"Benarkah? Katakan padaku sekali lagi Baekhyun.. kau sedang tidak bercanda kan? Bagaimana--"
"Sssttt. Jangan tanyakan apapun lagi, kau hanya perlu percayakan ini semua padaku, kau mengerti?" Ucap Baekhyun meminta sang istri untuk tetap tenang meski ia tahu benar jika Yena pasti masih menyimpan banyak hal yang wanita itu khawatirkan.
"Tapi Baek--"
Baekhyun menggelengkan kepalanya memberi isyarat untuk Yena tak bertanya lebih jauh lagi. Karena untuk Baekhyun kesehatan istrinya itu adalah prioritas dan menjaga keluarganya adalah tugas utamanya sebagai kepala keluarga.
"Aku hanya ingin kau fokus pada kesembuhanmu sayang, hem?! Jadi mengertilah." Ucap Baekhyun lembut dengan memeluk erat Yena itu penuh kasih sayang. Demi Tuhan Baekhyun rela melakukan apapun jika itu untuk istri dan juga anak-anaknya, sekalipun nyawa adalah taruhannya.
Yena tak mampu mengatakan apapun lagi sekarang, wanita itu hanya bisa menangis dalam diam dan membalas pelukan Baekhyun semakin erat. Bahwa apa yang kini ia rasakan jelas tak hanya rasa kesedihan namun juga penyesalan. Ini masalahnya dan Xiumin adalah kawan lamanya tapi Baekhyun lagi-lagi kembali berkorban untuk semuanya persis seperti dulu saat kasus Suho terus saja menghantuinya. Jadi apa yang harus Yena lakukan sekarang?
Kepercayaan yang pernah dirinya katakan tak lagi sama namun sekarang Yena bisa melihat kembali ketulusan hati Baekhyun yang rela berkorban demi dirinya. Jadi apa? Apa lagi yang harus Yena takutkan? Semua pembuktian suaminya itu bahkan sudah lebih dari sekedar cukup untuk dirinya memberi kesempatan kedua untuk Baekhyun mendapatkan kepercayaan itu walau sedikit.
~~~~
Sudah hampir 3 jam Kai dan Sehun hanya berada di dalam mobil mengintai sebuah gedung tak jauh dari sana. Gedung tua terbengkelai yang berada tepat di pinggir kota, sungguh menjadi hal tak terduga untuk Sehun mengetahuinya jika bukan karena Kai yang mendapatkan lokasi tepatnya.
"Aku tidak tahu jika gedung tua itu benar-benar ada." Ucap Sehun masih merasa tak percaya dengan apa yang kedua netranya lihat saat ini karena bagaimana pun juga ia kini seolah merasa gagal membantu Baekhyun selama ini.
"Lain kali katakan saja padaku jika kau butuh bantuan. Apa sesulit itu untuk mengatakannya padaku?" Tanya Kai.
Sehun menghela nafasnya kasar sambil mengerucutkan bibirnya merasa sedikit kesal, "aku hanya menuruti perkataan Baekhyun hyung. Dia memintaku untuk tidak mengatakan apapun pada orang lain." Adunya kemudian.
Sedangkan Kai yang mendengar itu pun kini hanya melirikkan matanya ke arah Sehun sambil berdecak sebentar. Kelakuan kawannya itu sungguh benar-benar tidaklah berubah.
🍃
"Mwo?! Yak Park Chanyeol.. kenapa kau baru mengatakan hal itu padaku sekarang, hah?!" Teriak Hana dengan kesalnya.
"Lalu aku harus mengatakan apa padamu jika pada kenyataannya aku juga baru tahu. Kau pikir aku mengetahui segalanya? Baekhyun hanya memberitahu Sehun tanpa mengatakan apapun lebih jauh padaku." Jawab Chanyeol membela diri, karena memang itulah kenyataannya.
Hana pun menghela nafasnya kasar dan memejamkan matanya sambil memijit-mijit kepalanya yang mulai terasa pening. Kenyataan di mana Yena tengah berada dalam masalah besar karena Xiumin jelas membuat Hana kini murka tak kuasa menahan kesabaran. Hana tahu benar Xiumin itu siapa, sekalipun pria Kim itu tidak dekat dengannya tapi mengetahui jika Xiumin adalah senior semasa kuliahnya dulu yang dekat dengan Yena jelas Hana tahu benar itu.
Chanyeol mendekati istrinya itu pelan, tangannya pun kini telah terulur guna berusaha menenangkan istrinya itu yang masih memejamkan matanya merasa frustasi dengan menggenggam tangannya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -