengan Doyoung.

"Gue duluan deh, Kak Doyoung duluan yah!" Sapa teman Raina.

Doyoung melempar senyum pada teman adiknya itu kemudian berjalan mendekati Raina. Dengan kedua telapak tangan masuk ke dalam saku hoodie yang Doyoung kenakan.

"Kakak tumben ke area FK, butuh sesuatu?" Tanya Raina. Doyoung menggaruk tengkuknya, dia sendiri tidak tau mengapa Doyoung bisa berada di area Fakultas Kedokteran.

"Enggak. Iseng aja."

Raina hanya membulatkan bibirnya. Ia canggung bukan main. Di rumah pun ia tidak pernah berpapasan dengan Doyoung karena pria itu sering berada di luar rumah.

"Langsung pulang?" Tanya Doyoung.

Raina mengangguk, "Kak Doy gak bawa motor?"

"Sengaja. Mau bareng gak?" Tanya Doyoung malu-malu.

Sialan. Kalau Doyoung bukan Kakaknya mungkin Raina akan terbawa perasaan alias baper. Melihat bagaimana perlakuan Doyoung terhadapnya, orang lain pun akan setuju bahwa mereka lebih cocok menjadi sepasang kekasih ketimbang adik dan kakak.

"Kak Gongmyung hari ini gajihan," ucap Doyoung tiba-tiba saat mereka tengah berjalan berdampingan menuju gerbang kampus.

"Terus?" Tanya Raina sambil menatap wajah Doyoung yang terlihat dingin namun sebenarnya menyimpan berjuta-juta kepedulian. Hanya tertutup gengsi saja.

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang