jatuh cinta?

994 97 7
                                    

Sudah satu bulan Embun divonis memiliki penyakit leukemia, Embun menjadi sosok yang gampang menyerah sekarang.

"Embun, makan yu" ajak Cantika.

"Buat apa? Mau makan apa engga, gue tetep bakal mati" ujar Embun dengan tatapan kosongnya.

"Embun," ujar Elang sedikit mendesak.

Embun memakan bubur sesuap demi sesuap, yang diberikan oleh Elang. Cantika merasa kehilang sosok Embun dulu, yang tidak selemah sekarang.

¥¥¥

Cantika sedang duduk ditaman kompleks, melihat para anak kecil bermain dengan orang tuanya.

Terbesit rasa iri dalam diri Cantika, melihat keharmonisan dan kebahagiaan keluarga itu.

"Can," sapa seseorang, membuat Cantik mendongkakan kepalanya.

Baskara duduk disebelah bangku taman yang panjang,  Baskara melihat apa yang Cantika lihat. Keluarga bahagia, didepan sana.

"Gue kira kita bakal kayak gitu," ucap Baskara membuat Cantika menoleh menatapnya.

"Lo udah rusak semuanya, sebelum kita berada dipertengahan perjalanan" ucap Cantika, membuat Baskara menundukkan kepalanya.

"Jika suatu saat Lo liat gue jatuh cinta lagi, percayalah gue pernah lewati malem-malem dengan tangisan berharap lo kembali" ucap Cantika.

"Dan gue juga pernah lewati malem-malem dengan penuh kekecewaan, karena lo gak pernah Dateng buat kembali" lanjut Cantika dengan senyum tipisnya.

"Dan tanpa lo sadar, lo udah jatuh cinta sama Fano. Tanpa lo sadar," ucap Fano, membuat Cantika menatap Baskara sekilas.

"Mungkin iya,"

"Jika suatu saat lo emang bener-bener jatuh cinta, semoga dia lebih baik dari gue" ucap Baskara.

"Tentu saja," jawab Cantika, dengan senyum tipisnya lalu beranjak dari duduknya. Dan berlalu, meninggalkan Baskara sendiri.

"Tapi nyatanya gue gak pernah mau itu terjadi,"

¥¥¥

Fano sedang duduk disebelah Cantika, yang sedang memakan bakso yang Cantika pesan pada Fano.

Cantika menatap Fano yang sedang sibuk dengan baksonya, jantungnya sedikit bergetar. Apalagi setiap perlakuan manis, yang Fano berikan untuk Cantika.

"Ternyata gue bener jatuh cinta," monolog Cantika dalam hatinya.

"Fan," sapa Cantika, membuat Fano menatap Cantika dengan masih menguyah baksonya.

"Kalo gue beneran jatuh cinta gimana?" tanya Cantika, membuat Fano seketika tersedak bakso.

Fano terbatuk-batuk, Cantika segera memberikan minumnya dan Fano habiskan sebotol Aqua, membuat Cantika membulatkan matanya.

"Ini kesedak, apa haus?" tanya Cantika.

"Dua-duanya," ujar Fano dengan cengengesan, membuat Cantika memutarkan bola matanya malas.

"Lo jatuh cinta sama gue?" tanya Fano memastikan.

"Engga," jawab Cantika yang kembali sibuk dengan baksonya.

"Oh," ujar Fano singkat.

"Jangan bohong, Can gue tau lo udah jatuh cinta sama Fano udah jauh-jauh hari" ujar Baskara tiba-tiba, membuat Fano dan Cantika menoleh.

"Gue bisa tau itu dari mata, dan perlakuan Lo" lanjut Baskara.

Baskara mendekat pada Fano dan Cantika, yang sedang memakan baksonya.

"Jagain Cantika ya Fan, jangan sakitin dia kayak gue" ucap Baskara sedikit bergetar.

"Sebagai laki-laki yang udah nyakitin Cantika, Lo gak pentes ngomong gitu" ucap Fano.

"Sejak gue kelas satu SMP sampe sekarang, gue selalu jagain dia. Gak usah lo ingetin" ucap Fano, membuat Baskara terdiam ditempatnya.

"Jangan ganggu Cantika lagi, dia udah bahagia sama hidupnya sekarang tanpa lo" ucap Fano, lalu segera beranjak dari duduknya.

Fano menggenggam tangan Cantika, dan mengajaknya untuk masuk. Meninggalkan Baskara sendiri, yang masih mematung.

"Gue nyerah Can,"

TBC
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Hehe akhirnya Cantika up lagi.

Spam komen dan vote biar aku tambah semangat.

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang