Chapter 33

6.6K 697 65
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****
Hyeri dan Jungkook memutuskan berpisah.

Keduanya tak lagi bertemu semenjak pertengkaran hebat beberapa waktu lalu. Baik Hyeri dan Jungkook sama-sama merenungi nasib mereka yang seakan tidak di dukung alam untuk bersama. Pertemuan tak terduga saat mereka sama-sama masih sekolah, hingga dewasa dan merajut cinta yang salah.

Ada banyak rasa sesak yang tidak bisa diungkapkan.

Hyeri adalah wanita pertama yang dicintai Jungkook, bahkan hingga saat ini tidak pernah berubah.

Sama halnya dengan Hyeri yang menganggap Jungkook adalah cinta terakhirnya dan tidak bisa berpaling sedikit pun darinya, meski ia sadar telah melakukan kesalahan fatal di hidupnya.

Kita juga tidak bisa mencegah rasa cinta di hati orang lain, meski cinta itu tak terbalaskan. Taehyung, adalah pria yang sangat baik dan berhati mulia bisa menerima semua dengan lapang. Dia memberi tanpa berharap kembali, selalu mencoba menghujani Hyeri dengan cinta, meski tak terbalaskan.

Balas budi menjadi alasan menyakitkan yang bisa ia terima sebagai suami.

Hari-hari Hyeri jalani dengan penuh kesedihan. Terasa berat, andai ia bisa mengulang waktu dan bisa melupakan sepenuhnya Jungkook dalam benaknya. Semua telah terlambat.

Beberap hari setelah itu, Jungwon juga diperbolehkan keluar dari asrama. Namun, bukannya dijemput sang ibu melainkan dengan sosok pria yang tempo hari mengaku sebagai ayahnya yaitu Jeon Jungkook.

"Mana ibuku?"

"Aku akan menyusul ibumu secepatnya, sayang, kita akan tinggal bersama," ungkap Jungkook sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum hangat.

Dengan perasaan bingung, Jungwon menerima itu semua untuk diajak tinggal bersama Jungkook di rumah bak istana yang ia miliki. Belum habis rasa bingung Jungwon tentang sikap aneh sang ibu, ia kini telah berganti nama menjadi Jeon Jungwon dan tercatat sebagai putra dari pemilik istana megah itu yakni Jeon Jungkook.

Meski begitu, Jungwon cukup terhibur atas perkenalannya dengan seorang anak sebayanya yang menyandang disabilitas yaitu Jeon Jihyun.

"Kamu—kamu tampan," puji Jihyun sambil tersenyum malu menutupi wajahnya.

"Ohya, kau juga tampan," ungkap Jungwon sambil membelai halus rambut saudaranya.

"Kamu tinggal disini juga 'kan? Aku mau beri banyak mainan yang sangat banyak hehehee, jangan pergi ya, jadi temanku boleh?" ucap Jihyun sambil tersenyum polos memberikan jari kelingkingnya sebagai bentuk perjanjian tersirat diantara keduanya.

Tanpa ragu, Jungwon menerima semua itu dan tersenyum pada Jihyun.

"Nanti kita berbagi kamar, aku akan kasih teropong besar yang bisa lihat bintang dan kita bisa main bersama sepanjang hari, ya teman," ungkap Jihyun, ia begitu bahagia sambil manggut-manggut menatap Jungwon.

"Ya, nanti kita akan main," balas Jungwon dengan senyum hangat.

Mengetahui Jihyun adalah anak spesial, Jungwon sebagai kakak bisa menjadi teman baik untuknya. Sepanjang 7 tahun hidup, ini adalah pertama kalinya Jihyun memiliki saudara sekaligus teman bermain. Hidupnya begitu kosong selama ini, terlebih sering jadi sasaran amukan neneknya yakni nyonya Jang.

Jungwon begitu menyayanginya meski mereka pertama kali bertemu saat ini. Jungwon mewarisi sikap hangat dari Hyeri yang mampu membuat siapa saja nyaman berada didekatnya.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang