"Terkadang memang mudah untuk mengucapkan kata cinta. Tapi, terlalu sulit untuk menjalankannya. Semua orang pasti merasakannya"
~Arletta Vilove~Pada perjalanan, Letta merasa nyaman setelah selesai berziarah ke kuburan almarhum Ibu Hatta. Dan sekarang, ia bisa berkenalan dengan Ayah Hatta pula.
Sesampainya keduanya, Letta melihat terdapat sebuah motor scoopy pink yang terparkir di belakang mobil. Dari motifnya saja, Letta sudah dapat menyimpulkan pemilik kendaraan itu ialah seorang Wanita.
Letta turun dari motor Hatta, melepaskan helmnya dan membuntuti Pria itu dari belakang. Hingga hampir sudah mendekati pintu masuk, terlihat seorang Wanita dengan menggunakan rok sepan ketat keluar. Jika di lihat-lihat, seperti Wanita yang bekerja di sebuah perkantoran.
Wanita itu memberi senyumannya ketika hendak melewati Hatta maupun Letta. Namun, terlihat dari raut wajah Hatta yang mengacuhkannya. Hingga datanglah seorang Pria yang berdiri di depan pintu.
Di lihat dari raut wajahnya, Pria itu sebelas dua belas kemiripannya dari Hatta. Tubuhnya yang tinggi, juga tatapannya sudah membuat Letta yakin.
"Darimana Hat?" tanya Pria itu yang terlihat mengangkat kedua alis matanya.
"Dari luar. Kenalin Pah, Letta!"
Letta pun menyalami tangan Pria itu. Sambil sesekali ia lihat kembali tatapannya. Sebuah senyuman telah terukir dari bibir Pria itu saat melihat Letta.
"Papah mau ke kantor. Buatin minum buat temen kamu!"
Pria itupun bergegas juga ke parkiran mobil, yang ternyata miliknya. Sudah dapat di ketahui, Pria itu ialah Ayah Hatta yang selama ini Letta baru ketahui.
Letta pun masuk ke dalam. Duduk di ruang tamu seperti biasanya, menunggu Hatta yang pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
Lagi-lagi Letta melirik rumah tersebut. Ia menyangkal bahwa rumah itu tentu akan lebih sepi dari rumahnya. Bagaimana tidak, jika di dalam nya hanya di tinggali oleh dua manusia. Hatta dan juga Ayahnya. Selebihnya mungkin tamu, seperti Letta saat ini.
Hatta datang dengan membawa dua gelas minuman teh hangat yang ia buat. Duduk di samping Letta, dan mengalihkan pandangan ke arah ponselnya.
"Itu Bokap lo?" tanya Letta yang sebenarnya sudah tau dari tadi.
"Iya."
Letta terdiam sesaat, kemudian ia kembali melesatkan pertanyaan.
"Cewek yang tadi siapa?" tanya Letta.
"Pacarnya mungkin. Gak tau lagi," jawab Hatta terlihat biasa-biasa saja.
Letta mengangguk pelan. Ia meraih gelas yang berada di atas meja, lalu meminumnya perlahan-lahan. Beberapa menit kemudian suasana menjadi canggung. Hingga Letta meminta untuk di antar pulang ke rumahnya.
Hatta mengendarai motornya dengan gas yang sedang. Membuat Letta duduk dengan tenang di belakang, tanpa memikirkan keadaan di depan. Ya, sebelumnya jika Pria itu mengebut, tentu Letta akan khawatir melihat jalan di depannya.
Hingga sesampainya mereka di rumah Letta. Namun, Letta tidak melihat mobil orang tuanya. Mungkin, selama kepergian keduanya tadi kedua orang tuanya berpergian.
"Mau mampir dulu?" tanya Letta mengangkat sebelah alis matanya.
Hatta hanya menjawab dengan senyumannya. Mengikuti langkah Letta yang membawanya masuk ke dalam rumah. Hingga saat keduanya berada di dalam, Letta terhentikan oleh suara yang memanggilnya. Bahkan juga Hatta yang ikut menghentikan langkahnya agar tidak menabrak Letta di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E M O R S E [COMPLETED]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Semua orang ingin memiliki hal yang baik di dalam hidupnya. Salah satu dari semua itu, termasuk Arletta Vilove. Hidupnya yang semula damai, berubah drastis ketika menemukan peristiwa Pria di dalam toilet. Perubahan...