Tatapan tajam milik Agatha terhenti saat dirinya mendengar suara seekor anjing yang menggonggong persis di belakangnya.
Sial! Gue lupa kalo masih ada tuh anjing, astaga!
Dengan gerakan cepat Agatha berpindah ke belakang Andra—saat dirasa anjing hitam itu mendekat ke arahnya.
Andra menyeringai. "Takut lo?" Ejeknya yang membuat Agatha melemparkan tatapan tajam ke arahnya.
"Lo mau ngomong sama gue kan? Yaudah usir tuh kembar—maksud gue tuh anjing," ucap Agatha yang sama sekali tak diindahkan oleh Andra.
"Apa yang bakal gue dapet kalo gue ngusir tuh anjing?" Tanya Andra yang membuat Agatha mengepalkan kedua tangannya tak suka.
Andra menoleh. "Gak jawab heh?"
"Oke! Blackie—"
"1 permintaan apapun yang lo mau!" Potong Agatha cepat dengan wajah yang sudah pucat pasi mendengar gonggongan si blackie—anjing penjaga sekolah.
Andra yang mendengarnya reflek bersidekap dada. "3 atau tidak?!" ucap Andra dengan nada ngelunjak yang membuat emosi Agatha seketika mendidih sampe ke ubun-ubun.
"Gue bukan jin, anjirr ya lo!" Kesal Agatha.
"Emang gue ada bilang kalo lo itu jin, Agatha Yovanka?" Pertanyaan Andra sontak saja membuat Agatha mematung di tempatnya.
Sialan! Salah gue ngomong sama kembarannya kemarin. Nata kampret!
"Kenapa diem? Lo mau ngedeketin kembaran gue dengan identitas beda, iya, Prilly Starlight?" Sindiran Andra sontak saja membuat mata Agatha menyipit kesal.
Sepersekian detik tidak ada jawaban, Andra lantas membuka suaranya kembali. "Blackie!"
"Stop! Fine, 3 permintaan!" Putus Agatha yang membuat senyum menyeringai tercetak jelas di wajahnya.
"Ndra!" Agatha semakin panik saat Blackie sudah berada di hadapan Andra—dan itu artinya tinggal beberapa langkah lagi dari Agatha.
Mata Andra menajam, membuat nyali anjing itu menciut hingga tak lama kemudian anjing jenis Rottweiler itu berlari pergi dari rooftop.
Agatha yang melihat kelakuan anjing berwarna hitam itu hanya dapat mengerjapkan matanya tak percaya. "Lo, beneran kembaran tuh anjing ya!" Ucap Agatha dengan ngegas hingga membuat Andra menatap tajam ke arahnya.
"Mulut lo kayaknya perlu gue ajarin caranya berucap sopan," ucap Andra seraya menyentil bibir Agatha cukup keras, hingga sang empunya meringis pelan.
Agatha berdesis pelan. "Bener-bener gila lo!"
"Babu, yang sopan sama majikan!" Ucap Andra seraya mengacak pelan rambut milik Agatha.
"Lo masih inget sama tugas lo yang satu itu, kan?" Sindir Andra yang membuat Agatha mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Call Me the Antagonist [END]
Fantasy©: Story by nopnop "Tha, baca novel ini yok! Gue kepo sama ceritanya sumpah," Ucap Alana yang membuat Agatha terdiam. Sebuah lontaran kalimat membuat nasib mereka dipertaruhkan. They call me the antagonist adalah sebuah cerita yang mengisahkan tenta...