Maaf gk sempet ngasih tau jam ny ak up..
Krna ak byk jdwl hr ini jd riweh sndri 😭😭Happy Reading..
Ini sudah hampir 1 tahun lebih untuk Somi pada akhirnya membiasakan diri untuk hidup di lingkungan penuh orang-orang asing. Padahal ini sudah 1 tahun, dan Somi belum juga memiliki teman akrab yang mampu membuatnya sama seperti di Korea ketika dirinya begitu dekat dengan Yena, Hana ataupun Saera.
Berbicara tentang mereka beberapa minggu terakhir ini Somi sedikit kerepotan untuk mengurus putranya, Oh Yong ju. Padahal bulan kemarin ia masih bisa berkomunikasi lancar dengan Yena ataupun Hana. Sekalipun Yena lah yang terlalu sering dirinya hubungi karena wanita itu juga memiliki anak laki-laki.
Kerepotan ataupun kesulitan apa saja yang pernah di alami Yena, sungguh membantu bagi Somi yang juga melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan. Padahal sebelumnya Somi dan Sehun sempat mengira mereka akan memiliki anak seorang perempuan tapi ternyata anak laki-laki lucu dan juga tampan, sama seperti Sehun.
"Yong Ju, bisa bermain di sini saja sayang? Itu belum di perbaiki oleh appa. Kemari sayang." Titah Somi sambil mengayunkan tangannya mengajak putranya itu untuk mendekat.
Taman belakang rumahnya itu memang belum sepenuhnya menjadi taman, mengingat beberapa hari lalu Sehun baru saja merombaknya untuk di buat sebuah kolam ikan yang cukup besar di sana sebagai penghias taman. Dan karena taman itu belum sepenuhnya selesai, maka lubang yang cukup besar yang sengaja Sehun buat tak ia beri pembatas.
Itulah mengapa Somi selalu menutup pintu kaca yang menuju taman belakang tertutup rapat, karena Yong ju itu bocah yang cukup aktif kesana kemari tak tentu arah. Sangat berbahaya jika sampai tak di awasi ketat seperti saat ini.
Maka saat Yong ju mengabaikan peringatan dari ibunya, seketika itu juga ia bangkit berniat menghampiri sang putra sebelum sosok Sehun tiba-tiba datang dan langsung menggendong Yong ju pelan menjauh dari area taman dan menutup kembali pintu kaca tersebut dengan rapat.
"Maaf.. aku lupa menutupnya." Ucap Sehun pada Somi sambil menunjukkan senyumnya.
Somi yang sudah hafal bagaimana tabiatnya sang suami yang terkadang memang pelupa, memilih hanya bungkam.
Mereka duduk di sofa ruang tengah sambil Somi sibuk menyuapi Yong ju untuk makan siangnya.
Bahkan putranya itu tampak tenang di pangkuan Sehun sambil memainkan kancing kemeja yang di pakai ayahnya itu gemas. Seolah ingin melepas tapi tenaganya tak cukup kuat. Sambil sesekali kepalanya mendongak menatap wajah ayahnya itu dengan wajah imutnya.
"Jangan sayang, nanti kancing appa lepas." Ucap Somi seraya sesekali tersenyum geli menatap bocah imut itu gemas.
Sehun yang bahkan sangat senang melihat putranya itu semakin hari semakin menggemaskan membuat dirinya tak kurang-kurangnya teramat bersyukur pada Tuhan atas hadiah yang diberikan kepada keluarga kecilnya.
Sambil mengecupi kepala putranya itu berulang kali, Somi yang melihat itupun hanya bisa terkikik kecil. Suaminya itu sungguh menyukai anak-anak.
"Oh ya akhir pekan kita akan pergi ke Milan. Aku sudah mempersiapkan semuanya." Ucap Sehun seraya menolehkan kepalanya menatap istrinya.
Dahi Somi mengernyit, "Milan? Kau ada pekerjaan di sana?" Tanyanya.
Sehun menggelengkan kepala sebagai jawaban, "tidak, tapi aku punya kejutan untukmu di sana."
"Kejutan?"
Sehun hanya tersenyum mengembang lalu kembali berfokus pada putra kecilnya yang masih mengunyah makanan sambil terus memainkan kancing kemeja Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -