CERITA SEDANG REVISI SECARA BERKALA.
Mumpung masih ada waktu banyak yukkk nabunggg buat beli novel ini nanti, ceritanya lebih rapi, seru dan banyak part tambahan😍
Happy reading❤
_____________________________Percaya gak percaya, aku benar-benar menikah dengan dosen itu. Tidak menyangka juga ternyata aku akan ada hubungan dengan seorang dosen. Kalo bukan karena hal yang tak bisa aku bantah, mana mungkin aku mau menikah dengan orang kaku itu.
Walaupun aku akui kalau dia itu tampan, mapan, dan yang pasti cerdas. Secara dia dosen dengan intregitas tinggi dan juga sangat disegani oleh masyarakat kampus. Dia lulusan S1 di Universitas Indonesia dan juga lulusan S2 di luar negeri dan menjadi salah satu mahasiswa yang berhasil mencapai IPK tertinggi.
Kalian mau tahu siapa dosen yang menjadi suamiku?
Namanya Gharvi Pramudya Ksatria.
Namanya sangat bagus dan sangat jarang didengar. Aku jadi bingung sebenarnya marga Pak Gharvi itu Pramudya tapi dibelakangnya ada nama Ksatria. Apa mungkin tambahan dari salah satu keluarganya kali. Ah, kenapa jadi bahas nama dia yang tidak penting itu?
Pak Gharvi berumur 28 tahun hampir mendekati angka 30. Tapi anehnya dia tetep saja ganteng kaya oppa-oppa Koriah. Malahan makin lama kharisma dan maskulin dia itu keliatan banget.
Haduh kok aku kesannya kaya terpesona gitu, ya? Jangan sampe, deh.
Pak Gharvi itu kaku banget, serius. Dia benar-benar kaku dan juga sangat cuek. Secara dia ngomongnya formal, mau sama siapapun juga formal termasuk ke keluarganya dan juga aku tentu sebagai istrinya.
Tentang gimana aku bisa nikah sama dia itu benar-benar tidak masuk akal.
Oh iya, aku belum kenalan, ya?
Umurku masih 19 tahun, menuju 20 tahun. Aku perempuan biasa saja, tidak cantik dan juga tidak jelek. Sangat jauh berbeda dengan Pak Gharvi yang sangat ideal, rahang tegas, badan tegap, tinggi, tampan, dan tentu putih kuning langsat. Lah aku? Kucel and dekil gini. Seketika diriku merasa insecure kalau bersanding sama Pak Gharvi.
Namaku Rengganis Purbasari.
Please deh, nama awal sih memang bagus, secara Rengganis yang artinya kalau dalam bahasa Sunda itu putri jelita dari gunung Argapura. Aku emang orang Sunda, orang tuaku tinggal di Garut termasuk ketiga adikku. Hanya aku yang pergi jauh merantau ke Jakarta untuk menuntut ilmu.
Kalian pasti ngira aku orang Jawa, betul tidak?
Purbasari, sebenarnya aku agak kesal sama nama ini. Purbasari itu produk kecantikan yang namanya udah besar itu lho. Aduh Ibu sama Bapak kenapa kasih nama itu, sih? Memang sih kata Bapak nama Purbasari itu nama yang berasal dari sunda yang artinya berbakat, cerdas juga kreatif. Artinya memang bagus, tapi aku sering diolok-olok di kampus karena nama itu.
Lambat laun aku sudah terbiasa oleh panggilan temen-temen kampus. Mereka memanggil aku "Lulur" katanya aku ngingetin mereka sama produk purbasari lulur jadi aku di panggil Lulur sama mereka. Gak papa kok, namanya juga gak terlalu buruk ini.
Balik lagi tentang Pak Gharvi.
Pak Gharvi itu bener-bener suami terngeselin dan terkaku versi ketujuh on the spot. Dia bener-bener nyebelin baik itu di rumah atau di kampus. Pak Gharvi gak ada bedanya, hidupnya flat, datar dan seperti monoton.
Bahkan aku tidak tahu sampai kapan terjebak dalam pernikahan ini, sementara cinta tidak ada di kedua belah pihak. Memang dasarnya Pak Gharvi yang tidak tahu kalo menikah itu sekali dalam seumur hidup, ya? Aku mau nya sih gitu, tapi gak tahu tuh sama suamiku.
Dia pernah ngomong gini, "Saya menikahimu karna saya diberikan pilihan."
Tunggu, maksudnya apa ya, Pak? Pilihan? Dengan kata lain Bapak juga terpaksa nikah dengan aku?
Lalu suatu hari aku bertanya kembali kepada suamiku ini. "Kenapa menikahi saya?"
"Karena saya hanya bertanggung jawab," jawabnya yang membuatku melotot, alasan yang gak masuk akal! Dari awal aku gak hamil kenapa dia harus bertanggung jawab?
Aku memejamkan mata lalu menghembuskan napas kasar. "Menikah itu karna kesiapan lahir dan batin, bukan bentuk tanggung jawab saja. Saya gak hamil dan gak perlu tanggung jawab dari siapa pun!"
Akankah pernikahan kami dapat dipertahankan atau hanya sebatas permainanan saja?
Semoga suka yaa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
(In)credible Marriage
RomanceGenre: Romance Comedy. Prinsipku itu menikah sekali dalam seumur hidup, tapi bagaimana dengan pernikahanku yang terjadi karena kesalahpahaman? Di sini aku dinikahi oleh Dosenku sendiri yang sifatnya super kaku dan juga menyebalkan. Entah terjebak...