◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Malam itu sama seperti biasa. Ada bantal pembatas yang selalu menjadi pemisah keduanya tidur.Jungwon sendiri sudah tidur sendiri di kamarnya semenjak usia 3 tahun. Di kamar itu kini hanya ada Hyeri dan Taehyung dengan kebisaan yang sama.
Akibat pembicaraan tabu yang dikatakan Jungwon tadi, tentu berimbas pada canggungnya hubungan keduanya malam itu. Taehyung yang berpura-pura sibuk dengan laptopnya dan Hyeri yang berpura-pura sibuk merapikan pakaian Taehyung di lemari.
Suasana begitu canggung, di tambah udara yang begitu panas karena hujan.
"Kau belum tidur?" tanya Taehyung. Mulai basa-basi mengawali pembicaraan.
"Iya, ini juga mau tidur," ungkap Hyeri dengan nada gugup.
"Baiklah ayo tidur!"
Hyeri pun langsung menghentikan aktifitasnya dan mulai berbaring di tempatnya. Dalam posisi saling membelakangi, dan masih terjaga satu sama lain. Udara begitu panas, Taehyung pun bangun di tengah malam membuka pakaiannya, membuat suasana semakin canggung diantara keduanya.
Tanpa sadar, keduanya saling menatap dan itu membuat suasana semakin canggung.
"Belum tidur?"
"Eeem belum,"
"Pasti karena ucapan Jungwon tadi, kan?" Taehyung melirik memastikan Hyeri yang terlihat gugup juga.
"Soal yang dikatakan Jungwon—eeem,"
"Tidak usah dipikirkan!" tegas Taehyung. Pria itu menatap yakin kearah Hyeri sambil tersenyum. "Sesuatu yang dikerjakan setengah hati tidak akan baik, sesuatu yang membuatmu tertekan sebaiknya lupakan," imbuh Taehyung.
Hyeri terdiam dengan mata berkaca-kaca.
"Mungkin ini sudah saatnya, aku tidak mau lagi egois atas pernikahan kita," lirih Hyeri. Dengan nada bergetar, Hyeri pun mulai melepaskan kancing kemeja yang ia pakai dan berjalan menghampiri Taehyung. "Sudah tidak ada lagi alasan untukku terus mengatakan 'tidak siap' itu bukan lagi hal yang pantas didengar atas enam tahun pernikahan ini," lanjut Hyeri.
Kemeja itu mulai turun dari pundak Hyeri membuat sedikit tubuh Hyeri dan dada indahnya bisa terlihat, tapi Taehyung dengan gantle segera menarik untuk memperbaiki lagi kemejanya dan membantu Hyeri mengancingkan bajunya seperti semula. "Hyeri, aku sudah bilang kalau aku tidak ingin memaksamu, aku tidak mau kau bersedia hanya karena janji pada Jungwon," imbuh Taehyung sambil tersenyum. Pria itu pun mendekati Hyeri dan mengecup keningnya dengan mesra. "Selamat tidur," ucapnya.
Hyeri hanya bisa menunduk memerangi kegundahan hatinya.
Disisi lain ia masih menyimpan rasa cinta pada Jungkook, tapi disisi lain ia juga mulai merasa Taehyung adalah jodoh terbaik yang dikirim Tuhan untuknya.
Hyeri menyesali ego yang menguasai hatinya. Adanya kecanggungan antara keduanya, yang menjadi tembok pemisah begitu nyata.
Namun, meski sedikit sudah timbul rasa percaya dan cinta untuk Taehyung yang belum ia sadari.
Taehyung adalah gambaran pria sempurna dari segi fisik, materi, dan kepribadian yang sangat baik. Ia tidak pernah memaksakan kehendaknya, hanya karena napsu. Taehyung terus mempertahankan kehormatan Hyeri, dan tak ingin mengusiknya meski ia bisa melakukan itu kapan saja.
Selama 6 tahun, ia menjadi suami ideal meski tidak dipungkiri bahwa Taehyung merupakan idola untuk para bawahannya di kantor.
Jeon Jihyun sendiri merupakan anak yang menyandang disabilitas alias keterbelakangan mental. Namun, meski begitu Jihyun sangat pandai memainkan harmonica dan piano dengan indah. Meski memiliki banyak kekurangan, baik kemampuan melihat dan berpikir, Jihyun adalah anak yang berbakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN JEON
FanfictionAdult Story __________________________ Maid cantik itu terjebak cinta terlarang dengan tuannya. "Mangapa cinta ini datang di waktu yang salah?" Written by: Kim ZikLa Tamat: 07, April 2021