Part 3

3.2K 272 15
                                    

Hi! Aku up lagi nih!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian❣️
Cuma klik tombol bintang aja kok🌟 gampangkan?
Okay langsung aja, happy reading guys 🤗
-
-
-


"Agatha!"

Belum sempat Agatha keluar dari persembunyiannya, seorang gadis sudah lebih dulu menghampiri Selena yang saat ini tengah mendudukkan diri di bangku taman.

Belum sempat Agatha keluar dari persembunyiannya, seorang gadis sudah lebih dulu menghampiri Selena yang saat ini tengah mendudukkan diri di bangku taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Agatha Valerie)

"Iya Sel, iya!" Ucap gadis berambut bob yang dapat Agatha lihat keluar dari balik tembok yang berseberangan dengan dirinya.


Anjirr! Gue kira Agatha nya tuh gue, ehh ternyata Agatha lain! Apa nama gue di novel ini sepasaran itu? Anjirrlah untung gue belum sempet keluar tadi.

Cukup lama Agatha mengamati kedua orang itu, hingga mereka berlalu dari tempatnya berbincang tadi. Kepergian kedua orang itu, sama sekali tidak membuat Agatha berniat sedikitpun untuk mengikuti mereka.

Buktinya saat ini Agatha malah memilih berjalan ke arah bangku taman yang tadi di tempati oleh Selena.

Prangggg

Bunyi barang jatuh yang menyeruak dalam indera pendengaran Agatha, membuatnya terkesiap di tempat.

Terdengar hembusan napas panjang dari Agatha, sebelum dirinya beranjak dari tempatnya duduk. Bermodal kekepoan yang sudah mendarah daging, membuat Agatha nekat mengendap-endap ke arah sumber suara.

Ruangan di atas gudang?

Agatha nampak menimbang-nimbang, haruskah dirinya masuk? Atau menunggu di luar saja sampai orang yang berada di dalam keluar?. Tapi jika dirinya hanya menunggu disini, maka sama saja dia melakukan hal yang sia-sia.

Bermodalkan nekat sekaligus ingin mendapat jawaban dari rasa penasarannya itu, Agatha nampak menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju ruangan tersebut.

Sesampainya pada anak tangga terakhir, Agatha terlihat menarik pelan knop pintu ruangan tersebut secara perlahan.

Remang-remang, satu kata yang sesuai untuk mendeskripsikan keadaan ruangan itu saat pertama kali Agatha masuk.

"Mana pesenan gue yang satu?"

Samar-samar Agatha dapat mendengar suara beberapa orang laki-laki yang terlihat sangat mencurigakan.

"Bayar dulu lah! Yang kemarin aja lo masih utang gue! Contoh tuh si Andra, pesanan datang udah siap duitnya," ucap lelaki bertato elang di lehernya yang membuat Agatha membelalakkan matanya kaget.

Seorang Andra nge-pil?

Jika saja hanya nama orang itu yang disebut, sudah pasti Agatha tidak akan berpikir bahwa orang yang dimaksud adalah Andra si protagonis.

They Call Me the Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang