🔴Sebelum Hari H

53.1K 5.1K 55
                                    

Play mulmed:

Janji Suci - Yovie & Nuno

Uhuyy boleh vote dan juga koment yaaa❤

Tolong kalo ada typo kasih tau;)

Happy reading❤

____________________

Bagian 09.

Ini aku gak lagi mimpi, kan? Masa iya menikah dengan Pak Gharvi hanya dengan sebuah kesalahpahaman?

Ini tidak masuk akal.

Bisa saja aku kabur dari sini, tapi bagaimana dengan kuliahku?

Mama Gita dan Pak Rian terlihat antusias, terutama Mbak Ghea. lihatlah sekarang, mereka sedang sibuk mengurus pernikahanku dan Pak Gharvi. Membuat aku tak enak hati untuk menolak pernikahan ini.

Pak Gharvi memang tampan, cerdas, mapan, berwibawa, rajin dan juga katanya mendekati sempurna. Aku yang kentang ini bisa apa?

Kami semua sedang bersama Wedding Organizer yang akan mengurusi segala hal pernikahan. Bahkan Pak Rian juga ikut hadir karena terlalu antusias pada pernikahan putra satu-satunya.

"Kamu mau tema kayak gimana?" Mama Gita bertanya pada Pak Gharvi.

"Terserah." Mama Gita tersenyum maklum, lalu beliau menoleh kearahku. "Ganis kamu mau tema yang mana?" Beliau menyodorkan buku tema pernikahan dengan senyum yang tak luntur sejak seminggu lalu.

Aku melirik Pak Gharvi yang berada di hadapanku. "Ma, ini beneran Ganis bakalan nikah sama Pak Gharvi?"

"Lho bukannya sudah jadi kese-"

"Shabby Chic." Tiba-tiba Pak Gharvi memotong ucapan Mama Gita.

"Ah, tidak, tema Shabby Chic sepertinya terlalu feminim untuk Rengganis yang notabenya tidak ada anggun-anggunnya." Aku memutar bola mata malas. Masih ssaja julid padahal sama calon istrinya.

"Maksud Bapak apaan?" Aku mulai tersulut emosi, sedangkan Pak Gharvi mengabaikanku dan asyik menyedot minuman jus alpukat.

"Ganis, sudah." Mbak Ghea menenangkanku.

"Jadi kalian mau pakai tema yang mana?" tanya Pak Rian dan aku kembali terdiam.

"Rustic," usul Pak Gharvi. "Tema ini terlihat lebih kalem, perbanyak nuansa kayu dan bola-bola lampu berwarna kuning atau gold."

"Tema ini juga unik, sama seperti Rengganis yang unik."

Penuturan Pak Gharvi hampir membuatku terbang, tapi tak lama Pak Gharvi kembali menjatuhkanku.

"Unik karrna dia selalu bisa membuat saya naik darah dengan kelakuannya, baru kali ini saya melihat mahasiswi yang senang sekali mencari ribut dengan dosennya, tak kenal takut bahwa nilainya akan terancam," lanjut Pak Gharvi dengan suara terdengar sinis.

Mama Gita, Pak Rian, Mbak Ghea dan bahkan pegawai WO itu tertawa mendengar penuturan Pak Gharvi, sedangkan aku mencebik kesal.

"Tolong kurangi warna-warna yang mencolok, perbanyak saja bunga dan lentara. Saya akan menggelarnya di malam hari untuk resepsi."

(In)credible Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang