Setelah pertemuannya dengan Sehun beberapa menit lalu Baekhyun tentu tak mampu lagi berpikiran jernih tentang apa yang mungkin saja akan terjadi. Tapi jika ia bertindak sesuka hatinya maka kemungkinan besar Yena akan kecewa, istrinya itu akan mengira jika ia adalah suami yang teramat posesif tapi mengatakan tentang kebenarannya pun tidak mungkin terlebih kondisi Yena yang tak sedang dalam keadaan yang baik.
Semua pemikiran dan segala kekhawatiran itu selalu saja mengganggunya. Mengatakan pada orang lain pun belum tentu mereka mengerti akan dirinya dan juga perasaannya yang teramat menderita penuh kebimbangan. Untuk kali ini mungkin cukup Sehun saja yang mengetahuinya dan Baekhyun percaya dengan pria Oh itu.
"Appa.." panggil Junhee lembut seraya duduk di samping Baekhyun dengan raut wajahnya yang khawatir menjadikan Baekhyun yang semula termenung hanyut dalam lamunan pun kini mengulas senyum hangat pada putra sulungnya itu.
"Ada apa Junhee?" Tanya Baekhyun lembut.
"Appa gwenchana?" Tanyanya teramat khawatir karena sebagai anak pertama yang sudah mulai cukup dewasa itu pun tentu sangat mengerti tentang apa yang kini tengah ayahnya itu rasakan terlebih sejak bertemu dengan paman Sehun tadi, jelas Junhee sangat curiga dan pasti ada sesuatu yang ayahnya itu sembunyikan darinya.
Baekhyun merangkulkan sebelah tangannya guna memeluk putranya itu dari samping mencoba untuk tetap bersikap tenang dan tak membuat Junhee merasa cemas akan dirinya.
"Kenapa memangnya Junhee? Hem?"
"Appa menyembunyikan sesuatu kan dari Junhee?" Ucapnya yang mana tentu langsung membungkam bibir Baekhyun atas keterkejutannya karena demi apapun Junhee itu memang sangatlah peka akan keadaan, bocah laki-laki itu mungkin memang masih belasan tahun tapi ia sudah cukup mengerti akan keadaan sekitarnya terutama tentang orang tuanya.
Baekhyun menghela nafasnya sejenak mencoba mengontrol atas kegugupannya yang mana bisa saja justru semakin membuat putranya itu cemas.
"Apa yang Junhee rasakan?"
"Eomma.. Junhee tahu eomma tidak sedang berada di tempat bibi kan? Tapi appa memberitahu kami jika eomma sedang berada di rumah bibi. Waeyo appa? Kenapa appa harus berbohong padaku?" Tanya Junhee merasa kesal. Beruntungnya bocah laki-laki itu tak mengamuk ataupun mengeluarkan segala amarahnya pada Baekhyun sekalipun dalam hatinya tentu sudah teramat sangat marah karena harur menahannya terus menerus untuk berpura-pura tidak tahu di hadapan siapapun sekalipun itu pada ayahnya sendiri.
"Bagaimana Junhee tahu ini semua?" Tanya Baekhyun kini mulai merasa semakin terkejut.
"Nenek dan kakek selalu menangis setiap malam dan Junhee tahu jika mereka tengah menangisi eomma. Jika memang eomma baik-baik saja bukankah seharusnya nenek dan kakek tidak menangis seperti itu sepanjang malam?" Jawab Junhee memberitahukan segalanya.
Baekhyun tahu benar cepat atau lambat Junhee, putranya itu pasti akan mengetahuinya sekalipun ia dan juga kedua orang tuanya berusaha sebaik mungkin untuk menutupinya dan sekarang pengakuan yang di katakan Junhee jelas seperti sebuah tamparan keras untuk Baekhyun karena merasa tak pantas menjadi seorang ayah yang baik.
Di rengkuhnya Junhee pada pelukan hangat Baekhyun dan mengusap-usap punggung mungil putranya itu penuh kasih sayang.
"Maafkan appa Junhee.. appa telah berbohong padamu dan juga adik-adikmu. Tapi itu tak berarti appa tak menyayangimu sayang. Appa minta maaf." Ucap Baekhyun di tengah isak tangisnya yang tak mampu lagi ia tahan sejak tadi. Bayangan akan sosok Yena, istrinya itu selalu saja sukses membuatnya kembali pada lingkaran gelap kesepian dan itu jelas membuat Baekhyun teramat merindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -