Chapter 10

11.6K 1.2K 97
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****
Di dalam kamar, Jasmine terlihat sangat marah hingga membantingi barang-barang di kamarnya. Ia terlihat masih belum puas melampiaskan kemarahannya.

"Kau ini kenapa? Bisa-bisanya kau gegabah, sudah tahu Jungkook masih belum ke kantor!" Nyonya Jang terlihat kesal dengan kelakuan putrinya pagi itu.

"Ibu tahu anak sialan itu sudah membuat ponselku rusak!"

"Kau bisa memarahinya ketika Jungkook sudah pergi 'kan? Kenapa gegabah sekali?"

"Aku kesal, Bu! Jungkook mengabaikanku sejak semalam, dia mengamuk dan menghantam kaca semalam, aku begitu takut dan panik, dia pergi begitu saja dari kamar dan tidak kembali sampai pagi. Lalu paginya si anak pungut itu membuatku marah, pokoknya aku kesal!" Jasmine terlihat masih kesal dengan mata berkaca-kaca menatap ibunya.

"Ibu 'kan sudah bilang, jangan bawa laki-laki pulang kalau sudah malam! Ini sudah kesekian kalinya ibu mengingatkan tapi kau tidak mau dengar! Ibu takut Jungkook akan kehilangan kesabaran dan murka,"

"Tidak mungkin, Jungkook akan selalu bertekuk lutut padaku," ucapnya dengan nada yakin. Jasmine pun menatap wajahnya ke cermin, dan seketika tersenyum. "Bu, besok aku akan pergi ke klinik langgananku untuk seminggu kedapan," ungkap Jasmine sambil meremasi payudaranya.

"Mau apa? Kau mau pergi dari rumah selama seminggu?" tanya nyonya Jang.

"Iya, aku mau melakukan suntik implan payudara, aku juga mau memperbaiki bentuk rahangku," ungkap Jasmine sambil tersenyum.

"Apa lagi ini? Belum puas 'kah kau merubah semua bentuk tubuhmu?"

"Aku akan berhenti sampai Jungkook mencintaiku dan menjadikanku wanita satu-satunya yang menguasai rumah  dan juga hatinya," ungkap Jasmine sambil tersenyum di cermin. Nyonya Jang yang terlihat frustasi menasehati putrinya itu pun segera keluar dari kamar dan pergi begitu saja.

.

.

.

****
Berkat pengobatan dan penanganan yang tepat Hyeri bahkan bisa pulang hari itu juga. Luka di punggungnya pun dipastikan pihak dokter akan membaik dalam waktu dekat.

Hyeri kembali ke rumah, meski sudah membaik Jungkook memaksanya untuk libur dan beristirahat di kamarnya, meski sebenarnya ia tidak menyukai perintah itu. Sementara Jungkook sendiri langsung pergi menjalani urusannya setelah mengantarkan Hyeri pulang. Sesampainya di rumah, Hyeri terlihat bingung melihat ada dekorasi bunga-bunga di ruang utama rumah dan beberapa balon yang sedang dipasang berjajar.

Di kamar, Hyeri langsung berposisi tengkurap karena punggungnya masih sedikit sakit, tetapi tak lama terdengar suara mengetuk pintu.

Toook ... toook ....

"Iya sebentar!"

Perlahan Hyeri berjalan menuju pintu kamarnya dan melihat sosok Hyun Ji berdiri di depan pintu.

"Bibi, bibi sudah pulang?"

"Aaaah tuan muda, iya aku barusaja pulang," jawab Hyeri sambil tersenyum. Bocah itu pun segera memeluk Hyeri dan menangis tersedu-sedu. "Ada apa? Kenapa menangis?" tanya Hyeri. Sambil menepuk-nepuk pundak tubuh kecil anak asuhnya.

Bocah itu pun melepaskan pelukannya dan menatap Hyeri. "Ma-maafkan i-ibuku," ucap Hyun Ji dengan nada terbata-bata dibarengi tangis yang juga tersedu-sedu.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang