Ungkapan Fano

1.2K 113 0
                                    

Gue cuma mau sembuhin luka Lo, bukan jadiin Lo milik gue

- Fano Jalmov

Fano dan Cantika sedang berada ditaman dekat komplek perumahan mereka.

"Can," ujar Fano, membuat Cantika menoleh dan menatapnya.

"Boleh gue jujur?" tanya Fano.

Cantika mengganggukan kepalanya, "boleh dong," jawab Cantika.

"Gue suka sama lo," ucap Fano, menutup matanya.

"Apaansi lo! Gak usah becanda," ujar Cantika tak percaya.

"Gue jujur, gue tau jawaban Lo pasti engga. Karena orang yang lo cintai bukan gue," ujar Fano.

"Lo ngertikan pasti Fan?" Tanya Cantika, sendu

Fano tersenyum "gue udah beberapa kali disadarkan, bahwa cinta ini mending gue simpen aja. Tapi, gue gak bisa Can" ucap Fano.

"Maaf Fan, gue gak bisa terima lo,"

"Yang mau lo jadiin pacar gue siapa? Gue cuma ungkapin apa yang gue rasain," ujar Fano, membuat Cantika malu sendiri.

"Dan gue sadar, gak semua rasa harus sama dengan dia yang gue cintai" ucap Fano.

"Gue yang salah, gue mencintai seseorang yang hatinya buat orang" lanjut Fano.

"Fan, bukan gitu. Tapi hati gak bisa dipaksain, maaf" ujar Cantika.

"Gak usah minta maaf, lo gak salah. Gue yang salah, perasaan ini salah"

"Lo punya hak buat nolak, dan elak perasaan gue. Tapi Lo gak bisa elak kenyataan Can," lanjut Fano.

"Gue juga gak pernah berpikir jadiin lo milik gue, karena itu gak mungkin" ujar Fano terkekeh.

Cantika menundukkan kepalanya, hatinya bercampur. Otaknya terus berjalan, bagaimana ini.

"Gak usah dipikirin, gue gapapa"

"Malah gue seneng, udah ungkapin semuanya. Gak usah lo jawab, karena gue tau jawaban lo pasti engga" lanjut Fano.

"Maaf,"

"Shut! Udah gak usah minta maaf,"

"Udah yuk pulang," ajak Fano.

¥¥¥

Fano, Argan, Udin dan Embun sedang berada di pohon rumah masa kecil mereka.

Fano menatap langit, hatinya sedikit nyeri sekaligus tenang telah mengungkapkan semua yang ia rasakan pada Cantika.

"Gue udah ungkapin semuanya ke Cantika," ucap Fano, membuat Embun dkk. Menatapnya.

"Kalian pasti tau jawabannya,"

"Engga?" tanya Udin, yang diangguki oleh Fano.

"Untuk sekarang mungkin engga, suatu saat pasti iya" ujar Argan meyakinkan Fano.

"Gak semua harus ada jawabannya sekarang Fan, dia lagi mencoba menghapus bekas luka kemarin" ujar Embun.

"Iya, gue tau"

"Gue juga yang salah, mencintai seseorang yang mencintai orang lain" ucap Fano, terkekeh dengan ucapannya.

"Gak ada yang salah Fan, manusiawi kalo lo suka sama dia. Cinta gak bisa diprediksi," ucap Argan.

"Yang penting lo udah ungkapin apa yang lo rasain, itu udah lebih dari cukup" ujar Udin.

"Makasih ya,"

"Aing jadi sadboy begini euy Din," ujar Fano, yang sambut ketawa terbahak-bahak dari Embun dkk.

¥¥¥

Fano sedang berada dikamarnya, mematikan lampu kamarnya. Membiarkan angin yang keluar dari jendela membelai wajahnya.

Sekuat apapun pria, pasti akan merasakan sakit ketika orang yang dia cintai mencintai orang lain.

Itu yang sekarang Fano rasakan, sakit sesak. Namun mencoba untuk, baik-baik saja didepan orang lain.

"Sesakit ini ternyata,"

"Mencintai seseorang yang tidak ," kekeh Fano.

"Gue yang salah, mencintai seseorang yang sedang gila-gilanya dimabuk asmara"

"Gue mau sembuhin luka lo, bukan jadiin Lo milik gue"

TBC
.
.
.
.
.
jangan lupa tinggalkan jejak teman🧡

Fano jadi sadboy gaes😭

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang