Sekretaris Baru

386 58 1
                                    

"Selamat pagi, Mr. Keane. Aku Katerina Vaughan."

Salam perkenalan itu singkat, formal, dan sopan. Sesuai harapan Javier. Ini adalah hari keduanya bekerja sebagai pemimpin Keane Property Company dan sejauh ini Javier masih dalam tahap mempelajari seluruh struktur dasar perusahaan yang dipimpinnya. Bukan suatu hal yang mudah, apalagi dia sama sekali tidak pernah berkecimpung di dunia properti sebelumnya. Pada tahap ini, Javier berpikir adik kecilnya akan lebih memahami masalah perusahaan, karena biar bagaimanapun Hester sempat menjalani kuliah bisnis beberapa tahun sebelum pindah jurusan.

"Selamat bergabung, Miss Vaughan." Javier tersentak ketika mengenali nama belakang sekretaris barunya."Vaughan? Apa kau putri dari Kyle Vaughan?" tanya Javier, menyebut nama pengacara keluarganya.

Gadis cantik dengan mata biru memukau serta rambut pirang sempurna itu tersenyum, lalu mengangguk. Mereka terlibat dalam percakapan ringan selama beberapa saat. Katerina menceritakan kebaikan ayah Javier yang memberinya rekomendasi untuk magang di cabang perusahaan Singapura hingga akhirnya ketika lulus, ia langsung direkrut dan bekerja secara resmi di sana. Setidaknya sampai terbuka sebuah kesempatan baru untuk menjadi sekretaris pewaris perusahaan. Tentu, Katerina tidak mengatakannya secara gamblang, tetapi Javier bisa memahami kalau alasannya memang seperti itu. Javier tidak akan meninggikan gengsi, sebab saat ini ia membutuhkan bantuan sebanyak mungkin dari orang-orang terbaik perusahaannya.

"Dan aku turut berduka cita atas kepergian ayahmu. Itu pasti sangat berat," ucap Katerina prihatin.

"Terima kasih. Bagaimana dengan jadwalku hari ini?" balas Javier. Tak ingin kembali larut dalam rasa kehilangan. Ia mungkin tidak selalu sependapat dengan sang ayah, tetapi ia sangat menghormatinya. Pun menyayanginya. Javier tahu dia termasuk salah satu anak yang beruntung, sebab meski sang ayah sibuk, ayahnya selalu menyempatkan diri untuk mengecek keadaannya. Peduli kepadanya dan menemani setiap langkahnya. Bahkan mendukung cita-citanya.

Katerina membuka agenda dan mulai membacakan jadwal Javier. Sementara itu, Javier menyadari keganjilan yang dirasakannya sejak melihat Katerina. Selintas lihat, Katerina sungguh mirip dengan gadis bergaun putih yang dilihatnya di panti asuhan saat itu. Caranya berjalan, berdiri, bahkan menggerakkan tangan. Namun, Javier tahu, Katerina bukanlah gadis itu. Katerina berambut pirang sementara gadis itu memiliki rambut hitam.

Javier tenggelam dalam pikirannya, sibuk menebak siapa gadis bergaun putih itu.

Karena jika Javier tahu siapa gadis itu, tanpa ragu ia akan mencarinya dan menemuinya.

***

Song for Unbroken Soul (Unbroken #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang