Chapter 8

11.9K 1.2K 75
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****
"Siapa malam-malam begini?" gumam Hyeri.

Ia pun berjalan perlahan menuju pintu kamarnya, tetapi secara mengejutkan ternyata gagang pintu itu sudah dibuka dengan sendirinya dengan seseorang. Hyeri yang terkaget karena pintu kamarnya tadi dalam keadaan terkunci itupun langsung menatap orang yang berjalan memasuki kamarnya.

"Tu-tuan Jeon?"

Dengan keadaan pandangan mata yang sayup, ia berjalan terhuyung-huyung dengan punggung tangan berdarah dan terluka.

"Anda kenapa?" Jungkook terus berjalan mendekatinya, setelah tiba selangkah lagi pria itu merobohkan tubuhnya mengarah pada Hyeri. "Aaaw berat!" keluhnya. Di waktu bersamaan Hyeri baru sadar ketika kulitnya menyentuh tubuh Jungkook yang ternyata sedang panas tinggi.

Hyeri yang panik lantaran posisinya yang juga tanpa bra itu pun tak sengaja menjatuhkan dirinya ke lantai, bersamaan dengan Jungkook yang juga jatuh di atas tubuhnya. "Aaaah hartaku!" keluh Hyeri yang merasakan payudaranya secara langsung tertimpa dada kekar Jeon Jungkook. "Owh, tidak!" keluh Hyeri yang mencoba untuk sedikit mendorong tubuh Jungkook untuk sedikit menjauh dari dadanya.

Namun, tanpa diduga Jungkook bangun dan menatap matanya. Jarak wajah keduanya begitu dekat, dalam posisi seperti itu, tentu Hyeri semakin dibuat gugup dan gerogi dengan pandangan itu. "Tuan, anu—eeeem," ucap Hyeri terbata-bata dengan tak sengaja pandangannya turun dan menyilangkan kedua tangannya di dada.

Melihat sikap polos Hyeri, Jungkook seketika smirk. "Terlambat! Aku sudah merasakannya!" ucap Jungkook. Ia pun perahan berdiri, setelah benar-benar merasa kepalanya pusing dan tak kuat berdiri barusan.

Pria itu pun beranjak dari atas tubuh Hyeri sambil berpegangan dinding mencoba untuk tetat berdiri tegap, disusul Hyeri  yang masih dalam posisi menyilangkan tangan di dada.

"Maaf sudah memuatmu sesak," Lanjutnya.

Mendengar itu Hyeri merapatkan bibir dan mencoba membasahi tenggorokannya yang kering karena malu. Namun, rasa malu itu buyar saat Hyeri kembali tersadar saat kembali melihat punggung tangan Jungkook yang berdarah dan terluka. "Tangan tuan kenapa? Biar aku obati," ucap Hyeri sambil membungkuk memperjelas pandangannya. "Aku ada obat merah, biar kubantu," tawar Hyeri. Ia terlihat panik dan segera berlari, tetapi melihat tubuh Jungkook yang lemas ia mengurungkan niatnya dan segera membantu Jungkook memapahnya menuju ranjangnya.

Jungkook direbahkan disisi sebelah kiri ranjang, tak lupa Hyeri juga melepas sepatunya dan memperbaiki posisi tidur Jungkook. "Aduh, kalau ada orang yang tahu tuan Jeon disini pasti mereka akan berpikir macam-macam," gumam Hyeri yang terlihat sangat panik. Ia segera kembali ke pintu kamarnya dan mengunci agar sedikit lebih tenang akan adanya orang yang tiba-tiba masuk ke kamar itu.

Dengan sigap, Hyeri segera mencari obat merah di dalam lacinya dan segera mengobati luka di punggung tangan Jungkook. Tak lupa, Hyeri juga memberikan perban dengan telaten.  "Terima kasih," ucap Jungkook sambil tersenyum, wajahnya sangat pucat dan pandangannya pun sayup.

"Aku akan segera kembali membawa air dingin dan kain untuk mengompres," ungkap Hyeri yang segera beranjak.

"Tolong bantu aku melepas baju supaya panasnya cepat turun," lirih Jungkook.

Hyeri pun langsung menggeleng. "Ke-kenapa harus dilepas? Itu sangat lancang! Lepas saja sendiri, maaf," ungkap Hyeri dengan tatapan polosnya. Namun, setelah melihat Jungkook memperlihatkan perban di tangannya, Hyeri baru sadar jika melepaskan kancing bajunya pasti Jungkook akan mengalami kesulitan.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang