Part 33

568 63 91
                                    

Hi guys sebelumnya gue mau bilang happy new year all🖤
Semoga hari-hari kalian menyenangkan!
Maaf baru sempat up hari ini
Hope you enjoy this part 🐹
Don't forget to vote and commentnya🌸

******

27 November 2025

Ruangan outdoor pada gedung ternama Dexagön milik Sean, sore ini tampak begitu mewah dengan desain bernuansa putih dan coklat tua yang dipadukan dengan warna kuning keemasan dari lampu-lampu yang akan menyala indah saat malam hari tiba.

Rencananya memang pernikahan Sean dan Selena akan dilaksanakan pada ruangan outdoor. Mengusung tema garden party dengan hiasan bunga-bunga dan tanaman yang ditata sedemikian rupa sehingga menampilkan keasrian alam tanpa sedikitpun mengurangi kesan glamour yang ada.

Selena, gadis itu kini tampak menampilkan wajah suramnya. Dirinya mendengkus, jadwal sore ini seharusnya ia habiskan untuk melakukan perawatan dan persiapan di mansion, tapi lelaki itu masih sempat-sempatnya mengajaknya untuk dinner sebelum besok pagi mereka melaksanakan pernikahan.

"Kenapa dengan wajahmu? Perlu saya ganti dekor disini?"

Selena mengerjap kaget, kepalanya dengan cepat ia gelengkan. Gila aja kalau sampai Sean berpikiran buat mengganti dekorasi. Bisa-bisa duit 10M atau bahkan lebih, terbuang sia-sia.

"Nggak! Kemarin gak inget? Om udah buang dekorasi berlian seharga 10M cuma gara-gara ukurannya terlalu kecil? Kenapa gak tanya ukurannya dulu si?! Astaga.."

"Salahin si tukang bunga yang buat tangkai bunganya lebih tinggi dari dekorasi berlian itu," ucap Sean santai.

Selena berdecak. "Kan bisa minta tangkainya di potong lagi! Ck, emang ya, gini nih, yang namanya es batu sultan! Gak pernah mau disalahin."

Tanpa menjawab omelan gadisnya itu, tangan Sean dengan segera merengkuh pinggang Selena, menariknya pelan menuju ke dalam gedung sebelum gadis itu melanjutkan perdebatan yang dirasanya sangat tidak penting untuk diributkan.

******

Gedung-gedung pencakar langit petang ini terlihat indah dengan lampu-lampu yang telah dinyalakan.

Selena sempat tertegun melihat ke arah luar jendela kaca. Sebelah tangannya ia letakkan pada kaca di depannya.

Sean yang berada di belakangnya tampak mengulas sebuah senyuman. "Cantik."

"Hah apa?" Tanya gadis itu bingung.

Sean terkekeh pelan. Dirinya melangkah maju sebelum memeluk tubuh gadisnya dari belakang. "Cantik ya?" Tanya Sean seraya memperlihatkan sebuah foto di ponselnya kepada Selena.

"Emangkan Selena dari lahir udah cantik," timpalnya dengan penuh percaya diri.

"Iya, calon istri saya memang cantik," kata Sean seraya mengecup singkat pipi Selena.

"Om Sean!"

"Sayang, Selena. Bukan om," koreksi Sean yang membuat pipi gadis itu semakin memanas.

"Sa- m-maksudnya om, bisa sanaan dikit gak! Selena pegel mau duduk," omel Selena lucu.

"Kenapa kalimat yang awal gak diterusin?"

"Jelek, gajadi!" Selena menjulurkan lidahnya ke arah Sean.

Sean terkekeh. Tangannya ia gunakan untuk menggandeng sebelah tangan Selena. "Special for you," bisik Sean yang membuat mata gadis itu berbinar.

"Suka?" Tanya Sean yang dibalas Selena dengan anggukan antusias.

"Kok om tau kalo Selena suka seafood?"

They Call Me the Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang