Hana tak pernah sedetik pun melepas genggaman tangannya pada Yena sejak beberapa menit lalu mereka saling bersapa sua setelah sekian lama. Sebenarnya tidak terlalu lama memang tapi 1 bulan lebih sejak Hana sudah berada di Seoul pulang dari berbulan madu tentu itu menjadi jarak waktu yang sangat lama baginya karena dirinya yang harus jatuh sakit dan Chanyeol sama sekali tetap tak mengijinkannya kemanapun meski Hana sudah baik-baik saja.
"Apa operasinya belum juga selesai?" Tanya Yena.
Ini terhitung sudah kelima kalinya wanita itu terus mengulang pertanyaan yang sama dan Hana ataupun Saera hanya bisa menghela nafasnya dengan berat karena tak tahu lagi harus mengatakan apa.
"Kita hanya bisa berdoa.. aku yakin Baekhyun oppa akan baik-baik saja, jangan khawatir." Ucap Saera ikut menggenggam tangan Yena memberi pengertian dan juga ketenangannya.
Yena memejamkan matanya kembali guna menenangkan hati dan juga pikirannya. Semuanya menjadi kacau seperti ini akibat dirinya, tapi meski begitu Yena pun juga tak tahu harus melakukan apa sekarang. Keluarganya adalah prioritas utama dan itu adalah janjinya.
Tak berselang lama Kyungsoo pun datang dengan membuka pintu ruang rawat Yena sedikit kasar hingga membuat Hana dan juga Saera pun menoleh karena sempat merasa terkejut dibuatnya. Yena yang sempat memejamkan matanya pun kini telah sepenuhnya terjaga menatap ke arah sahabatnya itu sendu penuh pertanyaan.
"Kau baik-baik saja? Aku baru mendengarnya tadi jadi aku segera datang kemari." Ungkap Kyungsoo memberitahu.
"Jangan khawatir tentangku, sekarang yang lebih penting adalah Baekhyun.. kau sudah tahu jika--"
"Aku tahu.. temanku yang menangani operasinya jadi kau tak perlu cemas aku yakin semuanya akan baik-baik saja." Ucap Kyungsoo memahami apa yang dimaksudkan Yena.
~~~
"Apa maksudmu Kai? Katakan padaku sekali lagi maksud dari ucapanmu itu." Ucap Byunho mendesak. Demi Tuhan ia berharap apa yang ia dengar saat ini adalah sebuah kesalahan dan bukanlah sebuah kenyataan.
Kai terdiam sejenak, ia tak tahu harus menjelaskan ini semua dari mana dan memulainya bagaimana tapi dalam keadaan seperti ini maka Byunho tentu seharusnya mengerti benar bagaimana keadaan Yena sebagai keluarga.
"Yena menderita kanker rahim dan itu adalah kenyataannya."
Bagai tersambar petir tanpa adanya tanda apapun maka saat itulah yang kini tengah terjadi yang mana Byunho jelas merasa langsung terkejut luar biasa. Inikah sebab di mana tak ada orang yang berani mengatakan apapun padanya apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan oleh Baekhyun, adiknya sendiri?
Baru saja Byunho akan bertanya lebih jauh lagi tentang Yena seorang dokter pria pun kini telah keluar dari ruang operasi yang mana masih menggunakan pakaian seragam biru yang di kenakannya.
"Dokter.. bagaimana? Bagaimana keadaan adik saya?" Tanya Byunho menggebu dengan raut wajah paniknya bercampur ketakutan.
"Sebenarnya tidak ada luka yang serius pada tubuh pasien akibat ledakan itu. Beruntung dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri sebelum ledakan terjadi maka lukanya pun tidak terlalu parah. Hanya luka goresan pada tangan kanannya yang cukup dalam yang membuat kami harus menjahitnya dengan penuh kehati-hatian selebihnya tidak ada. Mungkin istirahat semalam saja sudah cukup dan besok pasien bisa pulang lebih awal." Ucap dokter itu menjelaskan.
"Benarkah? Syukurlah.. terima kasih dokter." Ucap Byunho.
"Terima kasih dokter." Ucap Kai kemudian.
Dan setelah dokter itu pergi meninggalkan tempat barulah Byunho merasa ada yang aneh dengan apa yang dokter itu katakan. Menyelamatkan diri? Apa maksudnya?
Kai yang melihat Byunho terdiam dalam lamunannya maka ia pun menepuk pundak pria itu pelan.
"Hyung.. ada apa? Apa yang sedang kau pikirkan sekarang?" Tanya Kai merasa khawatir.
"Dokter itu mengatakan Baekhyun sempat menyelamatkan diri sebelum ledakan itu terjadi. Bukankah itu berarti Baekhyun sudah tahu jika ini akan terjadi?"
Kai yang pada akhirnya mengerti pun tentu langsung terkejut dibuatnya karena baru menyadarinya sekarang, "kau benar hyung.. Baekhyun hyung sudah tahu ini semua akan terjadi menimpanya. Tapi bagaimana bisa?"
Byunho mengernyitkan keningnya tak mengerti, semuanya terasa aneh sekarang. Seperti ada sesuatu hal yang besar tengah terjadi yang mana Baekhyun, adiknya sedang menjadi incaran dari seseorang. Tapi siapa? Dan apa motifnya?
🍃
Sehun sengaja pulang lebih dulu dan meminta Kai untuk tetap memberitahunya jika terjadi sesuatu hal karena ia harus pergi ke suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang penting.
Sebuah rumah kosong tak berpenghuni yang terletak di pinggiran kota yang mana tak ada satu pun orang tahu jika di sana ada sebuah rumah megah karena telah tertutupi banyak dedaunan persis seperti rumah sarang hantu, bahkan pintu pagar yang menjadi penghias pintu masuk rumah kosong itu sudah terlihat berkarat dan juga tak terawat.
Sehun memarkirkan mobil sport berwarna abu-abunya itu tepat di halaman luas depan rumah kosong itu lalu kemudian berjalan masuk tanpa adanya rasa takut.
Sebenarnya rumah kosong yang memang terlihat seperti rumah berhantu itu adalah sebuah markas di mana Sehun mengerjakan segala pekerjaannya di sana bersama para anak buahnya yang telah bekerja dengannya sejak Sehun masih menjadi anggota detektif kepolisian.
"Apa yang sudah kau dapatkan?" Tanya Sehun melepas jaket mantel yang di gunakannya itu lalu meletakkannya di salah satu sofa di ujung ruangan.
Salah satu anak buahnya yang baru saja selesai mencetak sebuah laporan hasil pekerjaannya pun langsung pria itu berikan pada Sehun.
"Beberapa markas rahasia. Tidak banyak memang tapi dia lebih banyak menggunakan rumah utamanya sebagai tempat dirinya berbisnis."
"Bisnis? Apa maksudmu?" Tanya Sehun tak mengerti.
Pria itu pun kembali menyerahkan beberapa lembar kertas lainnya kepada Sehun sebagai jawaban.
"Tunggu.. dia membeli ini semua?"
"Ya tuan dan juga 1 bulan lalu dia membeli beberapa senjata api secara ilegal dari seorang pejabat tinggi." Ucap pria itu kemudian.
"Mwo? Seorang pejabat? Siapa?"
Tbc..
See u next..
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -