🔴Rahasia Hati

49.3K 5K 269
                                    

Play mulmed:


R

ahasia Hati | Element - Felix cover


L

agu ini di persembahkan dari Gharvi Pramudya Ksatria untuk istrinya, Rengganis Purbasari. yuk play musiknya!

POV Mas Gharvi nihh

Happy reading❤

___________________

Bagian 34.

Jika kamu menyangka saya itu tak berperasaan. Kamu salah besar, Rengganis.

Saya mempunyai perasaan karena saya juga manusia. Perasaan saya ada dan apa adanya.

Hanya saja.

Gengsi saya yang sangat besar.

Di luar saya terlihat kuat, selalu mampu seolah-olah saya bisa segalanya, tidak ingin terlihat lemah apalagi ada orang yang mengasihani.

Padahal pada kenyataannya ...

Saya lemah, saya benar-benar tak mampu dan juga tak bisa berbuat apa-apa.

Saya tak ingin perempuan yang saya cintai dimiliki oleh orang lain. Kamu hanya milik saya, Rengganis.

Ini benar kenyataan, tolong percayalah. Saya mampu mencintaimu dengan baik dan saya dapat memberikan hati yang tulus.

Dulu kamu pernah bertanya kenapa saya menikahimu. Saya pun menjawab, "Karena diberikan pilihan." Apa kamu mau tahu pilihan apa itu, Rengganis?

Pilihannya itu ...

Halalkan atau ikhlaskan.

Itu adalah salah satu alasan saya menikahimu. Dan saya lebih memilih untuk menghalalkanmu.

Kamu tanya kenapa? Karena saya mencintaimu, saya tak rela jika kamu dimiliki oleh orang lain selain saya.

Di sini saya berperan sebagai orang egois karena hanya memikirkan perasaan saya sendiri tanpa memikirkan perasaanmu. Saya bertindak bodoh karena kejadian malam itu menjadikan alasan untuk menikahimu.

Sungguh, saya benar-benar mencintaimu. Bahkan sejak dulu saya mencintaimu, sejak lima tahun yang lalu.

Apa kamu ingat dulu? Laki-laki yang kamu panggil 'Mas' di sebuah kampung. Saat itu kamu terlihat sangat menggemaskan dengan rambut yang dikuncir.

Tiba-tiba kamu datang kepada saya menggunakan pakaian putih-biru khas anak SMP, lalu kamu menyerahkan gelang kain yang kamu rajut sendiri. Bahkan saya masih menyimpan rapi barang itu.

Saat itu umur saya masih dua puluh dua tahun, saya baru saja menyelesaikan study S1, berniat untuk pulang ke rumah nenek yang berada di Garut.

"Sama Ganis panggil Akang aja, ya?"

Dengan lucunya kamu mengibas-ngibaskan tanganmu di depan wajah saya.

Awalnya saya bingung, kenapa kamu tiba-tiba menghampiri saya yang sedang duduk di teras rumah Nenek.

Saya memilih tidak menanggapi karena berpikir kamu itu anak aneh. Namun kamu kembali berbicara.

"Jangan, orang ini kayaknya bukan orang Sunda."

(In)credible Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang