Part 23

852 125 30
                                    

Happy reading 🍃


"Apa lo liat-liat!" Desis gadis itu muak.

"Lo tau! Tadi itu mangsa gue, kenapa lo suruh orang-orang lo buat gantiin!" Ujarnya berkacak pinggang.

Andra hanya menatap ke arah Agatha dengan dagu yang bertumpu pada sebelah tangannya.

"Udah ngomelnya?" Agatha mendelik tajam.

"Sekarang duduk!" Perintah Andra.

"Gak! Gue gak mau duduk," tukas Agatha.

"Terserah, gue cuma mau bilang Zezee barusan pindah kesini tadi," balas Andra dengan santai.

"Anceman lo basi!" Ucap Agatha yang tiba-tiba sudah duduk dengan jarak beberapa meter dari Andra.

Andra beranjak dan berdiri tepat di depan Agatha. Lelaki itu terlihat sedikit membungkukkan badannya. "Lo tau kesalahan lo?"

Agatha menahan napasnya sejenak, sebelum menggeleng dengan kesal.

"Pertama, lo kabur dari perjanjian awal. Kedua, lo ngelakuin tindakan penipuan identitas. Ketiga, kesalahan malam ini dan jangan kira gue gak tau kalo lo kemarin malam ikut balapan liar," jelas Andra.

"Mulai sekarang, udah gue putusin kalo lo tetep bakal tinggal disini dan menjalankan tugas lo sebagai Gathan Brandon," ucap Andra seraya kembali menegakkan tubuhnya.

"Gak bisa! Gue mau balik rumah!" Tolak Agatha cepat.

Andra melirik sekilas. "Gue gak terima negosiasi dari lo, Agatha Yovanka," ucapnya sebelum berlalu pergi dari sana.

****

8 jam berlalu, Selena hanya dapat mendengus kesal, seraya menguyah sarapan di hadapannya. "Om! Selena mau balik! Bukain kek pintunya," pekik gadis itu kesekian kalinya.

Pintu terbuka, menampilkan seorang pria dengan balutan kemeja dan jas hitam. "Orang tua kamu, bicaralah," ucap Sean yang membuat dahi Selena berkerut.

Feeling gue gak enak sumpah.

"Selena! Siapa yang nyuruh kamu tawuran hah? Mommy gak pernah ya ngajarin kamu jadi berandalan."

Selena meringis, tau sendirilah, emak-emak kalo udah ngomel, 7 hari 7 malam gak ada abisnya.

"Bukannya ngajarin adikmu yang benar! Mommy harus bilang berapa kali ke kamu? Apa perlu mommy turun tangan buat bubarin geng kamu itu, iya?"

"Jangan mom! Iyadeh iya Selena janji gak bakal gitu lagi,"

"Mommy pegang janji kamu! Dan mulai sekarang Sean mommy tugasin buat mantau kegiatanmu sehari-hari."

"Mom! Gak usah bercanda! Gak, gak.. Selena gak mau!"

"Pilihannya sekarang cuma dua, kamu terima konsekuensi tadi atau persiapkan surat pembubaran geng kamu itu? Oh iya, jangan lupa diatas materai, mommy akan suruh orang kepercayaan untuk mengurus semuanya, gimana?"

Selena menyipit kesal ke arah Sean yang berada tak jauh dari tempatnya.

"Apa?" Tanya pria itu santai.

Selena mendengus. "Jadi gimana? Opsi pertama atau kedua, Selena Sartikov?"

"Yaudah Selena pilih opsi pertama."

"Bagus, yasudah mommy tutup, Daddy sama mommy ada jadwal meeting sebentar lagi, take care sayang. Salamin salam mommy sama Daddy buat adekmu juga," ucapnya mengakhiri sambungan telepon itu.

They Call Me the Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang