Chapter 35 [Ending]

15.7K 1K 292
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****
Tanpa mereka sadari. Kejadian naas yang menimpa Hyeri disaksikan langsung Jungwon. Dimana Jungwon sengaja diajak Jungkook untuk menjemput ibunya pagi itu. Namun, karena sesuatu tertinggal di mobil, ia harus kembali dan melihat pertengkaran yang terjadi diantara mereka.

Hanya diam tanpa bisa berekspresi, tak menangis, atau bahkan panik. Jungwon hanya diam seakan tubuhnya mati rasa dan tak bisa lagi memperlihatkan ekspresi marahnya. Mungkin karena terlalu sakit, dan terlalu hancurnya hati kecil malaikat tampan itu melihat sang ibu kini tergeletak bersimbah darah disisi jalan.

"Hyeri!"

Kaki Jungkook serasa lemas. Sama halnya dengan Taehyung, tetapi ia segera bergegas menerjang mobil lalu lalang yang sudah mulai sepi untuk menghampiri Hyeri.

Ia terlihat telah terkulai lemah dengan ekspresi wajah tersenyum. Betapa sulit dibayangkan melihat orang yang kita cintai, begitu cepat pergi.

"Hyeri," lirih Taehyung yang langsung menarik kepala Hyeri dan menaruhnya di pangkuan. Sambil menangis, tetes demi tetes air matanya jatuh mengenai wajah Hyeri di bawahnya.

Semua sudah terlambat.

Hyeri telah tewas saat itu juga meninggalkan rasa sakit dan kepahitan dihati orang-orang yang ia tinggalkan. Jungkook, Taehyung, dan bahkan Jungwon.

Tak lama Ambulance datang dan membawa jasad Hyeri ke rumah sakit. Kedua pria itu hanya menatap sendu dan saling pergi masing-masing menyusul Hyeri untuk meihat saat-saat terakhir yang mereka miliki.

Di rumah sakit, ketika Jungkook dan Taehyung terus menangis di depan kamar mayat tempat Hyeri berbaring cantik di dalam peti, terlihat Jungwon yang masih diam bingung menatap tulisan 'kamar mayat' wajah polosnya yang masih mengira bahwa ini hanya mimpi.

Tidak ada senyum yang tersungging di wajahnya, atau pun air mata yang mengalir dipipinya. Sosok wanita kuat yang selalu membelainya dengan cinta, kini telah tak bernyawa di dalam sana.

Terlihat tegar, tapi tidak dengan hatinya.

Jungwon begitu terluka, atas kerinduannya terhadap sang ibu, dan banyaknya pertanyaan menggunung di benaknya, dan kini harus melihat ibunya pergi tanpa berpamitan padanya.

Masuk ke kamar mayat, Jungwon meletakkan mawar merah di dada dang ibu dan mengecup keningnya. Jungwon sama sekali tak menangis, ia malah tersenyum sambil menyentuh pipi sang ibu. "Ibu, kau pikir aku bisa dibohongi? Ayolah Bu, bangun," lirih Jungwon sambil membelai rambut sang ibu.

Beberap helai rontok ditangannya, makin mematahkan keyakinannya tentang sang ibu yang hanya berpura-pura tidur.

"Bu, adikku belum lahir, kau sudah janji mau memberiku adik, bukan?" lanjut Jungwon sambil meraba perut sang ibu.

"Bu, bagaimana aku bisa hidup tanpamu? Katakan padaku? Tolong izinlah dulu sebelum ingin pergi," lirih Jungwon. Yang keningnya perlahan mengerut, dan air matanya lolos begitu saja.

Semua telah terjadi, tanpa bisa dicegah.

Baik Jungkook maupun Taehyung, orang yang paling kehilangan tentunya adalah Jungwon.

Anak yang biasanya selalu bermanja dengan sang ibu, selalu dimarahi, dinasehati, dan dipeluk sebelum tidur. Kini terbaring lemah di dalam peti dengan senyum yang terlukis di wajahnya.

.

.

.

****

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang