"Cukup kamu yang membuat hidup ini terasa berbeda. Maka, jangan sekali-kali membuat orang lain ikut serta membuat perbedaan di hidup ini. Kamu tau, berjuang tidak semudah membiarkan.
~Arletta Vilove~Suara riuh piuh para siswa maupun siswi, membuat jantung Letta berdegup kencang. Ia yang posisinya horizontal di tubuh Hatta, seketika melawan lengan perkasanya Hatta untuk berdiri.
"Lo apa-apaan sih! Lepasin,,, lepas!" ujar Letta mencoba mendorong lengan Hatta yang sangat erat.
Hatta yang sudah fokus pada tujuannya, mengacuhkan Letta yang bersikap keras mendaratkan dirinya.
"Diem aja, nanti lo jatuh."
Oh no! Kamu kira Letta tidak akan jatuh jika terus-menerus ada di tangan kamu? Bukan cuma jatuh di lantai, bahkan di jatuhkan nantinya oleh mulut-mulut jahanam siswi penggosip.
Letta yang sudah sangat berusaha malah menguras tenaganya untuk melawan. Keduanya telah tiba di dalam kelas Letta, dan lagi-lagi membuat gempar seisi kelas.
Akhirnya Hatta mendaratkan Letta tepat di kursi duduknya. Tentu saja, semua orang di sana terpukau sekaligus tidak menyangka. Namun, tidak selama Hatta menajamkan pandangannya pada banyak Pria di sana.
"Jangan berani sentuh Cewek gue, dan jangan pernah centilin dia!"
Tatapan tajam Hatta berhasil membuat bulu kuduk siapapun bergidik takut. Lain nasib dengan Letta, ia hanya bisa menahan rasa malu yang benar-benar malu.
Beberapa menit kemudian, Ika dan Icha berlarian masuk ke dalam kelas. Nafas Ika yang terdengar keras, membuat Letta yakin bahwa kedua Wanita itu saling kejar-kejaran.
"Lett- huh,, pacar lo- huhh,,, cepet bangeth kaya kuda lumping- huh,,," kata Ika walau dengan nafas yang tidak terarah.
"Lo beneran jadian sama Hatta?" tanya Icha langsung to the point atas apa yang ia lihat.
Letta mengerutkan dahinya. "Ya enggak-lah! Lo kira gue mau apa, di pacarin Cowok kek dia," timpal Letta dengan menambah ekspresi kesalnya.
"Udah deh terima aja. Lagian nge-jomblo itu gak enak- huhh,,, gue contohnya- huhh,,," celetuk Ika menerobos dengan nafasnya yang terengah-engah.
"Nafas lo tuh di kontrolin!" cerca Icha masih kesal dengan Ika.
"Jadi gimana, Ta? Lo jujur dong sama kita-kita!"
Letta hanya menggeleng-geleng. Mau bagaimana lagi, jawabannya akan tetap sama. Tidak!
"Gue beneran gak ada hubungan apa-apa. Sumpah, demi bola Pokemon Go!" jawab Letta.
"Aseekk,, gue juga main loh. Kemarin sebelah kaki gue kecebur got tetangga. Idih,,, gila banget gak sih," celetuk Ika yang tidak tahu malu.
Letta dan Icha hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya, Ika benar-benar membutuhkan edukasi mental untuk saat ini. Percayalah! Bermain Pokemon Go tidak harus ke got tetangga. Jika perlu ke selimut tetangga saja, biar semakin gila.
###
Istirahat setelah pelajaran pertama akhirnya di mulai. Letta yang sudah kelaparan, tidak akan pernah terlambat untuk berada di kantin. Apapun akan ia lakukan jika perutnya sudah kosong, seperti meninggalkan Icha dan Ika.
Wanita itu kini sedang melahap makanan yang ia pesankan. Karena terlalu fokus mengisi perut, tanpa ia ketahui Anhar duduk di depannya, juga bersama sebuah piring yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E M O R S E [COMPLETED]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Semua orang ingin memiliki hal yang baik di dalam hidupnya. Salah satu dari semua itu, termasuk Arletta Vilove. Hidupnya yang semula damai, berubah drastis ketika menemukan peristiwa Pria di dalam toilet. Perubahan...