Chapter 20

7.4K 965 55
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

Vote dulu sebelum baca,🥲

****
Semua terjadi begitu saja. Sangat sulit dikendalikan, bahwa kini hubungannya diambang kehancuran.

Hyeri tidak pernah menyangka sang ibu akan datang dan mengetahui semuanya. Hyeri juga tak sadar jika ia telah melakukan kesalahan sama seperti ibunya dahulu, ia baru sadar dan menyesali segalanya. Jatuh cinta di waktu dan kepada orang yang salah. Namun, ia sendiri tak kuasa menahan perasaanya dan hasrat untuk mementingkan egonya.

Hyeri tak pernah menyangka bahwa ia akan jatuh cinta dengan Jungkook, semua terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan.

Kesalahan fatal itu, kini telah membuahi nyawa tak berdosa di dalam rahimnya. Hyeri tak kuasa menahan nelangsanya akan nasib buruk yang pasti akan menimpa anaknya kelak, nasib dimana kelak akan sama menderita sepertinya.

Sambil menangis, Hyeri menulis sepucuk surat dan mencurahkan segala isi hatinya. Ia terus menangis sepanjang menorehkan sepatah kata demi kata di atas lembar kertas putih. Air matanya tak terasa mengalir begitu deras, sambil sesekali mengusap perutnya. Betapa nelangsanya Hyeri, yang tak bisa melawan sang ibu, tapi ia sadar telah melakukan kesalahan besar yang tak bisa ia kendalikan.

Malam itu, Hyeri telah mengemasi barang-barangnya untuk pergi. Ia pun telah menyiapkan sebuah amplop putih di atas meja untuk bersiap pergi dari rumah itu.

Hatinya begitu hancur saat membayangkan bahwa ia tidak bisa bersama Hyun Ji dalam waktu yang lama. Sementara mengetahui Hyeri akan pergi, Hyun Ji terihat menangis dan marah hingga tidak ingin ditemui siapapun malam itu.

Hyeri hanya tinggal menunggu kedatangan Taehyung menjemputnya.

"Aku harus bertemu tuan Jeon terlebih dulu," ungkapnya.

Hyeri pun meninggalkan koper dan pergi keluar kamar membawa amplop di tangannya. Ia berdiri di depan pintu memandangi keadaan sekitar, tapi ia tidak menemukan Jungkook yang memang belum kembali dari kantor.

Hyeri terlihat begitu frustasi dan panik ia berjalan kesana kemari hingga sampai di depan pintu kamar Jasmine.

"Menunggu siapa?" tanya sebuah suara.

Itu adalah nyonya Jang yang datang menatapnya dengan sinis. Melihat kehadiran nyonya Jang secara tiba-tiba Hyeri segera menyembunyikan amplop yang ia pegang di balik punggungnya.

"Selamat malam, nyonya,"

"Apa itu?" tanya nyonya Jang dengan nada penasaran.

"Yang mana? Maaf nyonya aku harus pergi,"

"Berikan itu padaku!" selanya.

"Maaf sekali lagi ini bukan untuk anda,"

"Berikan!" sentak nyonya Jang dengan nada marah.

Hyeri terlihat menggeleng dengan berlinangan air mata. "Maaf nyonya, tapi aku tidak bisa memberikan ini untuk anda," lirih Hyeri.

"Kau mau memberikan itu pada Jungkook 'kan? Tenanglah aku tidak akan memberitahu ini pada Jasmine, berikan padaku sekarang dan aku akan menyampaikan itu pada Jungkook secara diam-diam," lanjut nyonya Jang dengan merendahkan suaranya sedikit tenang.

"Hyeri ayo kita pergi!" panggil sebuah suara yang rupanya itu adalah Taehyung. Pria itu sudah datang untuk menjemput Hyeri pergi.

Hyeri semakin tak kuasa menahan ketidak berdayaannya, betapa nasib seperti tak berpihak padanya. Ia pun dengan terpaksa memberikan surat itu pada nyonya Jang meski banyak keraguan di hatinya. "Tolong sampaikan surat ini pada tuan Jeon, saya mohon," lirih Hyeri sambil melipat kedua tangannya dan bersujud di kaki nyonya Jang.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang