Kepuasan Sesaat

508 52 0
                                    

WARNING: Pastikan kalian sudah cukup umur untuk membaca bagian ini.

***

Suara tubuh yang saling bertumbukan memenuhi kamar hotel mewah itu. Napas terengah merambati udara, sementara titik-titik keringat membanjiri kedua tubuh yang saat ini tengah bersatu dalam pusaran nafsu. Tak ada bisikan menggodaapalagi sentuhan lembut yang akan membuat darah berdesir. Mereka hanya mengejar kepuasaan sesaat.

Adrienne berusaha keras mematikan pikirannya. Rasa tak nyaman yang merayapi hatinya harus ia musnahkan. Tubuh mungilnya kini berada di bawah tubuh kekar milik Dareson Logane. Teman yang menjadi partnernya untuk bersetubuh sejak lima tahun lalu.

Mereka bertemu di salah satu pesta teman. Keduanya memiliki banyak kesamaan, seperti kebencian dalam melakukan seks yang mengikat sekaligus obsesi untuk tetap memegang kontrol. Ketika mereka bersama, mereka saling memenuhi. Tak ingin ikatan, juga tak membiarkan yang lain memegang kontrol. Persetubuhan mereka lebih sering melibatkan pergulatan merebutkan kontrol sebelum akhirnya kepuasan menghantam. Bagi Adrienne dan Dareson, itu lebih dari cukup. Mereka saling memercayai dan merasa saling menguntungkan. Segalanya murni tentang kebutuhan fisik semata.

Ketika akhirnya mereka mendapat pelepasan, Adrienne menghela napas lega. Berhubungan intim tak pernah mudah baginya. Namun, hanya itu satu-satunya cara yang Adrienne miliki untuk mematikan pikirannya. Karena kebencian mutlak Adrienne terhadap minuman beralkohol, satu-satunya cara baginya hanyalah seks. Adrienne membutuhkan itu meski ia tidak pernah merasa nyaman ketika melakukannya.

Bukan berarti Dareson Logane tidak hebat. Pria itu sangat tampan dengan mata birunya juga rambut hitamnya. Selalu terlihat menonjol, bahkan di antara kerumunan. Tasha pun tidak pernah berhenti mengejeknya sebagai boneka Ken versi nyata, sebelum akhirnya melemparkan pujian bahwa Dareson memenuhi kriteria pria idaman seluruh gadis di muka bumi. Seandainya saja pria itu tidak hidup bersama hantu-hantunya.

Dareson Logane memiliki masa lalu yang kelam, sama seperti Adrienne, meski Adrienne tidak tahu apa persisnya.Dan, bukan ide bagus mengembangkan hubungan mereka lebih dari ini. Semua ini cukup. Tidak boleh ada sesuatu yang memantiknya agar menjadi lebih.

"Kau sangat kacau hari ini," ucap Dareson seraya mengempaskan diri di sisi Adrienne.

"Kapan aku tidak kacau? Sama halnya dengan dirimu, bukan?" balas Adrienne datar.

"Ya. Kita berdua memang kacau," sahut Dareson menyetujui.

Dan, mereka larut dalam keheningan setelahnya.

***

Song for Unbroken Soul (Unbroken #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang