Part 8

1.9K 238 25
                                    

Hi aku up lagi nih!
Maaf baru sempet up sekarang 😭
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini
Happy reading guys💖
-
-
-

"Prill, ngantin yok!" Pekik seorang gadis berambut hitam secara tiba-tiba hingga membuat Agatha yang tengah menelungkupkan kepalanya di atas meja terlonjak kaget.

Agatha mendengus kesal saat melihat seseorang yang saat ini dengan lancang duduk di sebelahnya. "Heh jaringan, lo pikir sopan gitu masuk kelas orang sambil teriak-teriak?" Sarkas Prilly yang dibalas dengan tatapan tajam gadis tersebut.

"Nama gue Se-le-na! Jangan ganti-ganti nama gue!" Decak Selena seraya bersidekap dada.

"Ohhh jadi lebih milih sel daripada jaringan nih? Padahal lebih kompleks jaringan lho Sel," ucap Agatha dengan tampang sok polosnya yang membuat Selena gemas ingin menabok mulut nya sekarang juga.

"Prilly Starlight!" Desis Selena yang membuat Agatha terkikik geli.

"Iya-iya! Ayo ngantin! Kita cari kelinci target kita!" Ucap Agatha yang membuat Selena hanya bisa mengelus dadanya sabar saat melihat tingkah excited dari sahabatnya itu. Ya walaupun sebenarnya Selena juga excited sih.

"Eh Prill, lo inget kan semua yang udah gue ceritain kemaren?" Tanya Selena yang hanya dibalas Prilly dengan deheman.

Tepat saat mereka menginjakkan kaki di kantin, keduanya memilih duduk di kawasan tengah kantin-lebih tepatnya kawasan dimana tragedi bullying itu dimulai.

"Prill mau pesen apa lo? Gue pesenin buruan," tawar Selena yang membuat mata Agatha berbinar cerah.

"Bayarin sekalian tapi!" Ucap Agatha yang membuat Selena berdehem pelan.

"Nahh mantupp tuh! Gue emmm, pesen bakso terus minumnya es teh sama kerupuk jangan lupa! Makasihh Selena cantik," ucap Agatha dengan nada yang dibuat semanis mungkin.

Selena berdecak. "Kalo gitu aja baru muji-muji gue! Dasar adik durhaka lo!" Sinis Selena sebelum dirinya melengos pergi untuk memesan makanan.

Merasakan kursi sebelahnya terisi seseorang, Agatha dengan spontan membuka suaranya. "Cepet amat Sel-" Bibir Agatha yang tadinya terbuka setengah, kini kembali mengatup rapat saat Agatha melihat ke arah sampingnya.

"Andra?" Gumam Agatha seraya melotot tajam ke arah lelaki itu.

"Kenapa? Kok lo liat gue gasuka gitu? Bukannya kemarin waktu lo di dekat kembaran gue biasa aja?" Sindir Andra disertai senyum seringainya yang sangat Agatha benci itu.

"Apaan sih lo! Udah sono! Jauh-jauh dari gue!" Kesal Agatha seraya menarik sebelah tangannya yang berada dalam cengkeraman Andra.

Tepat saat Agatha menarik kedua tangannya, siku gadis itu tanpa sengaja menyenggol sebuah benda.

"Arghhhh." Pekikan seseorang membuat Agatha reflek menoleh ke arahnya dengan wajah kaget, namun ekspresi itu tidak berlangsung lama saat dirinya melihat wajah Dasha yang menahan sakit.

Agatha berdehem pelan, melirik sekilas ke arah Andra yang terlihat mengepalkan kedua tangannya. Agatha lantas bersidekap dada seraya tersenyum sinis ke arah Dasha yang saat ini tengah tersungkur di lantai dengan baju yang terkena tumpahan es jeruk. "HEH PRILLY! LO SENGAJA KAN PASTI?!" Pekikan seorang gadis membuat senyum seringai muncul di bibir gadis berambut silver tersebut.

"Sengaja? Jelas-jelas si cupu itu aja yang emang dasarnya gak punya mata! Udah tau jalanan lebar kenapa harus jalan dempet meja Prilly hah?" Bukan-bukan, kalimat itu bukanlah kalimat yang terlontar dari bibir Prilly melainkan dari seorang gadis yang dengan tiba-tiba sudah berada di samping Prilly-ya siapa lagi kalo bukan Selena.

They Call Me the Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang