Part 22

936 121 59
                                    

Happy reading 🍃
1900+ word
Hope you enjoy it!



Agatha yang berniat hendak menuju ruangan Andra, tiba-tiba saja terhenti oleh suara bariton seseorang di belakangnya.

"Prilly Starlight, ikut saya sekarang!"

Ingin rasanya Agatha memaki pria dibelakangnya ini, gimana bisa dirinya tau penyamaran yang sudah ditutupinya rapat-rapat. "Prilly? Siapa?" Tanya Agatha setenang mungkin.

"Ikut saya sekarang atau perlu saya seret secara kasar."

Selena bangke! Om Lo serem, anjrtt!

Tanpa menghiraukan peringatan Sean, Agatha lantas berupaya melarikan diri menuju ruangan Andra secepat yang dirinya bisa.

Kali ini cuma Andra harapan satu-satunya.

Sial memang! Gimana bisa musuh bebuyutan Aliandra Zavier berkeliaran di mansionnya. Bad news!

Agatha mengetuk dengan terburu-buru, hingga membuat Andra yang berada di dalamnya cukup terusik dengan kegiatannya itu. "Kenapa?"

"Ada tamu yang tidak sabaran menunggu, Tuan Andra," balas Agatha dengan napas terengah-engah.

Andra mengernyit sebelum kemudian kembali mendatarkan wajahnya saat seorang pria bersetelan jas hitam menatap ke arahnya dengan tatapan datar. "Siapa yang ngijinin lo masuk?"

"Saya tidak ada urusan sama bocah seperti kamu," ucap Sean santai.

"Saya hanya perlu bicara dengan dia," lanjutnya membuat jantung Agatha serasa mau loncat dari tempatnya.

"Mohon maaf Tuan, tapi saya tidak mengenal Anda," balas Agatha sesopan mungkin.

Tangan Andra terkepal kuat, membuat Agatha bersiap-siaga ditempatnya.

Perang dunia ketiga ini sih.

"Saya ini sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengajak kamu dengan cara baik-baik. Jangan sampai saya melakukan hal yang membuat kamu tidak berkenan," ucap Sean dengan nada penuh ancaman.

Agatha terdiam kaku, lidahnya kelu, tidak tahu harus berkata apa. Padahal tinggal sedikit lagi rencananya selesai. Kenapa harus pake ketahuan semuanya sekarang si.

"Gue gak ijinin! Dia masih punya urusan sama gue," ucap Andra penuh penekanan.

"Keluar sendiri atau keluar dengan tidak terhormat?" Lanjut Andra.

"Oke, saya kasih kamu waktu sampai besok jam 9 malam!" Tunjuk Sean kepada Agatha yang hanya bisa mematung ditempatnya.

Setelah kepergian Sean, Agatha masih terdiam kaku melihat ke arah punggung Sean yang berlalu pergi.

Ni om pasti nyari Selena. Gue harus apa abis ini?

"Kenapa lo liatin terus!" Agatha tersentak mendengar omelan Andra yang berada di sebelahnya.

"Saya tadi hanya berpi-"

"Diam! Sekarang mana berkas yang gue suruh?"

"Ini Tuan."

"Kenapa lo kasih ke gue? Bawa masuk!" Perintah Andra yang membuat Agatha memakinya dalam hati.

Getok pala orang dosa gaksi 😐


*****

"Mana? Gue mau liat," ucap Andra seraya mendekatkan dirinya ke arah Agatha.

They Call Me the Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang