isakan

1.1K 85 8
                                    

Gue sadar Kebahagiaan lo
bukan sama gue

-Baskara

Fano melepaskan genggamannya, Cantika menangis terisak-isak dihadapan Fano dkk.

"Kenapa lo nangis kenapa? Bukannya ini yang lo mau?" tanya Fano.

"Sakit! Orang yang gue sayang udah asing,"

"Gue gak pernah bisa buat lupa dari Baskara!" bentak Cantika, membuat Fano terdiam ditempatnya.

"Gue sayang sama dia! Bukan ini yang gue mau bukan!" ujar Cantika terisak.

"Sakit!"

"Lo sakit, karena orang yang lo cinta jadi asing. Lalu apa kabar sama gue?" tanya Fano, membuat Cantik terdiam dengan isakannya.

"Lo pernah gak mikirin perasaan gue?" tanya Fano.

"Pernah engga!" bentak Fano.

"Lo sakit? Gue lebih dari satu Can, berapa lama lo disakin Baskara? Tiga bulan kan? Lalu apa kabar sama gue yang terus Lo bikjn sakit selama lima tahun lebih ini," ujar Fano, Cantika kembali terisak.

"Gak selamanya semesta dan dunia harus terus maklumin lo Can," ujar Fano, dan segera berlalu meninggalkan Cantika dkk.

"Lo udah sia-siain hati yang tulus sama lo Can," ujar Argan membuka suaranya.

"Lo udah sakitin dia,"

"Lo gak pernah mikirin perasaan dia, walaupun lo udah tau perasaan dia ke Lo gimana. Tapi Lo gak lernah hargain itu," ujar Udin menambahkan.

"Ini jawaban kenapa Baskara sakitin Lo," ucap Embun.

Cantika kembali terisak dengan isakan pilunya, tubuhnya bergetar karena terisak tangis.

"Lo bakal sadar saat dia udah gak ada dihidup Lo," ucap Elang.

"Gue gak bisa paksain diri gue, hati gue. Buat suka sama Fano!" jawab Cantika.

"Seenggaknya, Lo harus hargain perasaan dia" ujar Embun.

"Lalu apa kabar sama lo hah?! Lo Deket sama Elang, tapi pernah lo mikirin perasaan Argan? Gue tanya pernah engga!" tanya Cantika.

"Masalah lo, gak ada sangkut pautnya sama gue Embun, dan Elang" ucap Argan tak suka.

"Jangan buat diri lo harus sendiri disaat sulit," ucap Embun, lalu berlalu meninggalkan Cantika.

"Lo udah nyakitin banyak pihak Can," ujar Udin.

Argan berlalu tanpa mengatakan apapun, yang diikuti oleh Elang. Tinggal Cantika dan Udin sekarang.

"Lo selalu bilang bahwa semua egois,"

"Tapi tanpa sadar, diri lo lebih Egois" ucap Udin.

Cantika kembali terisak, dan menggeram saking sesaknya.

"Jangan buat diri lo hancur disaat sendiri," ujar Udin lagi.

"Gue pulang duluan, pulang nanti keburu hujan. Udah mendung," ucap Udin dan segera berlalu meninggalkan Cantika.

Benar saja, hujan turun cukup deras. Membasahi tubuh Cantika, Cantika terus terisak.

"AH! TUHAN SAKIT!" teriak prustasi Cantika.

"Tuhan! Sesak,"

Hujan turun begitu deras hari ini, membiarkan semesta menangis bersama Cantika.

"Gue sakit liat Lo gini Can," monolog Baskara dibelakang poho, menyaksikan isakan Cantika.

"Tapi gue sadar, kebahagiaan lo bukan sama gue" ujar Baskara, dan segera berlalu meninggalkan Cantika.

Tiba-tiba ada yang membawakan payung, Cantika mendongkakan kepalanya melihat siapa dia.

"Pulang hujan," perintahnya.

"Maaf,"

"Pulang!"

"Maaf Fan,"

TBC
.
.
.
.
Janga lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Spam komen next dong hihi.

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang