Masih POVnya Mas Gharvi nih
Siapkan hati untuk membaca part ini!! Btw aku mau ingatkan kalian untuk nabung mulai sekarang karena bulan November akan ada cerita ini versi cetak dengan alur yang lebih rapi dan banyak part tambahan yang belum lengkap yeayyy, kalian tenang aja cerita di wattpad akan aku up sampe tamat yaaa 😍
Happy reading❤
___________________Bagian 35.
Belvara, dia meninggal karena saya. Itu adalah satu fakta yang selama ini saya yakini.
Andai dulu saya tak pernah bertemu dengannya, mungkin saya tak akan pernah merasakan penyesalan ini.
Biar saya jelaskan apa hubungan kami.
Sebenarnya kami itu tidak pernah memiliki hubungan apapun, entah itu hubungan persahabatan atau percintaan, sama sekali tidak. Sudah saya katakan, bahwa saya tak pernah mencintai orang lain selain istri saya sendiri, yaitu Rengganis.
Saya, Fazra, dan Ardi itu bersahabat. Belvara merupakan sahabat Fazra, mereka bersahabat sejak jaman SMP. Singkat cerita, dulu Fazra selalu membawa Belvara jika kami berkumpul.
Ardi sangat dekat dengan Belvara karena mereka sama-sama orang yang aktif dan pintar bersosialisasi. Sedangkan saya orang yang pendiam dan tenang.
Dulu Belvara sering sekali mendekati saya, dia tertarik pada saya. Belvara sering sekali mencari celah untuk dekat dengan saya. Tetapi hal tersebut tidak dapat membuat saya tertarik.
Suatu ketika ada kejadian yang mengharuskan Belvara dan Fazra menikah. Belvara hamil anak Fazra, saya tidak tahu jelas kejadian itu. Yang saya tahu, Fazra sengaja menghamili Belvara. Fazra mencintai Belvara sejak SMA, namun Belvara hanya menganggapnya sebagai sahabat.
Flashback on.
"Apa yang kamu tunggu?" tanya Belvara yang lagi-lagi menemui saya.
"Harusnya gue yang nanya. Apa yang lo tunggu? Gak ngaca? Lo udah punya suami. Sadar, Belva!"
Gila! Belvara terus saja mengusik saya padahal dia sekarang sedang mengandung anaknya Fazra, sahabat saya.
"Aku bakal cerai sama Fazra setelah anak ini lahir. Kamu juga udah selesai study. Aku seneng." Belvara tersenyum yang lagi-lagi membuat saya muak.
Tolonglah, saya tidak mencintainya. Saya hanya mencintai Rengganis, gadis kecil yang saya temui satu tahun yang lalu.
"Liat Fazra, bukan gue. Mikir pake otak!" balasan saya tajam membuat Belvara terdiam, "Dan lo harus tahu, gue udah punya pacar, jadi stop ganggu gue."
Sayan terpaksa berbohong mengenai pacar agar Belvara bisa berhenti mengejar saya.
Flashback off.
Hari itu adalah hari terakhir kami bertemu. Saya bersyukur karena merasa Belvara menjauhi saya. Namun sembilan bulan kemudian, saya mendapat kabar bahwa Belvara meninggal. Dia bunuh diri dengan keadaan tangan memegang surat yang berisi pengungkapan cinta pada saya.
Semua orang bilang Belvara meninggal karena saya.
Rasa penyesalan mulai hinggap, apa dia benar-benar memutuskan mengakhiri hidup karena saya? Bahkan Fazra pun turut menyalahkan saya.
"Lo gak pantes hidup, lo bajingan, berengsek. Mati aja sana!" umpatan Fazra kala itu masih terekam jelas.
Fazra memukul dan memaki saya untuk melampiaskan kemarahan, kesedihan, dan kekecewaan akan kematian mendiang istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(In)credible Marriage
RomanceGenre: Romance Comedy. Prinsipku itu menikah sekali dalam seumur hidup, tapi bagaimana dengan pernikahanku yang terjadi karena kesalahpahaman? Di sini aku dinikahi oleh Dosenku sendiri yang sifatnya super kaku dan juga menyebalkan. Entah terjebak...