Haii! Nopik balik lagi
Hope u enjoy this part!
Dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian💖
-
-
-Ngomong-ngomong soal pindahan, dua gadis itu kini tampak tengah termenung di balkon kamar Agatha. Berbeda halnya dengan Selena yang tengah menatap pasrah ke arah rumput yang bergoyang, Agatha justru tampak menghabiskan beberapa toples cemilan dengan wajah menahan kesal.
"Kata lo, kita kabur gak Prill?" Tanya Selena tanpa menoleh ke arah Agatha sedikitpun.
"Menurut gue jadi aja sih, tapi kita undur seminggu lagi."
Selena menoleh tak percaya mendengar jawaban dari sahabatnya itu. "Punya rencana apa lo?" Tanyanya bersemangat.
"Penyamaran," ucap Agatha disertai sebelah bibir yang sedikit terangkat.
"Kalo sampe mereka tau?"
"Gabakal!"
"Tapi kayaknya gue berpikir sebaliknya dari otak lo deh Sel," lanjut Agatha yang membuat sebelah alis Selena terangkat.
"Maksud lo? Rencana yang begimana?"
"Kalo menurut otak cerdas gue nih ya, mending kita gak perlu deh, buat pergi sampe ke luar negeri segala. Kita tetep disini ajaa, ngawasin mereka dari deket. Tapi untuk masalah Galaektano, mendingan mereka pindah ke sekolah khusus punya keluarga kita, biar 3 sodara kandung itu gak bisa ngelacak keberadaan kita dengan mudah."
"Kita pindah sekolah juga?"
"No, but bisa dikatakan iya."
Agatha berbalik. "Lo liat aja ntar, pasti lo juga bakal paham. Yang perlu gue pikirin sekarang tinggal gimana cara ngambil ponsel gue yang ada di tangan tu iblis!"
Selena terkikik. "Awas ntar kalo sampe ntar malah jadi FTV 'Kepincut cinta mas-mas galak'. Bakal seru si keknya."
"Wah bener-bener kurang ajar lo! Awas aja ye, siap-siap dah lo jadi babu abis ini," ucap Agatha seraya memeletkan lidahnya ke arah Selena.
"Btw judul FTV nya masih normal sih kalo gue, daripada lo, ntar judulnya 'Cinta pandangan pertama bocah bar-bar dan si om triplek di dalam bar'. Berasa pantun dah gue ngucapinnya," ledek Agatha yang langsung mendapat jitakan oleh Selena.
"Cih! Bocah bisa apa? Berani gaji berapa lo buat jadiin gue babu, hah? Dan lagi, kurang ajar amat lo ngatain gue bar-bar!" Protes Selena tak terima.
"Bodo amat."
Agatha tersenyum miring dengan mata menyipit, membuat Selena menatap was-was ke arahnya. "Apa?"
"Bukan gue yang bakal bayar lo sih, tapi si om," ucap Agatha yang membuat otak Selena seketika nge-lag.
"Ha? Gimana-gimana?" Tanya Selena dengan wajah linglung.
Agatha mengedikkan bahu acuh. "Lo pikir aja sendiri pake otak cerdas lo itu. Dah ya! Gue mau tidur."
Selena mendelik panik saat mulai mengetahui clue yang diberikan oleh Agatha. "Prill! Bilang ke gue, lo gak bakal ngelakuin hal gila itu kan?"
"Sayangnya iya."
"BANGKE!"
*****
Agatha duduk dengan malas di kantin sekolah. Tangannya mengepal kesal melihat kelakuan bossy makhluk yang kini tengah bersantai menikmati sepiring batagor dengan bumbu saus spaghetti bolognese. Bayangin seberapa keselnya Agatha yang harus membeli batagor di SMA lain ditambah harus pergi ke supermarket untuk memenuhi permintaan absurd seorang Aliandra Zavier.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Call Me the Antagonist [END]
Viễn tưởng©: Story by nopnop "Tha, baca novel ini yok! Gue kepo sama ceritanya sumpah," Ucap Alana yang membuat Agatha terdiam. Sebuah lontaran kalimat membuat nasib mereka dipertaruhkan. They call me the antagonist adalah sebuah cerita yang mengisahkan tenta...