◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Hyari akhirnya bisa menikmati hari-hari pertamanya di Seoul tepatnya di rumah lama yang ia tinggalkan dulu dan baru dia ketahui bahwa Jungwon harus tinggal di asrama terpisah dan hanya bisa dikunjungi setiap seminggu sekali.Hyeri pun mengambil keputusan berat itu. Melihat potensi Jungwon, dan kecintaannya dalam bidang study membuat Hyeri tak bisa melarang yang diinginkan putranya.
Tinggal di asrama mungkin akan membuat Jungwon sangat rindu pada ibu dan calon adiknya. Namun, Jungwon terus berusaha meyakinkan sang ibu bahwa ia benar-benar senang bisa membuat ibunya bangga.
"Jungwon,"
"Tenang, Bu, aku akan jadi professor kelak dan akan membuat ibu bangga," ungkap bocah tampan itu sambil mencium punggung tangan sang ibu. "Ibu tidak usah datang setiap minggu, ibu harus jaga adikku dulu," lanjut Jungwon.
Anak itu benar-benar bahagia mengetahui Hyeri akan memberinya adik.
"Jungwon, ibu pasti akan merindukanmu," lirih Hyeri sambil memeluk erat putranya.
Ini adalah pertama kalinya mereka harus tinggal secara terpisah. Jungwon yang terus tersenyum agar ibunya tidak khawatir itu, sukses membuat air mata Hyeri mengalir deras. Pasti ia akan rindu masa-masa Jungwon yang merengek dan sangat cerewet setiap saat.
Hyeri harus kembali ke rumahnya dan tinggal sendirian. Di tengah perjalan Hyeri memutuskan istirahat di sebuah caffe, dimana disana ada seorang wanita yang mengintainya dari pojok ruangan.
Hyeri meneguk teh hangat untuk mengilangkan dahaganya setelah berjalan cukup jauh.
Rumah lamanya yang sederhana. Rumah itu harus dijangkau berjalan kali sekitar 200 meter dari jalan besar karena harus memasuki gang sempit untuk menjangkaunya. Hyeri kerap kelelahan karena kandungan anak keduanya kini terlihat tidak sekuat saat mengandung Jungwon dulu.
"Kita bertemu lagi," lirih sebuah suara yang menghentikan langkahnya tiba-tiba.
"Tuan Jeon?"
Pandangan Jungkook langsung teralihkan pada perut Hyeri yang membuncit. Ia terdiam sesaat terlihat tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. "Bagaimana kabarmu?" tanya Jungkook sambil berjalan mendekati Hyeri.
"Aku baik-baik saja dan bahagia dengan kehidupanku,"
"Bahagia? Aku tidak percaya dengan semua bualanmu,"
Hyeri hanya mendengus dan mengalihkan pandangannya dari Jungkook. Mencoba melanjutkan perjalanannya mengakhiri pembicaraannya dengan Jungkook, tapi sepertinya itu semua belum ingin diakhiri Jungkook. Pria itu pun menarik tangan Hyeri untuk mencegahnya pergi.
"Dimana anakku?"
"Anak siapa yang kau maksud? Lupakan itu dan tolong jangan usik hidupku lagi!" ketus Hyeri menepis tangan Jungkook yang menggenggam erat lengannya tadi.
"Aku benar-benar menyesal baru tahu sekarang, tapi aku ingin bertanggung jawab atas dirimu dan anak kita,"
"Sudah cukup! Aku tidak perlu lagi pertanggung jawabanmu, aku suda bahagia dengan keluarga baruku dan tidak mau lagi kembali ke masalalu," tegas Hyeri.
"Tapi kau masih mencintaiku 'kan?" Langkah Hyeri terhenti, matanya berkaca-kaca. Namun, ia terus berusaha tenang untuk tidak membalas semua pertanyaan Jungkook yang ia cecarkan. "Kau masih mencintaiku, bukan? Kau tidak boleh bohong soal itu," lanjut Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN JEON
FanfictionAdult Story __________________________ Maid cantik itu terjebak cinta terlarang dengan tuannya. "Mangapa cinta ini datang di waktu yang salah?" Written by: Kim ZikLa Tamat: 07, April 2021