Part 46

266 34 0
                                    

Warning 18+

Kalo ada yg mrasa aneh di part ini, jgn ada yg tanya dulu, di part slnjutnya bakal ak jelasin semua alurnya yg mgkn buat klian bngung 😊

Baekhyun terdiam sambil memandang ke arah Junhee. Putranya itu masih cukup nyaman akan keterdiamannya sendiri seolah tak merasa bersalah sama sekali. Jika Baekhyun tak mengingat akan pesan Yena untuk sedikit bersabar menekan segala amarahnya pada Junhee dalam menasehati mungkin dirinya sudah memaki sejak tadi.

Bersyukurlah Baekhyun kini telah memiliki cukup banyak rasa sabar setelah dirinya menikah dan memiliki anak.

"Byun Junhee."

"Appa."

Ucapan yang keduanya katakan bersamaan maka Baekhyun pun tentu memilih mengalah.

"Hem? Ada apa?"

"Aku ingin pindah sekolah."

"Mwo?" Tanya Baekhyun dengan raut wajahnya yang terkejut bahkan keningnya pun telah mengernyit mencoba paham tentang apa yang baru saja putranya itu katakan.

"Pindahkan aku ke sekolah lain." Ucap Junhee sekali lagi dengan tegas.

"Byun Junhee."

"Arra.. jika eomma tahu pasti eomma akan sangat marah padaku. Tapi ap--"

"Jika kau sudah tahu akibatnya lebih baik kau tidak berbuat ulah lebih jauh. Kau tahu benar kondisi eomma, Junhee." Tegas Baekhyun seraya menyeruput kopi amerikano miliknya yang mulai hangat.

Junhee semakin terdiam menundukkan kepalanya tak berani berucap apapun sebagai balasan, padahal keinginannya sudah sangat bulat dan sudah dirinya pikirkan matang-matang. Namun apa mau dikata jika ayahnya itu sudah mulai membuka suara dengan penuh ketegasan maka niat hatinya pun langsung melemah seketika.

Ingin menangis pun percuma, bukan menyelesaikan masalah tapi justru menambah masalah dan karena itulah Junhee memilih bungkam dan menganggukkan kepalanya dengan lemah menurut apa yang dikatakan ayahnya itu.


🍃



1 tahun telah berlalu.

Semua seharusnya sudah kembali seperti semula jika Yena sudah benar-benar pulih dari sakitnya, tapi apa mau dikata Tuhan telah menggariskan takdir seseorang dari mereka lahir kan? Untuk memprotes pun percuma.

Seperti saat ini ketika Chanyeol harusnya naik jabatan kini ia harus merelakan pekerjaannya sebagai asisten Baekhyun untuk selamanya.

Hana bahkan kini masih terus terisak menangis tak kunjung berhenti meski Chanyeol sudah berusaha berulang kali untuk menghiburnya.

"Geumanhae.. " ucapnya sambil terus mengusap-usap punggung istrinya itu lembut penuh kasih sayang.

Baekhyun yang sejak tadi bungkam bingung harus mengatakan apa kini hanya bisa tersenyum kaku dengan sesekali melirikkan matanya ke arah Chanyeol, kawannya itu mencari solusi atas ketegangan yang terjadi saat ini.

Namun Chanyeol bukannya memberi jawaban yang membuat Baekhyun mengerti, pria Park itu justru hanya mengendikkan bahunya lantaran tidak tahu juga apa yang harus dirinya lakukan.

Baekhyun yang melihat itupun hanya mencibikkan bibirnya karena kesal namun tak bisa melampiaskannya saat ini mengingat Hana masih menangis tersedu saat ini.

"Hana-ya.." panggil Baekhyun pelan.

"MWO?!! JIKA KAU MEMINTAKU UNTUK BERHENTI MENANGIS MAKA LUPAKAN SAJA. HUAAA." teriaknya yang semakin keras di tengah tangisannya yang semakin deras.

YOU 3 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang