Chapter 13

13.8K 1.2K 106
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.
Sebelum gulir kebawah, jangan lupa tekan bintang terima kasih untuk vote dan komennya membuatku semangat ngetik dan update tiap hari, selamat membaca ....
****

Semua terasa indah saat ini.

Saat cinta bersambut, rasa dunia hanya dimiliki mereka berdua. Tak perduli kapan, dan dengan siapa kita jatuh cinta, memang terkadang semua begitu membingungkan.

Mereka dipertemukan lagi oleh takdir. Teman masa kecil, yang akhirnya menjadikan mereka saling jatuh cinta disaat dewasa, tetapi mereka bertemu di waktu yang salah.

Sudah tahu itu adalah pilihan yang salah, tapi karena ego dan napsu belaka, semua dikesampingkan hanya untuk mendapat kebahagiaan sesaat. Mereka tidak sadar jika apapun keputusan yang diambil, tentu memiliki resiko. Meski itu baik, tapi tak sepenuhnya apa yang mereka anggap benar akan diterima orang lain.

.

.

.

****
Pagi yang mengguyur pulau Jeju.
Suasana begitu dingin, tetapi tetap terasa hangat saat berada dalam pelukan orang terkasi.

Jungkook yang bangun lebih awal masih membiarkan lengannya menjadi bantal ternyaman untuk wanita yang begitu ia cintai.  Sepanjang waktu ia masih betah dan nyaman mandangi paras ayu dari seorang Lee Hyeri.

Hyeri yang masih memeluknya meski tanpa busana, terlihat cantik dan sexi dalam waktu bersamaan.

Mengingat waktu dimasa silam. Terakhir saat bertemu Hyeri, dirinya tak pernah sekali pun jatuh cinta. Jungkook adalah tipe pria yang sulit untuk menyukai wanita dengan mudah, tapi begitu bertemu dengan Hyeri ia tampak tak bisa menahan gejolak itu. Meski pertemuan ketika dewasa hanya berlangsung sebulan saja.

Selain dari parasnya yang cantik, sifat keibuan dan hangat yang Hyeri pancarkan seolah menjadi iner-beauty yang sulit didapat dari wanita. Hyeri juga gadis yang sederhana, dan sangat ingin dinikahinya.

Saat Jungkook tak bisa menahan hasratnya lagi, ia pun kembali mengecup bibir indah sang kekasih hingga Hyeri pun terbangun.

Kecupan itu akhirnya membuat Hyeri bangun dan menatap Jungkook cemas. "A-aku belum gosok gigi," polosnya. Jungkook yang semakin gemas itu pun kembali mencium bibirnya dan juga dagu indahnya. "Apakah napasku bau?" tanya Hyeri sambil menyemburkan napasnya di telak tangan untuk memastikan.

"Apapun baunya, aku akan tetap suka yang ada padamu," balas Jungkook sambil memeluk erat tubuh Hyeri. Hyeri hanya tersenyum sambil membalas pelukan Jungkook. "Hyeri, bagaimana kalau sebelum bangun, kita olahraga pagi dulu," ajak Jungkook dengan senyum menggoda.

"Olahraga?" Hyeri masih menatap bingung karena kurang memahami permintaan Jungkook. Namun, ia baru sadar ketika pria itu sudah mulai mengajaknya berciuman panas pagi itu. Namun, tak lama Hyeri mendorong dada bidang Jungkook dan menurunkan pandangannya. "Apakah jalan yang kita ambil ini sudah benar?" tanya Hyeri dengan tatapan sendu.

Jungkook pun terdiam dan menarik napas panjang. "Benar atau tidak benar, kita sudah memutuskannya semalam," ungkap Jungkook.

"Tapi, rasanya aku seperti sudah menjadi orang jahat sekarang,"

Jungkook pun mengecup kening Hyeri dengan lembut dan menyatukan kedua hidung mancung mereka. "Kau tidak salah! Tapi aku yang sudah memaksamu masuk dalam hubungan rumit ini, aku akan menikahimu secepatnya," ungkap Jungkook.

"Secepatnya, ya! Kau harus janji padaku," ucap Hyeri menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca. "Aku tidak mau menjadi seperti ibuku, aku tidak ingin membuat anakku kelak menderita karena tumbuh dan besar tanpa keluarga sepertiku," lanjut Hyeri.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang