Ingin memperbaiki

1.5K 133 7
                                    

Bakal ada seseorang yang sembuhin luka lo Can, kalau pun gak ada biar waktu yang menghapus rekaman menyakitkan yang dia kasih buat lo

-Embun Claudia Pranciska

Cantika sedang berada ditaman belakanv bersama Embun, Fano, Udin dan Argan.

"Jamkos Mulu anjing! Gue jadi suka," ucap Argan, membuat Embun dkk. Menoleh, menatapnya.

"Jangankan lo, gue juga suka" ujar Fano, dengan kekehan.

"Can," sapa seseorang, mebuat Cantika menoleh.

"Kenapa?" tanya Cantika Datar.

"Boleh ngomong sebentar? Gue janji sebentar kok," pinta Baskara.

"Oke,"

Baskara segera berlalu, yang diikuti oleh Cantika dibelakangnya.

"Mereka bakal bareng lagi?" tanya Fano.

"Engga mungkin," ujar Embun.

Baskara dan Cantika sudah berada ditaman paling belakang, disekolahnya. Baskara terdiam, seolah memikirkan dimana mulai pembicaraannya.

"Cepet," ujar Cantika ketus.

"Kita gak bisa balik lagi Can?" tanya Baskara.

Cantika tertawa samar mendengar ucapan mantan pacarnya itu.

"Gue udah janji, buat terus jagain Clara saat orang tuanya pergi diluar negeri Can. Clara gak punya siapa-siapa selain gue," ujar Baskara.

"Kata gak gak punya siapa-siapa lebih cocok digunain dihidup gue Bas," ucap Cantika, membuat Baskara menatapnya.

"Gue gak punya keluarga, gue juga cuma punya lo. Tapi lo? Lebih mentingingin orang lain," ujar Cantika, lalu mulai terkekeh. Walaupun hatinya sakit, mengingat kejadian kemarin.

"Lalu apa alasan gue harus tetap menaruh hati sama lo?" tanya Cantika.

"Saat gue sendiri tau, lo udah terikat janji sama seseorang. Buat jagain dia,"

"Gue gak bisa bertahan sejauh itu Bas, gue gak sekuat itu. Gue lemah," lanjut Cantika.

"Kita masih bisa perbaiki ini Can, kita masih bisa mulai lembaran baru gak haru berakhir" ujar Baskara.

"Bukan, bukan membuka lembaran baru dihubungan kita. Tapi menambah luka baru," jawab Cantika, membuat Baskara terdiam.

"Gue udah rasain gimana rasanya sendiri, disaat saat sulit. Lo tau rasanya? Seperti dibunuh tapi gak mati," ujar Cantika sekuat tenaga menahan isakannya.

"Gue pernah berpikir bahwa lo rumah gue Bas, tapi sikap lo yang ngebuat gue ragu buat gue jadiin rumah pulang," ucap Cantika.

"Gue tersiksa Can, gue nyesel gue sayang sama lo, gue gak mau kehilangan lo" ujar Baskara sedikit bergetar.

"Itu, itu yang gue rasain waktu dulu. Gue sekarang tau, gue sadar. Semesta memang adil"

"Yang melukai akan dilukai, yang ditinggalkan akan meninggalkan" ujar Cantika, dengan senyum tipisnya.

Baskara tersungkur, tubuhnya lemas. Ingin rasanya pergi, didunia yang semakin panah ini.

"Lupain gue Bas," ucap Cantika dan segera berlalu meninggalkan Baskara sendiri.

"Gue juga cinta sama lo Bas, tapi Lo terus terusan nyakitin gue. Semoga saat gak sama gue lagi, ada orang yang bisa lebih kuat dari gue" ucap Cantika, namun masih bisa didengar oleh Baskara.

"Cuma lo, cuma lo yang sabar sama gue. Yang bisa kuat sama gue Can" ucap Baskara, Baskara mulai terisak. Sakit akan kehilangan, membuatnya hampir gila.

Cantika sudah berada ditempat tadi dengan Embun dkk. Cantika mulai menatap lurus kedepan.

"Woi! Bengong aja lo!" sentak Argan, membuat Cantika sedikit terlonjak.

"Anjing kaget!" umpat Cantika, lalu memukul lengan kekar Argan cuku keras.

"Aw!" ringis Argan.

"Bakal ada seseorang yang sembuhin luka lo Can, kalau pun gak ada biar waktu yang menghapus rekaman menyakitkan yang dia kasih buat lo,"

TBC
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Komen gaess.

Luka_10

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang