Terluka Kembali

1.1K 93 6
                                    

2 bulan kemudian...

Cantika sedang berada disebuah taman, berjalan-jalan untuk hanya sekedar mencari angin.

Tiba-tiba Cantika melihat Fano, dengan seorang perempuan. Hati Cantika kembali sakit, dan sesak melihatnya.

Cantika segera menemui Fano, betapa sakitnya dia saat melihat dengan dekat. Kedekatan Fano dengan wanita itu.

"Fan,"

Fano segera berbalik, dan melihat Cantika matanya sudah basah.

"Jadi, selama dua bulan Lo gak ada kabar, lagi asik sama dia?" tanya Cantika.

"Dia siapa Fan?" tanya wanita itu.

"Gue pacar Fano," jawab Cantika.

'hah?! Kata kamu gak punya pacar" ujar wanita itu, hati Cantika seperti dicabik-cabik mendengarnya.

Cantika segera berlari, dengan cepat Fano mengejar Cantika.

"Can dengerin aku," ucap Fano.

"Dia Salsa. Dia butuh aku,  Dia gangguan jiwa Can. Dia butuh aku," ucap Fano, yang mencoba menjelaskan semuanya.

"Lalu apa bedanya lo sama Baskara hah?! Awalnya juga gitu, Clara butuh Baskara. Seperti sekarang, Salsa butuh lo" ucap Cantika, membuat Fano terdiam.

"Hah?! Jawab gue"

"Kenapa?! Kenapa selalu gue kenapa?!"

"Kalo gue ditanya apa gue butuh lo, sangat! Gue sangat butuh lo"

"Lagi-lagi gue harus sendiri disaat hancur," ucap Cantika yang sudah menangis sesenggukan.

"Maaf Can maaf," ujar Fano lirih.

Cantika sangat kacau sekarang, hatinya hancur. Dia kehilangan arah, haru bagaimana sekarang.

"Gue kira, lo beda sama Baskara" ujar Cantika, membuat Fano menatapnya.

"Tapi sama aja,"

"Lalu apa kabar, saat kemarin aku butuh kamu. Kamu lebih mentingingin Udin hah?!" tanya Fano.

Memang beberapa Minggu yang lalu, Cantika tidak bisa menemani Fano. Karena Udin sakit, dia tidak punya siapa-siapa seperti Cantika.

"Dia butuh aku Fan,"

"Iya! Salsa juga butuh aku"

Cantika lagi-lagi menelan rasanya kepahitan karena perasaannya sendiri.

"Maka dari itu, kita harus berhenti" ujar Cantika.

"Bukan karena kita engga punya perasaan lagi,"

"Berhenti untuk saling menyakiti" ujar Cantika.

Keadaan hati Cantika dan Fano sangat hancur sekarang, Fano merasa hancur dengan perkataan Cantika berusan.

"Kita sama,"

"Kita lebih mementingkan orang lain," ujar Fano.

"Semua berkahir, sama seperti kemarin" ujar Cantika dengan senyum tipisnya.

Cantika segera berlalu meninggalkan Fano sendiri, lagi-lagi Cantika harus menelan kenyataan yang menyakitkan ini.

TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Maaf para readers Cantika, aku baru up lagi hhe.

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang