Kedekatan

991 89 6
                                    

Cantika dan Fano sedang berada diparkiran, seperti biasa Cantika diantar oleh Fano. Dan Embun oleh Elang, Udin dan Argan.

Cantika turun dari motor Fano, Fano segera membuka helm dikepala Cantika dan sedikit membantu membernarkan rambut Cantika.

"Masih Fano," ujar Cantik, dengan senyum manisnya.

"Sama-sama tuan putri," jawab Fano, membuat Cantika sedikit bersemu merah.

Embun segera menghampiri Cantika, Argan, Fano dan Udin.

"Yuk," ajak Argan, saat ingin merangkul bahu Embun. Elang dengan kasar menepis, tangan Argan.

Argan segera merangkul bahu Embun, membuat si empu terkaget dan menatapnya. Elang menganggukkan kepalanya, dan menyuruh Embun menatao kedepan.

"Udah posesif ni Yee," goda Udin, namun masih bisa didengar oleh Elang dan Embun.

"Berisik!" ucap Elang ketus.

"Udah mulai bucin ya mereka," ujar Cantika dengan kekehan.

Argan sedikit sakit melihat kedekatan itu, namun ia berusaha untuk biasa saja. Karena ini resikonya, mencintai seseorang yang mencintai orang lain.

Udin menepuk bahu Argan, Argan hanya tersenyum tipis pada Udin. Seolah mengatakan 'gue gapapa, tenang aja'

Fano segera merangkul bahu Cantika, dan berjalan menuju kelas yang diikuti oleh Udin dan Argan dibelakang.

Saat dikoridor Cantika melihat Baskara, namun ia sebisa mungkin untuk biasa saja. Cantik dkk. Segera berlalu melewati Baskara, yang sedang menyaksikan kedekatan Cantika dan Fano.

Fano menatap Cantika, Cantika ikut menatap Fano, dan tersenyum semanis mungkin. Fano ikut tersenyum melihat, senyuman Cantika.

"Sakit ya,"

¥¥¥

Fano, Argan, Cantika, Udin dan Embun, sedang berada dikantin. Tiba-tiba Elang datang, membawakan lima buah Yakult, dan segera diberikan kepada Embun.

Embun menerimanya dengan mata berbinar, dan segera meminum Yakult itu. Dengan cepat, seolah tidak boleh ada yang minta.

"Mau dong," pinta Udin, ingin membawa satu Yakult yang diberikan Elang. Namun dengan cepat Elang, tepis tangan Udin.

"Jangan ganggu!" geram Elang.

"Huh! Murah,"

"Gak tau malu!"

"Masih mau aja kesekolah,"

Ejekan, hinaan itu. Membuat Cantika dkk. Melirik, dan melihat Clara sedang dilempari kertas.

Embun menyungingkan senyumnya, Elang menatap Embun dengan serius. Embun yang ditatap menoleh, dan melihat kedepan untuk meminum kembali Yakult itu.

"Udah! Jangan diliat biarin aja," ucap Argan, membuat Fano dkk. Segera sibuk dengan makanannya lagi.

Cantika sekilas menatap mata Clara, air mata yang sudah basah itu. Dan diri yang terlihat sangat kacau, Cantika kembali kepada mie ayamnya.

Baskara datang, dan melihat Clara yang sedang terisak, dan terus dilempari kertas itu.

Baskara tersenyum miring, dan segera melewati Clara dan memesan makanan untuk mengisi perutnya

Clara segera berlari dari kantin, menuju luar sekolah. Semua siswa dan siswi yang melihatnya, menyurakinya cukup keras.

Cantika yang melihatnya ikut merasakan sakit, kenapa balasannya sangat menyakitkan?

"Gue kebelet gak kuat," ucap Cantika, dan segera berlari menuju keluar kantin.

"Gue tau lo gak ke WC, tapi nemuin Clara" monolog Fano, dalam hatinya.

"Sayang banget, udah diisi dikeluarin lagi" ucap Udin, dengan muka sedihnya.

TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Next?

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang