Extra Part

2.4K 108 8
                                    

Ada seorang laki-laki yang sedang menunggu seseorang, dengan muka yang telah ia petik.

Menunggunya dengan mata yang tertuju pada anak kecil dan kedua orang tuanya, senyumnya terbit.

"Gue bisa kayak gitu?"

"Baskara!"

Panggilan seseorang membuat Baskara sedikit terlonjak, dan segera melihat siapa yang memanggilnya.

Wanita itu mendekat, dengan jas dokternya. Dengan senyum yang selalu terbit dibibirnya.

"Maaf lama,"

"Gapapa kok," jawab Baskara, dengan ramah.

"Banyak pasien?"

"Iya ni, banyak capek"

Baskara terdiam beberapa saat membuat Cantika sedikit kebingungan.

"Gue boleh jujur?" tanya Baskara, yang diangguki oleh Cantika.

"Gue gak pernah bisa lupa sama lo Can,"

"Gue masih simpen perasaan ini buat lo"

"Gue tau kita beda, lo jadi dokter membantu banyak orang. Sedangkan gue? Gue gak punya siapa-siapa sekarang Can, orang tua gue udah buang gue" ujar Baskara, membuat Cantika menggeleng dan memegang tangan Baskara.

"Gue gak tau malu banget, ngomong kayak gini. Setelah apa yang gue buat dulu," ujar Baskara bergetar.

"Gue cuma mau ungkapin semuanya, lo mau jadi istri gue?"

Cantika sedikit kaget dengan ungkapan Baskara, Cantika tampak berpikir. Menatap Baskara yang tersenyum, namun terlihat penuh harap dimatanya.

"Jika Lo mau, genggam bunga ini" ucap Baskara, menyodorkan setangkai buka yang telah ia petik.

Cantika sedikit ragu dengan hatinya, namun mencoba untuk yakin. Cantika mengganggukan kepala, da menggenggam bunga itu.

Baskara masih terdiam tidak meyangka, dan segera memeluk calon isterinya itu dengan penuh haru.

Keduanya menangis haru dalam dekapan.

Tidak ada yang pernah tau bukan? Yang menyakitimu begitu sakit, adalah masa depanmu didepan sana.

Begitupun dengan Cantika dan Baskara, Baskara yang selalu menyakiti Cantika.

Cantika yang telah membecinya, namun mereka berjodoh.

🦋🦋🦋

Tepat tanggal 14 April 2021.

Adalah hari bahagia untuk Cantika dan Baskara, Baskara yang terus saja tersenyum bahagia begitupun sebaliknya.

Impian untuk hidup bersama terwujud, dengan cara yang tidak terduga.

Takdir dan skenario Tuhan memang indah, walaupun harus dilalui dengan begitu menyakitkan.

"Wih! Selamat ya, udah pada nikah aja ni" ucap Argan, memberika selamat.

"Hahah iya ni, gue sama Argan ditinggal" ucal Udin pura-pura sedih.

"Aduh nikah dong, mau jadi perjaka tua?" tanya Baskara, yang diikuti tawa oleh Cantika.

"Move on Gan,"

Argan hanya tersenyum kikuk dengan ucapan Cantika, dia masih belum lepas dari Embun.

"Argan belum move on, Lo Din, kenapa gak nikah?" tanya Cantika.

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang