Kelulusan

643 50 9
                                    

Sekarang adalah hari kelulusan SMA Angkasa, Cantika dkk. Sedang merayakannya disekolah.

Kebahagiaan terpancar dari seluruh siswa dan siswi disekolah, begitupun dengan Cantika dkk. Sudah dua bulan kepergian Embun, mereka masih diselimuti kesedihan.

"Mana dong Can, aing mau tanda tangan" ujar Udin, dan Cantika segera mengangguk dan memutar tubuhnya.

Udin, Argan, dan Elang silih berganti untuk menanda tangan dibaju putih Cantika.

Kemana Baskara? Sebelum kelulusan dia ditangkap polisi, karena kasus pembunuhan Clara.

"Kalo Embun masih ada, mungkin dia bakal tanda tangan disebelah sini" ucap Cantika, yang membuat yang lain diam.

Suara mic terdengar, Fano dengan cepat membawa Cantika untuk menghampiri panggung yang diikuti oleh Argan, Udin dan Elang dari belakang.

"Apa ada, satu patah kata, atau dua patah kata? Untuk perpisahan ini?" tanya Bu Widya.

Cantika mengacungkan tangannya, dan Bu Widya mempersilakan Cantik untuk naik keatas panggung.

"Hai, gue Cantika. Gak kerasa ya? Tiga tahun sudah kita lewati dimasa SMA ini" ucap Cantika.

"Kita udah berjuang bersama, tapi lagi-lagi semesta memperpisahkan kita, untuk mengejar mimpi kita yang berjauhan"

"Selamat kelulusan untuk kalian, dan juga Embun. Embun, kita lulus sekarang" ujar Cantika, dan matanya sudah kembali basah.

"Makasih, sudah ada dicerita SMA kita walaupun hanya sebentar. Tapi berkesan indah"

"Selamat tinggal Embun, sekarang lo gak bakal ngerasa sakit lagi, lo udah tenang disana sama tuhan" ucap Cantika, membuat seisi sekolah ikut terhanyut dalam tangisan.

"Sakit rasanya, kehilangan sosok sahabat yang sudah menemani kita selama lima belas tahun ini. Jika gue boleh meminta gue mau ikut sama lo"

"Selamat tinggal cantik,"

¥¥¥

Fano dan Cantika sedang berada di lapangan sekolah, semua mengerumuni mereka. Jantung Cantika sedang aktif sekarang, apa yang akan Fano ucapkan.

"Cantika, gue udah beraniin diri gue. Dan ini waktunya" ucap Fano dengan senyumannya.

Jantung Cantika semakin aktif sekarang, seperti ingin copot Saja.

"Lo mau jadi pacar gue? Jadi pendamping gue, dan jadi saksi akan perjuangan gue dimasa depan?" tanya Fano.

Semua siswa sekolah berteriak, dan teru mengatakan Terima, terima. Begitu juga dengan Udin, Argan dan Elang.

Cantika tidak langsung membalasnya, Fano menatap Cantika dengan penuh harapan.

Cantika mengganggukan kepalanya, "Iya, gue mau jadi pacar lo" jawab Cantika, spontan saja Fano memeluk tubuh Cantima penuh kebahagiaan, begitupun Cantika.

Banyak sekali teriakan dari warga sekolah, banyak yang menaburkan bunga dan melepaskan balon kelangit.

Semesta ikut bahagia, dengan kebahagiaan Fano dan Cantika.

¥¥¥

Fano, Cantika, Argan, Udin dan Elang sedang berada di pemakaman Embun.

"Mbun, kita lulus" ucap Cantika, dengan senyumannya.

"Kita lulus Embun!" semangat Cantika lagi.

"Gue rindu sama lo, setelah dua bulan kehilangan. Jiwa dan hati gue gak pernah ikhlas kehilangan lo" ujar Cantika, yang sudah mulai menahan tangis.

"Bahagia ya disana? Gak akan ada yang cambuk lo lagi, gak akan ada sakit dikepala lagi" ujar Argan.

"Gue rindu cerewet lo, galak lo, tapi sayang kita udah dialam yang berbeda" ucap Fano.

"Gue lebih suka Lo hina gue, Lo maki gue. Asalkan jangan pergi kayak gini Mbun" ujar Udin.

"Gue udah dapet orang yang gue cari Mbun," ucap Cantika kembali bersemangat.

"Dia" tunjuk Cantika pada Fano, Fano tersenyum tipis.

"Gue janji, bakal jagain Cantika. Mbun, jangan khawatir gue gak bakal sakitin dia" ucap Fano, bersungguh-sungguh.

"Gue pegang janji Lo," ujar Argan dengan serius.

"Jika suatu saat lo sakitin dia, kita orang pertama yang bunuh lo" ujar Udin, widihh Udin serem gaes:)

"Gue orang pertama yang nusuk lo didada," ujar Elang.

"Duh anjir banyak pawangnya," ucap Fano, membuat semua terkekeh.

"Bahagia selalu disana, tunggu kita disana" ucap Elang.

Fano, Elang, Argan, Cantika dan Udin segera membersihkan pemakaman Embun.

TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang