Ketidak Adilan Semesta

2.3K 200 8
                                    

Semeta emang gak pernah adil untuk semua orang, termasuk gue.

-Cantika Grabliela

Kelas sangat bising, dan ricuh karna guru sama sekali belum ada yang datang, mungkin jamkos?

"BERISIK! BISA GAK SIH DIEM! TELINGA GUE SAKIT, KEPALA GUE SAKIT DENGER KERIBUTAN KALIAN! GAK GUNA!" teriak Embun, membuat seisi kelas terdiam. Siapa yang tidak takut dengan kemarahan Embun.

"Aduh! Neng Embun pagi-pagi udah marah-marah aja" ucap Udin.

"Sekali lagi lo bilang gue Eneng, gue pastiin nanti siang Lo ditemukan gak bernyawa!" ucap Embun membuat seisi kelas ngeri sendiri.

"Iya maaf galak bener euy" ucap Udin membuat Embun memutar bola matanya malas.

Tidak lama datang pak Samsul, tapi dia tidak sendiri membawa anak laki-laki. Apa dia murid baru?

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Samsul.

"Pagi pak," balas murid serempak.

"Bapak kesini bawa teman baru untuk kalian, dia pindahan dari SMA RAJAWALI. Semoga kalian bisa membuat dia betah, kamu dengar Embun?" ucap pak Samsul.

"Saya gak tuli pak" ucap Embun ketus.

"Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu" ujar pak Samsul ramah.

"Hallo. Kenalin nama gue Erlangga Devon Ravanda, panggil aja Elang. Geu pindahan dari SMA RAJAWALI" ucap Elang memperkenalkan diri.

"Aahhhh hai Elang"

"Ihh ganteng banget,"

"Mau gak jadi pacar aku?"

"Imut"

"Manis"

"apasih! Caper!" ucap Embun, karna teman perempuan dikelasnya seperti kehausan laki-laki.

"Oh oke, silahkan kamu duduk dengan Baskara" ucap pak Samsul, yang hanya diangguki oleh Elang.

"Hallo Lang, udah lama gak ketemu" ucap Baskara bertos ala laki-laki.

Elang adalah teman Baskara dimasa kecil, dan sekarang takdir mempertemukan mereka kembali.

"Ayo anak-anak, buka buku pelajara PPKN" ucap pak Samsul.

"Gue kira jamkos, cih!" ucap Embun, membuat Cantika geleng-geleng.

Entah kenapa mood Embun hari ini sangat jelek, dia terus saja marah-marah tidak jelas.

🦋🦋🦋

Bel pulang sudah berdering, Embun dah Cantika sedang berjalan menuju parkiran. Mengobrol hal hal sederhana, dan tertawa kecil.

"Can, pulang bareng yuk" ajak seseorang, membuat Cantika dan Embun menoleh.

"Gue-"

"Iya, bawa dia pulang" ujar Embun, memotong ucapan Cantika.

"Ih Embun!"

"Mau sampe kapan lo menghindar? Sampai kapan mau bersikap kayak anak kecil?" ucap Embun, yang membuat Cantika mau tidak mau harus mengiyakan ajakan Baskara.

"Iya,"

"Bawa dia pulang, jangan bikin nangis lagi!" ujar Embun.

"Iya siap!"

Embun segera masuk kedalam mobilnya, dan segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Maafin aku ya, aku tau aku salah. Aku janji gak bakal ulangi ini lagi, aku bakal jaga jarak sama Clara" ujar Baskara, Cantika hanya terdiam.

"Aku janji," ujar Baskara menyakinkan Cantika.

"Mau sampe kapan kita gini terus?" tanya Baskara.

"Gue juga ga mau kayak gini," ujar Cantika membuka suaranya.

Baskara menggenggam tangan Cantika "maafin ya," ucap Baskara meyakinkan lagi, Cantika mengganggukan kepalanya seolah berkata 'iya'

Baskara menyunggingkan senyumnya, dan memeluk Cantika dibalas pelukan oleh Cantika.

Tiba-tiba ada seseorang yang menjatuhkan minumannya, membuat Baskara dan Cantika melepaskan pelukannya.

"Clara?" ujar Baskara, Clara hanya tersenyum dan berlari menjauh.

"Clara!" ujar Cantika, dan segera mengejar Clara.

"Tunggu!" perintah Cantika, dan membalikan badan Clara agar menghadapnya.

"Gak adil," ujar Clara, dan meneteskan air matanya.

"Semesta emang gak pernah adil Cla, bukan cuma buat lo gue juga" ujar Cantika.

"Gue lebih dulu merasakan ketidak adilan semesta, saat cowok gue lebih perhatian sama sahabatnya" ucap Cantika, membuat Clara menoleh.

"Hidup lo kejam? Sepi? Sunyi? Bukan cuma Lo yang ngerasa gitu, gue juga" ujar Cantika.

"Gue cuma nyari kebahagiaan gue Can, apa salah?" tanya Clara.

"Gak ada yang salah dalam mencari kebahagiaan, tapi cara lo yang salah. Kenapa lo cari kebahagiaan lo, dengan merebut kebahagiaan orang lain?" tanya Cantika.

"Kejam yang mana, gue ditinggal untuk selama-lamanya sama bokap dan nyokap gue. Sedangkan lo? Cuma beda negara Cla, gue beda alam"

"Lo bjsa ketemu mereka saat lo minta mereka pulang, sedangkan gue? Gue dulu yang harus pergi agar ketemu mereka," ucap Cantika, pipinya Sudah mulai basah.

"Jangan buang-buang air mata, ayo pulang" ajak Baskara.

"Hidup gue udah gelap, kenapa harus lo bikin lebih gelap Cla?" tanya Cantika.

"Udah, ayo" ajak Baskara, dan membawa Cantika agar menjauh, dan meninggalkan Clara sendiri.

"Hiks.."

"Sakit,"

TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Spam Komentar ya gaes!!

Vote juga hihi.

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang