Chapter 29

6.8K 770 173
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****
Hari terus berlalu.

Hyeri dan Taehyung mencoba untuk melupakan permintaan Jungwon malam itu. Namun, kecerdikan Jungwon yang selalu mengingat janji itu pun alhasil membuat keduanya hidup dalam kecanggungan.

"Bu, nanti adikku laki-laki atau perempuan?"

"Tidak tahu!" ketus Hyeri yang selalu melarikan diri dari kejaran Jungwon yang begitu menggemaskan.

"Bu nanti adikku buatkan kamar disebelahku, ya!"

"Yak Jungwon, pergilah sebentar ibu mau masak untuk makan malam," kesal Hyeri yang terus berusaha menghindari pembicaraan tersebut.

"Tapi ibu sudah janji, bukannya kata ibu janji tidak boleh diingkari?" Benar 'kan? Ya 'kan? cecar Jungwon yang semakin membuat Hyeri bingung untuk mengelak.

"Jungwon! Jangan ganggu ibumu!" lerai Taehyung.

Pria gagah nan tampan itu barusaja tiba di kantor. Meski ia mencoba melerai, tapi Taehyung juga harus ambil lakah cepat untuk menghindari intimidasi Jungwon malam itu.

"Ayah!" Anak tampan itu pun segera mengejar ayahnya untuk memberikan pertanyaan yang sama.

Akhirnya Hyeri bisa bernapas lega untuk menghindari pertanyaan menggemaskan Jungwon putranya.

Hasil didikan Taehyung dan Hyeri membuat Jungwon menjadi siswa berprestasi. Di usianya yang baru 6 tahun, Jungwon memiliki pengetahuan yang luar biasa dan ia mampu membaca dengan fasih dan menghafal banyak kosa kata bahasa asing dengan baik. Saking cerdasnya Jungwon, anak itu bahkan mendapatkan nilai hampir sempurna dalam akademik yang dikhususkan untuk sekolah dasar. Jungwon murid yang dispesialkan, ia sudah duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar dan mendapat pendidikan setara dengan mereka.

.

.

.

****
Malam yang sama,  harus mereka lewati seperti kemarin. Kecanggungan yang terjadi diantara keduanya tidak bisa dihindari.

"Taehyung, aku rasa bantal pemisah ini sudah tidak perlu lagi," lirih Hyeri disela keheningan keduanya pada malam itu.

"Kenapa begitu?"

"Aku harus memberimu hak sebagai suami," lirih Hyeri kembali. Ia pun tersenyum hangat menatap Taehyung.

"Hyeri, aku sudah bilang kalau aku tidak akan mengusikmu—,"

"Ini bukan perkara permintaan Jungwon," sela Hyeri dengan yakin. Ia menarik bantal pembatas itu dan menyingkirkannya dari tengah-tengah mereka. Hyeri semakin bergeser mendekati Taehyung semakin menjauh dari posisi tidurnya semula. Tatapan Taehyung begitu bingung, sampai pada akhirnya untuk pertama kalinya Hyeri menyandari di dadanya dan memeluk dengan erat. "Aku rasa, sepertinya aku mulai menyukaimu," lanjut Hyeri. Tatapan keduanya begitu tenang.

Untuk pertama kalinya, Taehyung akhirnya terlena. Ia kehilangan kendali dan tak kuasa untuk menahan hasrat ingin mencium Hyeri. Kecupan itu diterima baik Hyeri, dan dibalas dengan sangat baik.

Suasana malam yang sangat mendukung. Namun, Taehyung harus menghentikan itu lantaran rasa tegangnya yang teramat atas suasana mereka. "Maaf Hyeri, maafkan aku yang sudah lepas kendali," ungkap Taehyung dengan nada sangat panik.

Hyeri tersenyum simpul dan meraba pipi Taehyung dengan lembut. "Kau tidak ingin mendapatkan anak dariku?"  tanya Hyeri dengan nada menggoda.

Taehyung terlihat bahagia. Binar matanya sangat terlihat bahwa hatinya sedang berbunga-bunga mendapat balasan cinta dari Hyeri yang ia tunggu selama ini. "Aku mencintamu," ungkap Taehyung tanpa ragu. Mendengar itu, Hyeri pun mengangguk dengan tatapan hangat.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang