Clara Kembali

1.2K 96 2
                                    

Embun, Elang, Udin, Fano, Argan dan Cantika sedang berada diparkiran. Sekarang sekolah hanya setengah hari saja, karena semua guru, sedang ada urusan dengan dinas pendidikan.

"Lier euy" ujar Udin, tiba-tiba sambil memijat pelipisnya.

"Sama aing juga" ujar Fano.

"Pusing apaan? Kan yang ngerjain gue?" tanya Argan, membuat Udin dan Fano terkekeh.

Embun, Elang dkk. Sudah berada diparkiran, dan melihat Baskara dan Clara sedang berpelukan.

Clara kembali?

Cantika menahan sesak didadanya, sakit sangat sakit, tidak disangka air matanya keluar dari mata indahnya.

Embun yang melihat Cantika menangis segera menuju Bagas dan Clara.

"Oww, lo udah ada?" tanya Embun, membuat Clara dan Baskara segera melepaskan pelukan mereka.

Udin, Fano, Argan, Elang dan Cantika segera menghampiri Embun.

"Dari mana aja lo?" tanya Embun.

"Bukan urusan lo" jawab Clara sinis.

"Jadi lo pergi saat kehancuran awal sudah datang?" tanya Cantika.

"Kenapa lo marah? Bukannya lo udah kasih Bagas buat gue?" tanya Clara, yang membuat Bagas membulatkan matanya.

"Apa-apaan lo!" bentak Baskara.

"Tidak jauh seperti jalang" ucap Argan membuka suaranya.

"Apa! Lo ngomong apa! Lo gak punya perasaan banget!" ujar Clara.

"Saat ada yang bilang lo jalang, lo sakit?" tanya Elang, yang membuka suaranya.

"Ya sakit lah bego!"

"Terus menurut lo, Gue gak sakit! Saat Lo udah rebut dia dari gue?" tanya Cantika yang sudah mulai bergetar.

"Lo wanita, dan dia juga wanita. Makhluk paling perasa, yang tercipta untuk semesta" ujar Elang.

"Segitu bangga lo ngakuin kemenangan lo, memikat baskara?" tanya Elang, yang sekilas melirik Baskara.

"Lalu menyatakan kemenangan diawal kehancuran wanita lain?" tanya Elang lagi, yang membuat Clara terdiam.

"Kehancuran sosok hati, yang terus menunggu Baskara pergi saat dia lebih mentingin sahabatnya dari pacarnya" ucap Argan.

"Tapi dia gak kunjung datang, dan saat dia datang membawa seribu luka dengan mendatangkan lo dihidup pacarnya, dan gak tau dirinya lo tanpa malu masuk dalam hubungan mereka" ucap Fano.

"Sebangsat itu? Saat lo berhasil menggoda seseorang?" tanya Udin.

"Bersikap manja, lalu merapat hingga kesenja" ujar Embun, dengn senyum miringnya.

"Lalu apa bedanya lo sama jalang?" tanya Embun.

"Bas, Lo gak bisa bedain mana rayuan mana senyuman? Sebodoh itu lo?" tanya Argan.

"Apa harus gue bantu ejakan, yang mana laku dan murahan?" tanya Fano.

"Murah,"

"Stop! Gue tau gue salah, gue tau! Tapi kalian juga gak tau sehancur apa gue, dan setertekan apa gue!" teriak prustasi Clara dengan air matanya.

"Kehancuran? Lo yang bikin hidup lo hancur sendiri! Kelakuan murah Lo!" bentak Embun.

"Gue gak pernah mau jadi gini! Takdir!" bentak Clara.

"Sebenarnya yang hancur disini siapa? Gue apa lo? Yang sebenarnya kejam itu takdir Lo apa gue?" tanya Cantika yang membuat Clara terdiam.

"Gue udah nahan semuanya Cla, tapi kenapa? Lo semakin bermain dihidup gue! Gue sakit Cla sakit, gue hancur!" bentak Cantika, yang sudah mulai terisak.

"Dan lo Bas! kenapa? Lo selalu ada ikut bermain disini, kenapa lo gak jadi pemain kayak gue, biar Lo tau sakitnya gimana!" tanya Cantika, yang membuat Baskara semakin sakit.

"Kenapa! Kenapa gue yang jadi korban, kenapa?! Kenapa gak lo aja, atau lo Cla, kenapa gue?" tanya Cantika.

"Gak usah nangis!" bentak Embun.

"Bukannya ini yang lo mau?" tanya Baskara.

"Kita asing sekarang, apa yang salah?"

"Lo yang minta ini kan? Gue turutin" lanjut Fano.

Cantika terdiam, dan mulai terisak. Dan memang benar adanya, dia yang meminta mereka seasing ini.

"Buat lo Clara suatu saat lo pasti bakal rasain apa yang Cantika rasain, atau mungkin lebih dari ini. Tunggu semesta bermain" ujar Fano dan membawa pergi Cantika disana.

"Tunggu waktu itu" ujar Udin dengan senyum miringnya, dan ikut berlaru.

"Kehancuran mengintai lo sekarang, bersiap-siap aja. Lo bakal sendiri disaat hancur" ucap Argan dan ikut meninggalkan mereka.

"Lambat laun, Lo pasti bakal ngerasain kehancuran Karena perbuatan lo sendiri" ujar Elang.

"Dan gue, yang bakal paling pertama merayakan kematian lo" ucap Embun dengan senyum smirknya, dan segera berlalu diikuti oleh Elang.

Hati Clara sudah mulai sesak, tubuhnya bergetar karena isakan.

"Dan gue, paling pertama yang bikin lo hancur" ucap Baskara dan pergi meninggalkan Clara sendiri.

"Hikss.. sakit! Tuhan!" isaknya.

TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Soma next dong, biar semangat

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang